Valentino Rossi akhirnya menandatangani kontrak dengan Petronas SRT Yamaha untuk MotoGP musim 2021. Ini merupakan tantangan yang ”panas" bagi tujuh kali juara MotoGP itu untuk membuktikan dirinya masih kompetitif.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
MONTMELO, SABTU — Keputusan Valentino Rossi untuk meneruskan karier balapnya pada usia 42 tahun bukanlah pilihan yang mudah. Dia perlu merenungkan tantangan besar yang menanti di hadapannya yang menuntut berlatih lebih keras untuk menjaga fisik sekaligus merawat motivasi juara supaya tidak padam. Tantangan fisik dan mental itu akhirnya diambil Rossi dengan menandatangani kontrak dengan tim Petronas SRT Yamaha untuk musim 2021 di Montmelo, Barcelona, Spanyol, Sabtu (26/9/2020).
Ini menjadi momentum pertama bagi Rossi membalap untuk tim satelit sejak dia naik ke kelas elite GP500 bersama Honda pada 2000. Namun, Rossi akan mendapat dukungan penuh dari tim pabrikan Yamaha berupa motor YZR-M1 spesifikasi pabrikan serta aspek teknis pengembangan performa. Kontraknya kali ini juga langsung dengan Yamaha, tetapi posisinya bertukar tempat dengan Fabio Quartararo yang naik ke tim pabrikan musim depan.
”Saya senang senang melanjutkan balapan pada 2021 dan melakukan ini bersama Petronas Yamaha Sepang Racing Tim. Saya memikirkan benar-benar sebelum mengambil keputusan ini karena tantangannya semakin panas dan panas,” ujar Rossi di laman yamahamotogp.
”Untuk bisa berada di puncak MotoGP, Anda harus banyak bekerja dengan keras, berlatih setiap hari dan menjalani kehidupan atlet. Akan tetapi, saya masih menyukai ini dan saya masih ingin membalap,” kata pebalap Italia yang musim depan berusia 42 tahun itu.
Rossi pun menjelaskan alasannya memilih menerima tawaran Petronas Yamaha SRT. ”Mereka (tim) muda, tetapi menunjukkan sebagai tim papan atas. Mereka sangat serius dan dikelola dengan sangat baik,” ujar Rossi kemudian.
Terkait tim yang ikut ke Petronas, Rossi dipastikan membawa kepala tim David Munoz, kepala data Matteo Flamigni, dan analis performa Idalio Manuel Davira. Sementara mekanik yang sudah lama bersama Rossi, yaitu Brent Stephens dan Alex Briggs, tidak ikut pindah ke Petronas.
Duet dengan murid
Musim depan, Rossi akan menjadi rekan setim Franco Morbidelli yang merupakan lulusan akademi pebalap VR46 miliknya. Ini akan menjadi momen yang bisa membantu Morbidelli mencapai level membalap yang lebih tinggi dengan satu tim bersama gurunya. Rossi pun berkomitmen membantu Morbidelli untuk meningkatkan levelnya dalam persaingan juara di MotoGP.
”Akan menyenangkan memiliki Franco sebagai rekan setim saya karena dia pebalap akademi saya. Ini akan keren. Saya pikir kami bisa bekerja bersama untuk mewujudkan sesuatu yang bagus,” kata Rossi.
Kepindahan resmi Rossi ke Petronas SRT menjadi topik paling panas sejak awal musim ini. Namun, peraih sembilan kali juara dunia di semua kelas itu tidak langsung memberikan kepastian. Awalnya, dia ingin menjalani sekitar lima hingga enam seri awal musim 2020 untuk melihat apakah dirinya masih kompetitif. Dia akan melanjutkan kariernya hanya jika masih mampu bersaing di papan atas. Jika sebaliknya, pebalap berjuluk ”The Doctor” itu akan memilih pensiun.
Rencana itu tidak bisa berjalan karena pandemi Covid-19 memaksa penundaan kejuaraan dunia MotoGP. Dia tidak bisa memutuskan untuk melanjutkan kariernya tanpa dasar penilaian performa yang rasional. Rossi kemudian mengatakan, hati kecilnya masih ingin balapan, tetapi belum bisa memastikan keinginannya itu.
Pada Juli lalu, dia akhirnya mengatakan 99 persen akan membalap bersama Petronas SRT pada musim 2021. Tim asal Malaysia itu pun memberi tenggat hingga Agustus untuk menentukan formasi final pebalap musim 2021.
Namun, hingga memasuki Agustus, Rossi dan Petronas belum juga mengumumkan penandatanganan kontrak. Situasi ini kemudian memunculkan rumor Rossi akan memilih pensiun. Kabar yang merebak saat jeda dua pekan menjelang balapan di Sirkuit Misano, San Marino, itu dibantah oleh Rossi yang menegaskan lagi dirinya tinggal menyelesaikan 1 persen negosiasi, sama seperti posisi pada Juli.
”Kami sangat senang Valentino akan tetap berada di MotoGP untuk setahun lagi dan kami yakin para penggemar olahraga ini merasakan yang sama. Bagian substansial dari basis pendukung MotoGP akan tumbuh bersama Valentino dan mengikuti dirinya di sepanjang kariernya,” kata Managing Director Yamaha Racing Lin Jarvis.
Masih kompetitif
Jarvis bersyukur Rossi memutuskan masih membalap walaupun tidak lagi di tim pabrikan. ”Valentino selalu sangat populer di kalangan para penggemar di seluruh dunia. Jadi ini sangat bagus dia memutuskan untuk melanjutkan paling tidak untuk satu musim lagi. Semoga para penggemar akan bisa kembali ke lintasan tahun depan untuk menyaksikan pebalap GOAT (terbaik sepanjang masa) beraksi lagi,” kata Jarvis.
Musim ini, Rossi masih menunjukkan bisa kompetitif meskipun tidak konsisten. Dia sempat meraih podium pada seri kedua musim 2020 di Jerez dengan finis ketiga. Sementara peluangnya finis di podium pada seri kelima di Misano gagal diwujudkan karena didahului oleh pebalap Suzuki, Joan Mir, pada lap terakhir. Kemenangan terakhir Rossi di ajang MotoGP sudah sangat lama, yaitu di Assen pada 2017.
Dia masih memburu gelar juara ke-10 yang pernah nyaris dia raih pada 2015. Waktu itu, dia kalah dari rekan setimnya, Jorge Lorenzo. Rossi masih memiliki harapan untuk mewujudkan mimpinya itu meskipun semakin sulit pada musim depan. Namun, itulah tantangan yang dia sambut dengan menandatangani kontrak baru.
Akhir pekan ini, di Barcelona, Rossi akan menjalani balapan ke-350 yang merupakan 39 persen dari total 902 balapan di kelas elite sejak 1949. Jika Rossi bisa finis di tiga besar, itu akan menjadi podium ke-200 di kelas elite Grand Prix sepeda motor. Optimisme itu muncul karena menyabet posisi start ketiga pada kualifikasi Sabtu malam.