Satu windu lalu, Mikel Arteta menjadi pemain Arsenal saat mengalahkan Liverpool di Stadion Anfield. Arteta, yang kini menjadi manajer Arsenal, ingin mengulangi kenangan indah nan langka tersebut.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
LIVERPOOL, MINGGU — Arsenal membidik kemenangan pertamanya atas Liverpool di Stadion Anfield dalam delapan tahun terakhir. Misi yang berlangsung pada Selasa (29/9/2020) pukul 02.00 WIB ini tidaklah mudah. Akan tetapi, tim ”Meriam London” membawa modal penting berupa dua kemenangan atas Liverpool yang didapatnya dalam tiga bulan terakhir.
Modal penting itu dikumpulkan Arsenal bersama Mikel Arteta, manajer yang mengubah mereka kembali menjadi tim yang bisa bersaing di papan atas Liga Inggris. Anfield, yang ”angker” bagi tim-tim tamu, menjadi arena untuk menguji konsistensi Arsenal racikan Arteta.
”Saya belum pernah ke Anfield dengan tim ini (sebagai Manajer Arsenal), tetapi saya berharap kami bisa selalu siap tampil di mana pun. Saya ingin pemain kami sadar mereka sangat mampu untuk melakukannya,” kata Arteta.
Perhitungan taktik yang matang untuk menghadapi Liverpool telah diperagakan Arteta pada pertengahan Juli lalu ketika mengalahkan ”Si Merah”, 2-1, di Stadion Emirates, London. Arsenal memberikan tekanan kepada lini belakang Liverpool sehingga bek setangguh Virgil van Dijk dan kiper sekuat Alisson Becker bisa melakukan kesalahan yang membuat gawang mereka kebobolan dua gol.
Arsenal selalu mengingat laga itu karena mereka bisa membuat Liverpool gagal memecahkan rekor pencapaian 100 poin pada musim lalu. Sekitar satu bulan kemudian, pertengahan Agustus, Arsenal kembali bertemu Liverpool pada laga Community Shield di Stadion Wembley. Lini belakang Liverpool sudah lebih mampu mengantisipasi tekanan, tetapi mereka tetap dikalahkan Arsenal lewat drama adu penalti.
Kali ini, Anfield memberikan tantangan ekstra mengingat Liverpool tidak terkalahkan di kandangnya itu sepanjang Liga Inggris musim lalu. Dari 19 laga yang dijalani Liverpool di Anfield pada musim lalu, mereka hanya sekali kehilangan poin, yaitu saat menjamu Burnley. Ditarik lebih jauh lagi, Liverpool tidak terkalahkan di 60 laga Liga Inggris di Anfield.
Adapun kali terakhir Arsenal menang di Anfield adalah pada September 2012, yaitu saat masih diasuh Arsene Wenger. Mereka menang 2-0. Kala itu, Arteta salah satu pemain Arsenal.
Delapan tahun berlalu, Arteta ditantang memberikan kemenangan terbaru di sana, tetapi dengan tugas berbeda, yaitu sebagai manajer. Diakuinya, tugas itu tidak akan mudah.
”Meski sudah unggul 2-0, 3-0, atau 4-0, Liverpool masih berusaha menambah gol lagi. Salut untuk para pelatih yang sudah menciptakan mentalitas seperti ini,” ujar Arteta mengenai mentalitas calon lawannya itu.
Adapun Manajer Liverpool Juergen Klopp menatap laga ini dengan fokus pada upaya membongkar pertahanan Arsenal yang rapat. ”Mereka bertahan dengan baik dan semua pemain terlibat sebaik mungkin dalam pola 5-4-1,” kata Klopp dikutip laman resmi Liverpool.
Pola pertahanan ini berfungsi dengan baik pada tiga laga Arsenal pada musim ini. Dari dua laga Liga Inggris dan satu laga Piala Liga, gawang Arsenal hanya kebobolan satu gol.
Serangan balik
Pertahanan kuat ini menjadi fondasi untuk membangun serangan balik yang mematikan. ”Serangan balik ini dibangun dengan menggunakan kecepatan yang mereka miliki,” kata Klopp, yang memuji Arteta sebagai manajer yang luar biasa.
Striker Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang, akan tetap menjadi tumpuan tim dalam membangun serangan balik cepat tersebut. Ia selalu bisa diandalkan untuk menerima bola-bola panjang dan menyelesaikannya dengan tenang. Aubameyang telah menjadi pilar Arsenal dalam meraih Piala FA maupun Community Shield.
Sementara itu, gelandang baru Liverpool, Thiago Alcantara, berpeluang tampil sejak menit pertama pada laga ini. Ia tampil memukau dari bangku cadangan saat Liverpool mengalahkan Chelsea, 2-0, pekan lalu.
Pada laga lainnya, Tottenham Hotspur gagal meneruskan tren sempurna setelah ditahan imbang Newcastle United, 1-1, kemarin malam di London. Spurs kebobolan lewat penalti di menit 90+7.(AFP/Reuters)