Kericuhan di ruang ganti sempat mengusih keharmonisan skuad Celtics. Namun, mereka bangkit dari masalah itu. Mereka justru lebih solid dari sebelumnya.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
AP PHOTO/MARK J. TERRILL
Upaya pemain muda Boston Celtics Jaylen Brown (tengah) untuk mencetak angka digagalkan pemain Miami Heat Jae Crowder (kiri), disaksikan center Heat Bam Adebayo (kanan) pada game ketiga final Wilayah Timur antara Celtics dan Heat di Lake Buena Vista, Florida, Minggu (20/9/2020) pagi WIB. Celtics bangkit dari dua kekalahan dan menundukkan Heat, 117-106.
Tiga hari lalu, Jumat (18/9/2020) WIB, perjalanan Boston Celtics musim ini dianggap tamat. Setelah dua kekalahan beruntun dari Miami Heat pada Final Wilayah Timur, Celtics memasuki fase krisis karena pasukan muda mereka bertengkar hebat di ruang ganti.
Saling balas teriakan sejumlah pemain hingga lemparan barang terdengar dari luar ruang ganti. ESPN mengabarkan, skuad asuhan Brad Stevens ini kehilangan akal seusai tertinggal, 0-2. Kericuhan diakhiri guard Marcus Smart yang keluar dari ruangan. ”Kalian semua tidak berguna,” tegasnya.
Tidak ada yang percaya Celtics dengan mayoritas pemain muda ini bisa bangkit dari keretakan tim tersebut. Ibarat bangunan, mereka saling menghancurkan tiang pondasi berupa kepercayaan antarsesama pemain.
Namun, tim termuda dalam ”gelembung” Orlando ini mementahkan prediksi tersebut. Pada gim 3, Minggu, Mereka justru bangkit dengan mencuri kemenangan atas Heat, 117-106. Di luar dugaan, mereka tampil kompak dan penuh rasa lapar seperti predator yang sedang berburu.
”Banyak sekali emosi, banyak gairah dalam beberapa hari terakhir. Tetapi, kami keluarga. Kami berhasil menyelesaikan dan bersama melewati momen sulit. Kami akan selalu bersama hingga hari terakhir (di gelembung),” kata bintang muda Celtics, Jaylen Brown.
AP PHOTO/MARK J. TERRILL
Guard Miami Heat Goran Dragic (tengah) mencoba melempar bola dit engah kepungan apra pemain Boston Celtics, Grant Williams (kiri), Jaylen Brown (bawah), dan Kemba Walker pada game ketiga final Wilayah Timur antara Celtics dan Heat di Lake Buena Vista, Florida, Minggu (20/9/2020) pagi WIB.
Di balik kebangkitan itu, ternyata ada peran Stevens yang menjahit ulang keharmonisan tim. Pelatih yang terkenal bisa mengendalikan psikologis pemain muda ini justru membuat kesatuan tim lebih baik dari sebelumnya.
Tengah malam setelah drama ruang ganti, Stevens menggelar rapat privat mendadak lewat tengah malam. Dia mengumpulkan aktor utama tim yaitu Smart, Brown, Jayson Tatum, dan Kemba Walker.
Salah satu pelatih termuda di NBA ini membiarkan para pemain mengeluarkan rasa frustasinya dengan ”kepala dingin”. Momen itu dimanfaatkan dengan baik oleh Smart dan rekan-rekan.
Smart, yang sempat memaki, menjelaskan kekecewaannya. Menurut dia, mereka tidak seharusnya membuang peluang emas pada dua gim awal. Saat itu Celtics sudah unggul dua digit poin pada paruh laga, tetapi mereka memberikan kemenangan kepada Heat.
AP PHOTO/MARK J. TERRILL
Center Miami Heat Bam Adebayo (kiri) dan rekannya Tyler Herro (kanan) berusaha menghalangi forward Boston Celtics Gordon Hayward melempar bole ke ring pada game ketiga final Wilayah Timur antara Celtics dan Heat di Lake Buena Vista, Florida, Minggu (20/9/2020) pagi WIB.
Tanpa disangka, drama dalam puluhan jam terakhir justru efektif sebagai alarm yang membangunkan mereka. Celtics unggul lagi di paruh laga gim 3. Kali ini hasil akhirnya berbeda, mereka menutup dengan kemenangan. Mereka telah belajar dari kesalahan.
”Tim kami bermain agresif. Seisi tim menunjukkan bagaimana seharusnya bermain dengan mentalitas yang benar,” puji Stevens seusai timnya menipiskan jarak dari Heat, menjadi 1-2.
Empat pemain yang terlibat dalam rapat menjadi pahlawan kemenangan tim. Smart, Brown, Tatum, dan Walker masing-masing mencetak lebih dari 20 poin. Mereka total menghasilkan 91 poin, nyaris 80 persen dari perolehan Celtics, kemarin.
Tatum, pemain yang banyak membuang peluang pada menit-menit akhir dalam dua gim lalu, justru jadi sosok terpenting. Dia mencetak double-double 25 poin dan 14 rebound. Saat dia di lapangan, Celtics unggul 23 poin.
AP PHOTO/MARK J. TERRILL
forward Boston Celtics Gordon Hayward melempar bole ke ring pada game ketiga final Wilayah Timur antara Celtics dan Miami Heat di Lake Buena Vista, Florida, Minggu (20/9/2020) pagi WIB.
Dalam kemenangan ini terdapat juga peran pemain senior Gordon Hayward, yang baru bisa tampil sejak cedera dari bulan lalu. Hayward turut hadir dalam rapat privat tim. Dia lebih berperan sebagai penengah dalam disuksi tersebut.
Pujian datang dari pelatih Heat Erik Spoelstra. