Valtteri Bottas berpotensi menjegal langkah Lewis Hamilton untuk menyamai rekor Michael Schumacher dengan 91 kemenangan Formula 1 di Sochi, Rusia, akhir pekan ini. Sochi memberi atmosfer positif bagi Bottas sejak 2017.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
SOCHI, JUMAT – Valtteri Bottas mendapat atmosfer positif di Sochi, Russia, untuk mengungguli rekan setimnya di Mercedes, Lewis Hamilton. Sirkuit di tepi Laut Hitam itu menjadi tempat istimewa bagi Bottas yang meraih kemenangan pertama Formula 1 pada 2017. Akhir pekan ini, Bottas seperti mendapat angin segar dengan memimpin dua sesi latihan di sirkuit itu pada Jumat (25/9/2020).
Bottas memimpin seri latihan pagi dengan waktu tercepat 1 menit 34,923 detik, sedangkan Hamilton terjebak di posisi ke-19. Hamilton sempat terganggu oleh kecelakaan yang dialami oleh Carlos Sainz pada tikungan 7 dan kemudian Daniil Kvyat melintir pada tikungan 15. Saat virtual safety car berakhir, Hamilton mengalami insiden menyusul rem yang terkunci dengan ban lunak, sehingga mobinya keluar lintasan.
Sedangkan pada sesi siang, Hamilton bisa kembali kompetitif dan berada di posisi kedua, 0,267 detik di bawah Bottas yang mencetak waktu 1 menit 33,519 detik. Waktu lap ini lebih cepat hampir satu detik dari sesi pagi. Hamilton sempat mengalami rem terkunci pada tikungan 13 dengan ban lunak. Dia kemudian fokus mengeksplorasi batas pengereman keras di Sochi.
Baca juga :
Adapun pebalap Renault, Daniel Ricciardo, yang berada di posisi kedua pada FP1 (sesi latihan pertama), turun ke posisi ketiga. Ia terpaut 1,058 detik dari Bottas. Pebalap Red Bull Max Verstappen yang berada di posisi ketiga pada FP1, merosot ke posisi tujuh pada FP2.
Performa Bottas di Sochi ini membangkitkan harapan pebalap Finlandia itu untuk meraih poin maksimal. Dia baru sekali finis terdepan pada seri pembuka di Austria di mana Hamilton terkena penalti dan finis keempat. Dalam delapan seri berikutnya, Hamilton bangkit dan dominan dengan enam kali finis terdepan.
Peluang juara
Hasil yang tidak maksimal itu membuat Bottas merasa peluangnya menjuarai musim ini semakin menipis. Dia berjuang menjaga konsistensi performa saat balapan untuk memaksimalkan hasil kualifikasi yang bagus. Dalam empat dari lima seri terakhir, hasil kualifikasi Hamilton dan Bottas hanya terpaut 0,07 detik. Akan tetapi, hanya sekali Bottas mengungguli Hamilton, yaitu pada seri perayaan 70 tahun Formula 1 di Silverstone, Inggris.
Pada balapan kedua di Silverstone itu, Bottas meraih pole position dan difavoritkan menjadi pemenang balapan. Namun, strategi jitu Red Bull merusak skenario Mercedes. Verstappen lantas finis terdepan disusul Hamilton dan Bottas.
Kini, pada seri ke-10 di Rusia, Bottas kembali mendapat atmosfer positif untuk memenangi balapan seperti pada 2017. Namun, dia membutuhkan ‘klik’ yang tepat untuk mengungguli Hamilton yang sangat bersih dari kesalahan saat balapan. Bottas juga sering mengalami start yang buruk sehingga gagal memaksimalkan posisi start di baris depan.
“Ini sangat ketat, dalam hal pace, antara saya dan Lewis. Ini benar-benar tentang mendapatkan klik pada semua hal pada sesi-sesi itu di mana itu sangat penting. Saya menekan keras dan saya berusaha mendapatkan arah yang bagus, tetapi sudah pasti Lewis lebih unggul, tetapi dengan selisih yang tipis,” tegas Bottas di laman Formula 1.
Ia pun optimis mampu mengulangi momeri indah di Sochi. “Balapan ini sudah pasti memberi kenangan yang bagus,” ujar Bottas yang hanya sekali finis di luar empat besar di Sochi. Dia juga nyaris meraih kemenangan kedua di Sochi jika team order tidak merenggut podium utamanya pada 2018.
“ (Kemenangan) pertama selalu istimewa, dan Anda tidak akan pernah melupakan itu. Ini trek yang bagus,” tegas Bottas kemudian.
Jika meraih kemenangan pada Minggu (27/9), Hamilton akan menyamai rekor kemenangan terbanyak Michael Schumacher, 91 kali.
Mengejar Schumacher
Namun, lawan Bottas selama ini adalah pebalap brilian dengan kemampuan adaptasi pada mobil dan sirkuit yang istimewa, Hamilton. Dia sudah empat kali memenangi balapan di Sochi. Jika dia meraih kemenangan kelima pada Minggu (27/9), Hamilton akan menyamai rekor kemenangan terbanyak Michael Schumacher, 91 kali. Rekor itulah yang akan ditunda oleh Bottas.
“Saya akan berusaha membuat itu tidak terjadi akhir pekan ini. Saya di sini untuk menang,” tegas Bottas
Persaingan meraih podium akhir pekan ini akan sangat ketat dengan lonjakan performa Renault dengan Ricciardo konsisten di zona tiga besar pada sesi latihan. Ini menjadi tantangan besar bagi para pebalap Red Bull, Verstappen dan Alexander Albon.
“Kami tahu trek ini bukan yang terbaik bagi kami, tetapi kami juga mencoba beberapa tingkatan downforce serta melihat mana pilihan yang terbaik. Kami mencoba beberapa hal, sebagian berfungsi, sebagian tidak,” tegas Verstappen dikutip Motorsport.
Pebalap asal Belanda itu juga mengakui bahwa akan sulit meraih posisi start ketiga dengan perbaikan performa Renault. Namun, dia optimistis ada peluang meraih podium saat balapan.
“Ini akan sangat sulit meraih P3 (posisi ketiga) dalam kualifikasi. Dalam balapan, ini terlihat sedikit lebih kompetitif. Jadi, saya senang dengan itu. Akan tetapi, masih ada sedikit pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan kami bisa (finis) P3,” pungkas Verstappen yang mengincar finis ketiga akhir pekan ini.