Kecerdikan dalam memilih pemain baru merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki Liverpool di tangan Manajer Juergen Klopp. Thiago Alcantara mempertegasnya saat ”The Reds” mengalahkan Chelsea 2-0.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LONDON, SENIN — Liverpool kembali membuktikan diri sebagai tim yang pintar dalam memilih dan membeli pemain baru ketika mengalahkan Chelsea, 2-0, dalam laga di Stadion Stamford Bridge, yang berakhir Senin (21/9/2020) dini hari WIB. Gelandang anyar mereka, Thiago Alcantara, langsung memamerkan kualitasnya begitu dimainkan pada babak kedua.
Berdasarkan data statistik dari Opta Sports, eks pemain Bayern Muenchen ini mencatat 75 operan sukses. Tidak ada satu pemain Chelsea, termasuk yang tampil selama 90 menit, bisa menyamai catatannya tersebut.
”Dia (Alcantara) menjalankan tugas yang sempurna pada posisinya karena apa yang ia lakukan hari ini adalah sesuatu yang natural dalam dirinya,” kata Manajer Liverpool Juergen Klopp, yang memeluk hangat gelandang asal Spanyol itu seraya tersenyum lebar seusai laga tersebut.
Klopp bahagia karena pemain yang ia incar sudah berada di skuadnya. Menurut The Athletic, Klopp dan para stafnya bersama-sama melihat laga final Liga Champions Eropa antara Bayern melawan Paris Saint-Germain di sela-sela latihan pramusim di Austria pada akhir Agustus lalu. Alcantara merupakan pemain yang mereka perhatikan dengan saksama.
Klopp bersama tim analisis data klub telah mencermati statistik permainan Alcantara. Tekad mereka pun semakin bulat untuk membawa pemain tersebut ke Melwood, pusat latihan tim tersebut.
”Melihat jadwal tim, kami butuh kedalaman skuad di lini tengah. Thiago memiliki operan-operan yang bisa berbuah gol dan itu adalah sesuatu yang hilang di tim ini,” ujar seorang staf di Melwood kepada The Athletic.
Laga kontra Chelsea itu menjadi pembuktian bagi Alcantara untuk menjadi seorang pengatur serangan. Ia mampu membantu tim menjaga tempo dengan mengalirkan bola-bola ke lini belakang atau membagi bola ke para bek sayap, seperti Trent Alexander-Arnold dan Andrew Robertson.
Kurang berhati-hati sehingga menjatuhkan penyerang Chelsea Timo Werner di kotak penalti merupakan satu-satunya catatan negatif Alcantara pada laga tersebut. Chelsea mendapat tendangan penalti yang diambil Jorginho, tetapi bisa digagalkan kiper Liverpool, Alisson Becker. Padahal, itu merupakan kesempatan terbaik Chelsea untuk membalas gol ketika Liverpool sudah mencetak dua gol melalui Sadio Mane.
Laga tersebut kemudian menjadi arena yang mempertontonkan dua kiper yang berbeda nasib. Alisson tampil sebagai pahlawan, sedangkan kiper Chelsea, Kepa Arrizabalaga, yang tercatat sebagai kiper termahal pada 2018 ketika dibeli dari Athletico Bilbao, melakukan kesalahan fatal dan menjadi bahan ejekan di jagat maya.
Empat menit setelah Mane membobol gawang Chelsea, Arrizabalaga dengan ceroboh mengoper bola ke Jorginho dengan pelan. Mane, yang berada di dekatnya, langsung merebut bola itu dan mencetak gol kedua pada menit ke-54.
Arrizabalaga mempersulit Chelsea yang sudah kehilangan bek Andreas Christensen yang diganjar kartu merah akibat melanggar Mane. Pada laga itu, Chelsea sama sekali belum siap menguji tekad untuk menyaingi Liverpool. Selain masalah pada pertahanan, Chelsea belum bisa memainkan para pemain barunya, seperti Thiago Silva, Ben Chilwell, dan Hakim Ziyech.
Hasil belanja Chelsea pada musim panas sebesar 223 juta euro atau sekitar Rp 3,8 triliun belum bisa dibuktikan sepenuhnya. Setidaknya, dua pemain baru, seperti Timo Werner dan Kai Havertz, sudah tampil pada dua laga pertama dan mulai menunjukkan kapasitasnya.
”Setiap tim butuh waktu panjang untuk berproses menjadi tim sukses. Kami baru memulai proses ini dari sekarang,” kata Manajer Chelsea Frank Lampard.
Namun, kisah tentang Alisson dan Arrizabalaga pada laga itu menjadi pelajaran penting tentang perlunya sebuah tim membelanjakan uang dengan tepat. Klopp secara perlahan membangun skuadnya dengan membeli pemain yang tepat setiap musim. Alisson datang musim 2018-2019 dari AS Roma, tepat satu musim sebelum pemain Roma lainnya, Mohamed Salah, telah tiba lebih dulu.
Alisson diboyong untuk melengkapi peran bek Virgil van Dijk yang juga sudah dibeli dari Southampton pada musim 2017-2018. Klopp punya caranya sendiri untuk melihat bakat-bakat murni dan kemudian memolesnya sehingga para pemain, yang datang dari klub yang sulit juara, kini bisa mencicipi kejayaan bersama Liverpool.
Di Bayern, Alcantara lebih sering tenggelam di balik nama Robert Lewandowski, Serge Gnabry, Manuel Neuer, dan pemuda seperti Alphonso Davies. Ia sempat diragukan, tetapi kini ia punya kesempatan untuk bersinar lebih terang. Kesempatan serupa juga bisa dimiliki Diogo Jota, pemain baru Liverpool lainnya dari Wolverhampton Wanderers yang sedang menunggu momen debut bersama ”Si Merah”. (AP/AFP/REUTERS)