Real Madrid membawa pulang tiga poin dari kandang Real Betis dalam laga Liga Spanyol, Minggu dini hari WIB. Dua keputusan VAR membantu Real menang 3-2.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
SEVILLA, MINGGU — Real Madrid meraih kemenangan perdana di Liga Spanyol musim ini usai menumbangkan Real Betis 3-2, Minggu (27/9/2020) dini hari WIB di Stadion Benito Villamarin, Sevilla. Namun, sejumlah kontroversi kembali menaungi raihan tiga poin ”Los Blancos”.
Penyebabnya adalah dua keputusan wasit Ricardo de Burgos Bengoetxea yang berpihak kepada Real setelah menyaksikan tayangan ulang insiden di lapangan melalui perangkat video assistant referee (VAR). Keputusan pertama terjadi pada menit ke-65. Kontak terjadi antara penyerang Real, Luka Jovic, yang dijatuhkan bek sayap kiri Betis, Emerson, di depan kotak penalti.
Awalnya, Bengoetxea memberikan hukuman tendangan bebas kepada Betis karena menilai Jovic berada dalam posisi offside. Tetapi, keputusan itu dianulir setelah Bengoetxea menyaksikan tayangan VAR. Alhasil, Emerson diganjar kartu kuning kedua yang membuat Betis harus bermain dengan 10 pemain. Kala itu, kedua tim sama kuat dengan akor 2-2.
Kemudian, di menit ke-82, Bengoetxea memberikan tendangan penalti kepada Real setelah melihat tayangan VAR duel perebutan bola antara bek Betis, Marc Bartra, dan penyerang Real, Borja Mayoral. Eksekusi penalti dilakukan oleh Sergio Ramos yang memastikan kemenangan Real menjadi 3-2.
Pelatih Betis Manuel Pellegrini mengecam keras keputusan wasit yang merugikan skuadnya. Menurut dia, Betis bermain lebih baik dibandingkan Real, tetapi VAR dan wasit telah menguapkan peluang timnya untuk meraih poin penuh demi menjaga tren dua kemenangan di laga awal.
”Saya pikir melawan Real dan VAR telah menyulitkan kami. Wasit telah mengambil keputusan tidak adil karena ada beberapa kejadian lain yang seharusnya juga perlu diulas dengan VAR,” kata Pellegrini seusai laga dilansir Marca.
Pellegrini menyoroti gol penyama kedudukan Real yang dihasilkan berkat gol bunuh diri Emerson di menit ke-48. Menurut Pellegrini, wasit perlu melihat tayangan VAR karena penyerang Real, Karim Benzema, lebih dulu berada dalam posisi offside sebelum berduel dengan Emerson.
Sementara itu, Pelatih Real Zinedine Zidane tidak memusingkan tanggapan negatif sejumlah pihak yang menilai timnya diuntungkan keputusan VAR. Zidane menilai, anak asuhannya mendapat hasil akhir laga yang pantas karena telah berjuang keras meraih kemenangan.
”Wasit adalah sosok yang bertanggung jawab atas setiap keputusan di lapangan, saya tidak pernah dan tidak ingin mencampuri keputusan wasit. Segalanya terlihat rumit di atas lapangan karena kedua tim menginginkan kemenangan,” ujar Zidane.
Tudingan Real diuntungkan VAR telah mengemuka di paruh kedua musim lalu. Utamanya di pekan ke-33 dan 34 ketika Real menang 1-0 atas Getafe dan Athletic Bilbao lewat gol tendangan penalti yang diawali dengan menyaksikan tayangan VAR. Dua laga itu yang membantu Real menggeser Barcelona di puncak klasemen.
”Lawan merasa keputusan wasit kejam. Tetapi, bagi saya, wasit telah melakukan hal yang terbaik dan tidak pernah bermaksud menguntungkan salah satu tim,” ucap Ramos kepada Movistar.
Dominasi Betis
Meskipun Real mampu meraih tiga poin, permainan Betis justru lebih mendominasi dibandingkan sang juara bertahan. Di babak pertama, Betis sempat unggul 2-1.
Real unggul lebih dulu lewat gol gelandang Federico Valverde setelah menerima umpan Benzema di menit ke-14. Kemudian, Betis mampu membalas lewat sepakan Aissa Mandi di menit ke-35 dan tendangan jarak jauh William Carvalho di menit ke-37.
Permainan Betis yang dominan memanfaatkan operan langsung ke daerah pertahanan Real menyulitkan lini duet bek Ramos dan Raphael Varane. Secara total, Betis mampu menghasilkan tembakan ke arah gawang lebih banyak dibandingkan Real, yakni lima berbanding empat.
Strategi tim berjuluk ”Los Verdi blancos” untuk meredam pergerakan lini serang Real dengan garis pertahanan yang tinggi juga berjalan efektif. Pemain depan Real delapan kali terperangkap dalam posisi offside, sedangkan serangan Betis hanya satu kali digagalkan karena offside.
Kiper Betis, Joel Robles, bangga dengan mentalitas yang ditunjukkan rekan-rekannya ketika menghadapi Real. ”Tetapi, kami gagal menghukum mereka lebih awal dengan memperlebar keunggulan. Courtois bermain baik yang mampu menghalau peluang kami,” kata Robles.
Adapun Mandi mencoba mengambil sisi positif dari kekalahan perdana Betis di musim ini. ”Kami melakukan kesalahan yang membuat kami gagal mempertahankan keunggulan. Kami bisa memetik pelajaran dari kekalahan ini untuk bermain lebih baik di laga selanjutnya,” ujar Mandi.
Dengan hasil ini, Betis tertahan di peringkat kedua dengan enam poin. Sementara itu, Madrid merangkak naik ke posisi kelima dengan perolehan empat poin. (AFP)