Valentino Rossi berharap bisa menandatangani kontrak dengan Petronas SRT Yamaha akhir pekan ini, setelah negosiasi alot yang berlangsung sejak Juli. Kontrak setahun itu bisa diperpanjang jika Rossi kompetitif pada 2021.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·6 menit baca
BARCELONA, KAMIS — Valentino Rossi bukanlah pebalap biasa. Dia tahu nilai yang dia bawa ke sebuah tim hingga setiap detail kontrak dibahas dengan rinci. Itulah yang membuat penandatanganan kontrak dirinya dengan Petronas SRT Yamaha tak kunjung terjadi. Batas akhir pada Agustus pun mundur hingga kini memasuki akhir September. Rossi, Petronas SRT, dan Yamaha masih membahas 1 persen terakhir kontrak yang sudah berlangsung sejak Juli. Rossi berharap, penantian itu akan selesai dengan penandatanganan kontrak akhir pekan ini pada seri Catalunya.
Penandatanganan kontrak antara Rossi dan Petronas SRT menjadi topik paling panas sejak awal musim ini. Namun, peraih sembilan kali juara dunia di semua kelas itu tidak langsung memberikan kepastian. Awalnya, dia ingin menjalani beberapa seri awal musim 2020 untuk melihat apakah dirinya masih kompetitif. Dia akan melanjutkan kariernya hanya jika masih mampu bersaing di papan atas. Jika sebaliknya, pebalap berjuluk ” The Doctor” itu akan memilih pensiun.
Rencana tersebut tidak bisa berjalan karena pandemi Covid-19 memaksa penundaan kejuaraan dunia MotoGP. Dia tidak bisa memutuskan untuk melanjutkan kariernya tanpa dasar penilaian performa yang rasional. Rossi kemudian mengatakan, hati kecilnya masih ingin balapan, tetapi dia belum bisa memastikan. Pada Juli, dia akhirnya mengatakan bahwa dirinya 99 persen akan membalap bersama Petronas SRT pada musim 2021. Tim asal Malaysia itu pun memberikan tenggat hingga Agustus untuk menentukan formasi final pebalap musim 2021.
Namun, hingga memasuki Agustus, Rossi dan Petronas belum juga mengumumkan penandatanganan kontrak. Situasi ini kemudian memunculkan rumor Rossi akan memilih pensiun. Kabar yang merebak saat jeda dua pekan menjelang balapan di Sirkuit Misano, San Marino, itu dibantah oleh Rossi yang menegaskan lagi dirinya tinggal menyelesaikan 1 persen negosiasi, sama seperti posisi pada Juli. Waktu itu, Rossi berharap sudah ada kepastian kontrak pada seri Catalunya di Barcelona, akhir pekan ini.
Rossi pun menjelaskan situasi terkini saat konferensi pers menjelang balapan di Montmelo, Kamis (24/9/2020). Dia menyatakan, masih ada sesuatu yang perlu diselesaikan, tetapi penandatanganan kontrak akan segera terjadi.
”Seperti yang saya katakan pekan lalu, kami berusaha menandatangani sepanjang akhir pekan, di antara (dua) balapan di Misano kami menyelesaikan semuanya, juga pada hari-hari terakhir. Situasinya sangat jelas, saya akan membalap dengan Petronas tahun depan, tetapi kontrak perlu sedikit lebih lama dan ada sesuatu yang perlu diselesaikan,” ujar pebalap berusia 41 tahun itu.
”Tetapi, kami tidak terburu-buru karena kami sudah sepakat, saya pikir dalam akhir pekan ini saya akan menandatangani kontrak dan saya sangat senang melanjutkan tahun depan dengan Yamaha dan Petronas,” lanjut Rossi.
Terkait dengan detail kesepakatan yang masih perlu diselesaikan, Rossi mengungkapkan sejumlah hal teknis mulai dari spesifikasi motor YZR-M1 yang akan dia pakai, dukungan komponen perbaikan selama musim balapan, hingga teknisi dan mekanik yang akan ikut pindah ke Petronas SRT.
Selain itu, negosiasi alot diduga terkait faktor finansial dan komersial. Salah satu hal yang muncul di awal musim ini adalah siapa yang akan membayar gaji Rossi dengan standar pebalap pabrikan, bukan pebalap tim satelit. Petronas SRT memang tim yang kuat secara finansial, tetapi pembagian tanggung jawab dengan Yamaha tetap masuk dalam perhitungan bisnis.
