Bayern Muenchen meraih gelar Piala Super Eropa keduanya. Sang juara Liga Champions Eropa itu menumbangkan Sevilla, juara Liga Europa, dengan skor 2-1, Jumat dini hari WIB.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
BUDAPEST, JUMAT — Bayern Muenchen berhasil melengkapi prestasi tiga gelar mayor pada musim lalu dengan merengkuh trofi Piala Super Eropa setelah menumbangkan Sevilla, 2-1, Jumat (25/9/2020) dini hari WIB, di Arena Ferenc Puskas, Budapest, Hongaria. Bek Javi Martinez menjadi sosok protagonis ”Die Roten” lewat gol penentu kemenangan di babak perpanjangan waktu.
Martinez menciptakan gol di menit ke-104 setelah memanfaatkan situasi kemelut di kotak penalti Sevilla. Sundulan pemain berkebangsaan Spanyol itu mampu membuat kiper Sevilla, Yassine Bounou, bertekuk lutut. Satu gol Martinez itu seakan menjadi deja vu bagi pemain berusia 32 tahun itu.
Gol itu tercipta setelah Martinez berada di lapangan selama lima menit. Pada menit ke-99, Martinez masuk menggantikan Leon Goretzka. Adapun Goretzka adalah pencipta gol pertama Die Roten di menit ke-34 untuk menyamakan kedudukan. Sebelumnya, Sevilla unggul lewat eksekusi penalti penyerangnya, Lucas Ocampos, di menit ke-13.
Golnya di babak perpanjangan waktu ini serupa dengan yang dilakukan Martinez, tujuh tahun silam. Pada Piala Super Eropa edisi 2013, Martinez juga menciptakan gol kedua Bayern di babak perpanjangan waktu untuk menyamakan kedudukan atas Chelsea menjadi 2-2. Bayern akhirnya meraih trofi Piala Super Eropa perdananya setelah unggul 5-4 dalam drama adu penalti.
”Momen ini seperti 2013 ketika saya juga mencetak gol. Saya selalu berusaha memberikan segalanya meskipun hanya bermain 10 atau 15 menit,” ucap Martinez seusai laga, seperti dikutip UEFA.com.
Sumbangan pamungkas
Gol itu berpotensi menjadi sumbangan pemungkas Martinez bagi Die Roten. Sebab, Martinez dikabarkan telah semakin dekat dengan pintu keluar Bayern untuk kembali bergabung dengan tim masa mudanya, Athletic Bilbao. Selama delapan musim di Bayern, Martinez merupakan satu dari lima pemain tersisa yang turut menyumbangkan treble gelar pada musim 2012-2013. Keempat pemain lain adalah Thomas Mueller, Jerome Boateng, David Alaba, dan Manuel Neuer.
Meski begitu, Martinez tidak ingin cepat-cepat memikirkan masa depannya. ”Saya ingin merayakan prestasi ini bersama rekan setim. Apabila tetap berada di sini (Bayern) di hari Minggu nanti, saya akan terus berjuang dengan seragam Bayern,” kata Martinez.
Momen ini seperti 2013 ketika saya juga mencetak gol. Saya selalu berusaha memberikan segalanya meskipun hanya bermain 10 atau 15 menit.
Kapten Bayern, Manuel Neuer, menyambut positif keputusan sang pelatih, Hans-Dieter Flick, yang memasukkan Martinez di babak pertama masa perpanjangan waktu.
”Saya senang ketika pelatih memainkan Javi (Martinez). Dia adalah pemain dengan kemampuan sundulan mengagumkan di situasi bola mati yang telah ditunjukkan ketika bersama Bayern dan di laga internasional,” ucap Neuer yang mampu menyelamatkan gawang Bayern ketika berhadapan satu lawan satu dengan penyerang Sevilla, Youssef En-Nesyri, di akhir babak kedua.
Mueller pun ikut memuji rekan setimnya itu. Bahkan, Mueller sempat mengganggu Martinez ketika tengah melakukan wawancara seusai laga. Keakraban kedua pemain itu terlihat pula di podium penyerahan trofi. Ketika Neuer mengangkat trofi Piala Super Eropa, Mueller dan Martinez berdiri bersebelahan dan berangkulan sambil menyanyikan lagu perayaan, ”Campeones, Campeones!”.
”Ia (Martinez) amat terluka sebelumnya karena keterbatasan kondisi fisik membuat dirinya tidak bisa bermain di setiap tiga hari. Tetapi, ketika bermain, ia selalu tampil mati-matian. Saya pikir ia telah memberikan banyak hal bagi klub ini,” ujar Mueller, dilansir Kicker.
Sementara itu, Flick berkata, ”Terkadang sepak bola menciptakan cerita yang indah. Di hari Rabu ada sejumlah berita yang mengatakan Javi (Martinez) telah berada di Bilbao. Tetapi, malam ini, dia mencetak gol kemenangan untuk kami.”
Dengan raihan Piala Super Eropa, Flick kini telah mempersembahkan empat trofi juara dalam 10 bulan menjadi pelatih Bayern. Secara statistik, Die Roten mampu meraih trofi di setiap 9,5 laga bersama Flick.
Gol dianulir
Dalam laga itu, Bayern bermain lebih dominan dibandingkan Sevilla, sang juara Liga Europa. Meskipun memulai laga dengan lambat, Bayern mampu bermain dengan tempo cepat dan menekan lawan setelah laga memasuki menit ke-15. Kebobolan lebih awal juga membuat Bayern terbangun dari tidur di laga itu.
Selama 120 menit, Bayern menguasai 60 persen penguasaan bola, sedangkan Sevilla 40 persen. Dalam urusan menciptakan peluang, Bayern unggul jauh. Die Roten menciptakan 25 tembakan dengan tujuh tembakan di antaranya mengarah tepat sasaran. Sementara itu, Sevilla hanya menghasilkan enam tembakan dengan lima tembakan mampu mengarah ke gawang Bayern.
Bayern sebenarnya bisa mengakhir laga hanya dalam 90 menit. Akan tetapi, dua gol Bayern di babak kedua yang diciptakan Robert Lewandowski dan Leroy Sane dianulir wasit Anthony Taylor. Setelah memperhatikan rekaman video assistant referee (VAR), Taylor melihat pemain Bayern telah dalam posisi offside sebelum bola masuk ke gawang.
Meski begitu, Bayern tetap bersemangat mencari gol kemenangan. ”Saya bangga melihat tim memberikan kemampuan maksimal dan menjalani laga dengan mentalitas yang luar biasa. Akhirnya, pemain saya mampu menebus perjuangan mereka dengan kemenangan,” kata Flick.
Flick juga membawa Bayern mencetak sejarah baru. Kemenangan atas Sevilla menjadikan Bayern sebagai tim Jerman pertama yang mampu mengalahkan tim Spanyol di Piala Super Eropa. Dalam dua duel Jerman melawan Spanyol sebelumnya, wakil Jerman selalu kalah. Pertama, Werder Bremen tumbang dari Barcelona, 2-3, di edisi 1992, kemudian pada 1995 giliran Borussia Dortmund yang dijungkalkan ”El Barca” dengan skor 1-3.
Sementara itu, kegagalan meraih trofi Piala Super Eropa membuat Pelatih Sevilla Julen Lopetegui kecewa. Menurut dia, tim asuhannya kurang mampu memanfaatkan setiap peluang di depan gawang Bayern.
”Mereka (Bayern) memiliki kiper hebat pada diri Neuer. Tetapi, kami bangga dengan tim ini, sikap, usaha, dan mentalitas mereka yang berjuang hingga menit terakhir,” kata Lopetegui. (REUTERS)