Jelang bergulirnya kembali Liga 1 Indonesia, kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan menjadi keniscayaan. Hal itu penting agar kompetisi sepak bola nasional ini bisa tuntas dan tidak memperbesar penularan Covid-19.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Shopee Liga 1 2020-2021 akan digelar kembali mulai Kamis (1/10/2020) dengan ditandai laga PSS Sleman versus Persik Kediri. Kedisiplinan para pihak—penyelenggara, klub peserta, dan suporter—menjadi kunci agar musim luar biasa Liga 1 ini bisa berjalan lancar, tuntas, dan tidak menjadi kluster baru penyebaran Covid-19 di Tanah Air.
Dari 18 klub peserta, 17 klub di antaranya dipastikan menggunakan sembilan stadion untuk berlaga di liga yang menyisakan 31 pekan laga itu. Sembilan stadion itu berada di lima provinsi di Pulau Jawa, yaitu Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten. Persebaya Surabaya adalah satu-satunya klub yang belum menentukan stadion kandang.
Dua stadion di Yogyakarta, yakni Maguwoharjo dan Sultan Agung, akan menjadi episentrum mayoritas laga tersisa di Liga 1 musim ini. Maguwoharjo menjadi kandang bagi PSS Sleman dan tiga tim lain dari luar Pulau Jawa, yaitu Borneo FC, Barito Putera, dan Persiraja Banda Aceh. Adapun Sultan Agung akan menjadi ”rumah” bagi Persija Jakarta, Bali United, dan PSM Makassar.
Tim lain yang akan berbagi kandang adalah Arema FC yang akan memakai Stadion Kanjuruhan bersama Persipura Jayapura. Lalu, kandang Persita Tangerang, Stadion Sport Center, juga akan dipakai Bhayangkara FC yang ”tergusur” dari Stadion PTIK karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Jelang latihan untuk menghadapi laga perdana di era pandemi ini, yaitu versus Bhayangkara, Minggu (4/10/2020), Persita melakukan tes usap, Senin (28/9/2020). Tes itu merupakan bagian dari protokol kesehatan yang ditetapkan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) jelang dilanjutkannya kompetisi.
Seluruh tes usap yang dilakukan 18 tim Liga 1 difasilitasi PT LIB. Tes itu dilaksanakan 14 hari sekali kepada semua pemain dan tim pelatih. Secara total, PT LIB mengagendakan 11 kali tes usap bagi setiap klub mulai akhir September ini hingga jelang pekan pemungkas, 28 Februari 2021.
Karantina para pemain
Manajer Persita I Nyoman Suryanthara mengapresiasi komitmen PT LIB menjamin pelaksanaan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19 di Liga 1 2020. Selain tes usap rutin, ujarnya, Persita juga menjalankan protokol kesehatan ketat bagi skuadnya.
”Selain melaksanakan seluruh protokol kesehatan, kami mengumpulkan para pemain untuk melakukan karantina di mes klub,” ujar Suryanthara di Tangerang, Senin.
Persita melakukan karantina setiap kali menjelang laga kandang karena kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tangerang masih tinggi. Wilayah itu adalah salah satu zona merah Covid-19 di Banten. Di seluruh kawasan Kabupaten Tangerang saat ini terdapat setidaknya 1.402 penderita Covid-19.
Serupa Persita, Persipura Jayapura juga menerapkan karantina ketat kepada semua anggota tim. ”Sudah pasti pemain, pelatih, dan ofisial kami akan menjalani karantina. Itu bagian dari protokol kesehatan,” ujar Pelatih Persipura Jacksen F Tiago.
Persipura adalah satu-satunya tim luar Jawa yang tidak bermarkas di Yogyakarta. Mereka memilih Malang, Jatim, yang selama ini menjadi tempat pemusatan latihan tim itu.
Langkah sedikit berbeda diambil Persib Bandung. Mereka tidak memberlakukan karantina setiap kali berlaga kandang. Semua pemain dan tim pelatih akan tetap tinggal di kediaman masing-masing. Namun, mereka diwajibkan mematuhi protokol kesehatan, seperti senantiasa memakai masker, menjaga kebersihan diri, dan memperkecil kontak dengan orang lain.