Detail-detail kesepakatan itulah yang membuat penandatanganan kontrak antara Rossi dan Petronas SRT tertunda hingga seri Catalunya ini. Dan, Rossi pun tidak ingin terburu-buru. Dia tahu betul bagaimana memainkan ”kartunya” untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Memang tidak semua hal bisa dia dapat, salah satunya durasi kontrak yang kini hanya akan berlangsung setahun.
”Pertama, bagi saya, terkadang di MotoGP kita akan menandatangani kontrak untuk tahun depan terlalu dini,” tegas pebalap asal Italia itu.
”Sering kali Anda sudah mulai memikirkan musim depan sebelum berpikir tentang musim saat ini. Saya pikir dari hari ke hari, langkah demi langkah semua orang menandatangani (kontrak) lebih awal dan sebagai contoh kami menandatangani jauh lebih awal dibandingkan (para pebalap) di Formula 1,” lanjut Rossi.
”Jadi, kami telah bersepakat dengan Yamaha, dan juga dengan Petronas, kami telah berbicara sejak Jerez, tetapi karena kami sudah oke, kami tidak perlu tergesa-gesa mengambil (keputusan),” ujar Rossi.
”Ini kontrak yang penting, jadi kami memiliki sesuatu untuk diselesaikan: teknikal, motor, dan juga tim karena saya pikir beberapa orang akan pindah dari Petronas ke tim pabrikan bersama (Fabio) Quartararo dan sebaliknya,” kata pemilik akademi pebalap VR46 yang telah melahirkan pebalap seperti Franco Morbidelli dan Francesco Bagnaia ini.
Terkait tim yang ikut ke Petronas, Rossi dipastikan membawa kepala tim David Munoz, kepala data Matteo Flamigni, dan analis performa Idalio Manuel Davira. Sedangkan mekanik yang sudah lama bersama Rossi, Brent Stephens dan Alex Briggs, tidak ikut pindah ke Petronas. ”Saya sungguh meminta maaf, khususnya kepada Alex dan Brent, karena mereka ingin bersama saya. Alex selalu mengatakan kepada saya bahwa dia akan selalu ada selama saya balapan, dan kemudian dia tidak akan bersama saya. Brent juga lebih kurang mengatakan hal yang sama. Ini akan menyedihkan, tidak memiliki mereka tahun depan dan mungkin tidak akan melakukan balapan terakhir bersama-sama, jadi saya sungguh minta maaf,” ujar Rossi.
”Saya berusaha, tetapi di Petronas juga ada orang lain yang bekerja di sana dan sayangnya itu tidak memungkinkan. Saya akan memiliki Matteo, David, dan Idalio, tetapi saya sangat sedih tidak memiliki Alex dan Brent karena sekarang ketika saya memasuki garasi ini sedikit seperti di rumah: mereka bukan para mekanik, mereka sekarang anggota keluarga, karena kami telah bersama-sama dalam 20 tahun. Ini akan menyedihkan, tidak bersama mereka tahun depan,” kata Rossi.
Rossi juga menguak tentang durasi kontrak yang hanya akan berlangsung setahun. ”Kami juga membahas tentang kontrak 1+1, tetapi akhirnya kami memutuskan hanya setahun untuk saat ini. Kontrak menyebutkan jika semua orang senang, saya, Yamaha dan Petronas, kami bisa meneruskan,” tegasnya.
”Itu akan sangat bergantung pada hasil saya dalam bagian pertama musim, kemudian pada jeda musim panas kami akan memutuskan bersama. Jika saya tampil kuat tahun depan, saya meraih podium dan bisa bertarung untuk tetap di lima besar kejuaraan, saya juga bisa melanjutkan,” kata Rossi, dikutip Motorsport.
”Ini bukan opsi yang nyata karena biasanya itu lebih presisi. Kontrak hanya menyebutkan bahwa jika semua pihak senang, kami bisa melanjutkan. Pada awalnya saya nyaris marah kepada Yamaha karena ini seperti kontrak satu tahun yang kering, di mana sudah pasti yang terakhir,” ucap Rossi.
”Tetapi saya mengatakan kepada mereka bahwa ini sudah pasti tidak akan menjadi yang terakhir dan oleh karena itu kami harus melihat bagaimana penampilan saya. Mereka memahami, tetapi kami telah memutuskan kontrak satu tahun dan kemudian kita lihat saja,” jelas Rossi yang kini telah meraih 199 podium di kelas elite, GP500 dan MotoGP.