Simona Halep menjadi favorit juara di Roland Garros, Paris. Penampilannya pada tiga turnamen sebelumnya sangat solid. Apalagi, Halep pernah menjuarai Perancis Terbuka pada 2018, dan mencapai final pada 2014 dan 2017.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·5 menit baca
Dua gelar juara dari dua turnamen tanah liat dalam sebulan terakhir membuat Simona Halep menjadi favorit juara tunggal putri di arena Roland Garros, Paris. Kombinasi konsistensi penampilan dan kedewasaan sikapnya pada masa sulit, tahun ini, membuatnya lebih favorit dibandingkan semua pesaing, termasuk Serena Williams.
Status favorit disematkan bukan saja karena petenis peringkat kedua itu ditempatkan sebagai unggulan teratas pada Perancis Terbuka, 27 September-11 Oktober. Halep menjadi unggulan pertama dengan absennya tunggal putri nomor satu dunia yang juga juara bertahan, Ashleigh Barty.
Dengan 20 kemenangan dari 22 pertandingan pada lima turnamen sejak awal musim 2020, petenis Rumania itu menjadi yang paling konsisten. Penampilan solidnya menghasilkan tiga gelar juara dari tiga turnamen terakhir, dua di antaranya di lapangan tanah liat Praha, Ceko dan Roma, Italia, ketika persaingan tenis putri dimulai kembali pada Agustus.
Akibat pandemi Covid-19, persaingan tenis internasional dihentikan sejak Maret dan berjalan kembali pada Agustus untuk putri. Adapun turnamen untuk putra dimulai kembali sejak September.
Persentase kemenangan 76 persen pada Perancis Terbuka, sejak debut pada 2009, memperkuat status favorit juara yang dilekatkan pada Halep. Apalagi, sebanyak 28 kemenangan dari 37 pertandingan di Roland Garros menghasilkan final pada 2014 dan 2017, serta gelar juara 2018. Dia pun menjadi tunggal putri dengan penampilan paling solid di lapangan tanah liat Paris dalam lima tahun terakhir.
”Saya merasa terhormat disebut sebagai favorit, orang menyebut saya sebagai favorit juara di sini. Tetapi, saya tidak melihat seperti itu. Tak ada tekanan besar bagi saya dalam turnamen ini. Saya akan melihat ini sebagai turnamen biasa seperti yang lainnya,” kata Halep di Roland Garros, Jumat (25/9/2020).
Meski posturnya tergolong kecil (tinggi 168 cm) dibandingkan petenis lainnya, Halep memiliki kemampuan bertahan dan menyerang yang sama solid dari baseline. Hal lain yang dimilikinya dan akan menjadi kunci penampilan di Roland Garros pada tahun ini adalah ketangguhan mental.
Peserta Perancis Terbuka, termasuk Halep, akan menghadapi situasi berbeda. Mundur dari jadwal semula, 24 Mei-7 Juni, karena pandemi Covid-19, Grand Slam yang digelar sejak 1891 itu akan diselenggarakan pada musim gugur, alih-alih musim panas seperti biasanya.
Dengan cuaca yang lebih dingin, tantangan pun akan lebih besar. Lapangan yang lebih lembab akan membuat petenis sulit bergerak dengan cara meluncur. Cara tersebut lazim dilakukan di atas licinnya tumbukan batu bata, sebagai lapisan teratas lapangan tanah liat, saat musim panas.
Pergantian bola, dari Babolat ke Wilson yang terasa lebih berat, juga, memunculkan tantangan lain. Tanpa banyak turnamen yang menjadi panggung pemanasan menuju Roland Garros, petenis pun harus beradaptasi lebih cepat dari biasanya.
”Mental pemain akan sangat menentukan pada tahun ini. Bisakah mereka berpikir positif di tengah semua perubahan? Ini akan sangat tergantung pada sudut pandang mereka saat memasuki persaingan, apakah akan menilai ini sebagai kesempatan atau tidak. Apalagi, semua petenis akan menghadapi tantangan yang sama,” komentar mantan petenis nomor satu dunia, Jim Courier.
Lebih dewasa
Dengan sikap yang makin dewasa, yang membuatnya tak lagi sering melampiaskan emosi dengan marah di lapangan, Halep memiliki bekal seperti yang dikatakan Courier. Salah satu legenda tenis putri, Martina Navratilova, juga, pernah mengatakan bahwa Halep makin dewasa sejak dilatih Darren Cahill pada 2014.
Pelatih asal Australia itu membuat Halep tak lagi meragukan kemampuan dirinya sendiri. Cahill pun mengantarkan Halep menjadi juara Perancis Terbuka 2018 serta menuju puncak peringkat dunia untuk pertama kalinya pada Oktober 2017.
Cahill beristirahat mendampingi Halep pada 2019, karena ingin berada dekat dengan keluarganya di Australia, meski tetap menjalin komunikasi. Mereka kemudian bekerja sama kembali pada musim ini.
Dengan sikapnya itu, Halep pun bisa memandang tantangan besar di Roland Garros tahun ini dengan lebih rileks. Situasi sulit akibat pandemic Covid-19, juga turut membantunya bersikap dewasa.
Saya bisa lebih rileks dalam menghadapi banyak situasi sulit, tak hanya di dunia olahraga, tetapi juga dalam kehidupan. (Simona Halep)
”Saya bisa lebih rileks dalam menghadapi banyak situasi sulit, tak hanya di dunia olahraga, tetapi juga dalam kehidupan,” katanya dikutip dari laman WTA.
Jika kedewasaan pola pikir dan penampilan solid itu bisa dengan konsisten dibawa Halep selama berada di Roland Garros, dia pun berkesempatan meraih gelar Grand Slam untuk ketiga kalinya.
Lawan berat seharusnya baru ditemui pada perempat final, yaitu petenis Belanda, Kiki Bertens. Dalam enam pertemuan antara kedua petenis, mereka berbagi tiga kemenangan.
Pada semifinal, salah satu dari tiga petenis, yaitu Elina Svitolina, Victoria Azarenka, atau Serena Williams berpeluang menjadi lawan Halep. Di antara ketiganya, Serena dan Svitolina akan menjadi pesaing terberat berkat keunggulan dalam statistik pertemuan.
Meski selalu gagal menjuarai Grand Slam sejak Australia Terbuka 2017, Serena yang berusia 39 tahun pada 26 September, tak bisa dipandang sebelah mata. Motivasi meraih gelar Grand Slam ke-24, untuk menyamai Margaret Court sebagai petenis dengan gelar Grand Slam terbanyak di nomor tunggal, tak pernah hilang.
Dengan tantangan lebih besar yang akan dihadapi tahun ini dan fakta bahwa tak ada petenis yang sangat dominan di atas tanah liat, Garbine Muguruza, layak disebut sebagai calon finalis dari paruh bawah, yang berseberangan dengan posisi Halep dalam undian.
Meski hanya ditempatkan sebagai unggulan ke-11, Muguruza memiliki rekam jejak cukup baik di Roland Garros. Dua perempat final, satu semifinal, dan satu gelar juara (2016) dalam enam musim terakhir membuat petenis Spanyol itu lebih unggul dibandingkan pesaingnya pada paruh yang sama.
Dengan semua catatan tersebut, lapangan merah bata Roland Garros akan menjadi panggung bagi Halep untuk membuktikan status favorit juara yang disematkan padanya. (AP/AFP/REUTERS)