”Situasi Covid-19 membuat kami harus lebih berhati-hati dan lebih mengutamakan disiplin diri. Karantina ketat akan diterapkan ketika pemain menjalani laga tandang. Tidak boleh ada pemain beraktivitas di luar jadwal tim,” tutur Direktur PT Persib Bandung Bermartabat Teddy Tjahjono.
Situasi Covid-19 membuat kami harus lebih berhati-hati dan lebih mengutamakan disiplin diri. Tidak boleh ada pemain beraktivitas di luar jadwal tim.
Sanksi tegas
Selain klub dan para pemain, kedisiplinan juga wajib dilakukan para suporter, yaitu terkait larangan hadir ke stadion. Teddy berkata, pihaknya mengimbau semua kelompok pendukung Persib tidak datang ke stadion dan konsisten menyaksikan laga lewat layar kaca.
Persebaya, yang memiliki suporter fanatik, bahkan berani mendorong PT LIB mengeluarkan sanksi tegas bagi klub yang melanggar aturan laga tanpa penonton. Hal itu, ujar Manajer Persebaya Candra Wahyudi, untuk menjamin Liga 1 tidak menjadi megakluster baru penyebaran Covid-19.
”Kami mengusulkan agar ada peraturan dan hukuman yang tegas apabila ada satu laga yang dihadiri penonton,” kata Candra.
Direktur Operasional PT LIB Sudjarno, mengatakan, pihaknya telah menerima usulan berupa sanksi kekalahan bagi klub yang masih didatangi fans pada laga kandang. Namun, regulasi itu belum disahkan karena masih perlu disepakati bersama PSSI.
Sementara itu, Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita menuturkan, pihaknya menambah subsidi bagi tim Liga 1, yaitu dari awalnya Rp 520 juta menjadi Rp 800 juta, per klub di setiap termin selama masa pandemi ini. Kenaikan subsidi itu untuk menutup pendapatan klub yang berkurang karena tidak ada pemasukan dari tiket penonton dan anjloknya nilai kontrak sponsor.
Selain itu, PT LIB juga memberikan bantuan akomodasi bagi enam klub dari luar Jawa. Fasilitas akomodasi itu berlaku untuk sekitar 30 orang yang menjadi bagian tim, seperti pemain, pelatih, dan ofisial. PT LIB juga memberikan fasilitas dua bus kepada setiap tim yang akan menjalani laga tandang.
Akhmad mengungkapkan, juara dan runner-up Liga 1 2020 juga akan menerima hadiah uang tunai di akhir musim. Sejak Liga 1 2017, juara liga tidak pernah menerima hadiah uang. ”Juara akan menerima uang tunai Rp 1,5 miliar, sedangkan runner-up mendapatkanRp 500 juta,” kata Akhmad.
Menurut Hasani Abdulgani, pakar pemasaran olahraga, klub dan PT LIB harus disiplin dan tidak boleh toleran atas pelanggaran protokol kesehatan. Ia juga berharap PT LIB memenuhi janji dana subsidi.
”Kesehatan harus diutamakan. Jika itu bisa dilakukan, liga akan berjalan dengan baik. Alhasil, penyelenggaraan liga akan menghidupkan kembali komunitas sepak bola nasional yang sempat tidak memiliki pemasukan selama kompetisi terhenti,” kata Hasani.
Dihubungi terpisah, mantan Koordinator Tim Verifikasi Liga 1 2020 Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Eko Noer Kristiyanto pesimistis Liga 1 musim luar biasa ini bisa menghadirkan liga yang kompetitif. Hal itu disebabkan tidak adanya degradasi untuk dua tim terbawah di papan klasemen akhir. Selain itu, banyak klub kehilangan pemain asing dan pemain utama, seperti Greg Nwokolo di Madura United atau Ferdinand Sinaga yang memilih hijrah ke klub Liga 2, PSMS Medan, dari PSM Makassar.
”Ketika liga tidak ada degradasi, saya khawatir liga kurang bermutu sehingga hanya menghabiskan energi. Di sisi lain, liga justru berpeluang menghadirkan penambahan banyak kasus Covid-19 baru di masa mendatang,” kata Eko mencoba mengingatkan.