Bayern Muenchen akan menghadapi Sevilla di Piala Super Eropa, Jumat dini hari WIB. Andai menang, Bayern akan mempertegas dominasi di Eropa selama 2020.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
BUDAPEST, RABU — Bayern Muenchen bertekad menyempurnakan prestasi di musim 2019-2020 dengan meraih Piala Super Eropa saat melawan Sevilla di Stadion Puskas Arena, Budapest, Hongaria, Jumat (25/9/200) pukul 02.00 WIB. Kemenangan tidak hanya menambah koleksi trofi Bayern, tetapi juga memperpanjang rangkaian sebelas kemenangan beruntun di kompetisi Eropa.
Bayern menjadi tim yang paling ditakuti di Eropa selama tahun 2020. Keberhasilan meraih tiga gelar mayor adalah wujud pengakuan terhadap penampilan memukau Bayern di tangan Hans-Dieter Flick, yang mulai menangani ”Die Roten” sejak 3 November 2019.
Sejak kompetisi di Eropa dimulai kembali di era pandemi Covid-19, Mei, Bayern menjalani 16 laga dengan kemenangan 100 persen. Poin sempurna itu diraih pada 10 laga Liga Jerman, 4 laga Liga Champions, dan 2 laga di Piala Jerman.
Sejak kalah 1-2 dari Borussia Moenchengladbach, 7 Desember, Flick membawa Bayern tak terkalahkan dalam 31 laga. Hasil imbang lawan RB Leipzig, 9 Februari, adalah satu-satunya laga saat Bayern kehilangan angka penuh.
Tak hanya menang, Bayern bermain menyerang dan menghibur. Mereka mengoleksi dua kemenangan dengan delapan gol, yakni 8-2 atas Barcelona di perempat final Liga Champions, 14 Agustus, dan menumbangkan Schalke 04, 8-0, pada laga pembuka Liga Jerman edisi 2020-2021, tanggal 18 September.
Atas dasar itu, skuad Bayern tiba di Budapest dengan semangat tinggi untuk meraih trofi Piala Super Eropa kedua. Empat kali berkiprah di Piala Super Eropa, Bayern baru satu kali membawa pulang trofi. Hal itu terjadi saat Bayern meraih treble di musim 2012-2013. Pada Piala Super Eropa 2013, Die Roten mengungguli Chelsea lewat adu penalti, 5-4, setelah bermain imbang 2-2.
Secara statistik, Bayern juga selalu mampu meraih kemenangan ketika menghadapi tim asal Spanyol di laga final kompetisi Eropa. Pertama, Die Roten mampu menumbangkan Atletico Madrid, 4-0, dalam laga final ulangan Liga Champiosn 1973-1974 di Stadion Heysel, Brussels, Belgia. Kemudian, Bayern juga mampu mengalahkan Valencia lewat kemenangan dramatis, 5-4, lewat adu penalti pada final Liga Champions musim 2000-2001 di Stadion San Siro, Milan, Italia.
Menurut Flick, Piala Super Eropa adalah trofi yang dapat menegaskan dominasi Bayern di Eropa musim 2019-2020. Meskipun waktu persiapan singkat sejak final Liga Champions, akhir Agustus, ia menyatakan, skuad Bayern bersemangat untuk mengejar trofi keempat di tahun ini.
”Banyak pihak berkata, mengangkat trofi Piala Super Eropa adalah puncak dari perjalanan musim yang luar biasa, Tujuan kami jelas, memenangi pertandingan nanti, tetapi kami perlu mempersiapkan diri dengan baik karena Sevilla juga memiliki tekad yang sama,” ujar Flick dilansir laman UEFA, Rabu (23/9/2020).
Senjata baru
Flick mengungkapkan, timnya tidak akan mengubah pendekatan permainan yang mengutamakan penguasaan bola serta menekan lawan ketika kehilangan bola. Filosofi itu, lanjutnya, telah terbukti memberikan tiga gelar juara.
Meskipun kehilangan sejumlah pemain yang kembali ke klub asal setelah selesai menjalani masa peminjangan, seperti Philippe Countinho, Ivan Perisic, dan Alvaro Odriozola, Bayern memiliki senjata mematikan baru pada diri Leroy Sane, yang tiba di bursa transfer musim panas ini dari Manchester City. Kecepatan Sane membantu Flick mempercepat transisi saat serangan balik. Keunggulan Sane itu ikut membantu Bayern menghancurkan Schalke, akhir pekan lalu.
”Leroy (Sane) adalah seorang pemain yang memberikan banyak opsi bagi kami untuk memperkaya strategi. Hal itu tidak lepas dari kemampuannya bermain di posisi berbeda di lini depan,” ucap pelatih yang masuk dalam tiga besar kandidat Pelatih Terbaik UEFA 2019-2020 itu.
Sane pun senang bisa berkontribusi untuk meningkatkan permainan Bayern. Ia menekankan, permainannya masih akan terus berkembang di Bayern seiring kondisi fisiknya yang belum 100 persen serta kombinasinya di sisi lebar lapangan bersama Serge Gnabry yang akan semakin padu. Para fans Bayern mulai membandingkan duet Sane dan Gnabry dengan duet sayap legendaris Bayern, yaitu Arjen Robben dan Franck Ribery.
”Saya dan Serge (Gnabry) memiliki hubungan baik di dalam dan luar lapangan. Kami yakin bisa semakin meningkat setelah menjalani banyak pertandingan bersama,” kata Sane dikutip Bild.
Lawan sulit
Pelatih Sevilla Julen Lopetegui menuturkan, Bayern adalah tim terbaik di Eropa dan dunia saat ini. Bayern memiliki kekuatan individu dan kerja sama tim yang sangat sulit ditandingi.
”Kami memiliki rasa hormat dan kekaguman terhadap Bayern, tetapi kami adalah sebuah tim yang ambisius dan bersemangat untuk menjadi juara. Kami berambisi menampilkan permainan terbaik,” kata Lopetegui.
Di musim lalu, Lopetegui mampu mempersembahkan trofi Liga Europa keenam bagi ”Los Nervionenses”. Selain itu, Sevilla mampu mengakhiri Liga Spanyol di peringkat keempat. Sejak Februari 2020, Sevilla juga belum terkalahkan dalam 21 pertandingan.
Bek sayap Sevilla, Sergio Escudero, mengungkapkan, skuad Sevilla telah siap untuk menghadapi musim baru yang dimulai dengan menghadapi Bayern di Budapest. Jelang laga Piala Super Eropa, Sevilla mampu meraih kemenangan dalam dua laga uji coba melawan sesama tim Liga Spanyol, yakni Levante dan Athletic Bilbao.
”Kami telah bekerja keras untuk mempersiapkan diri dan menemukan ritme bertanding. Kami bertekad menjalani laga final menghadapi Bayern dan memulai musim baru di liga dengan baik,” kata Escudero.
Adapun Sevilla telah lima kali berlaga di Piala Super Eropa, tetapi baru satu kali meraih kemenangan pada 2006. Kala itu, Sevilla menumbangkan Barcelona, 3-0. Selanjutnya, dalam empat kesempatan terakhir bertanding di Piala Super Eropa pada tahun 2007, 2014, 2015, dan 2016, Sevilla selalu kalah. (AFP/SAN)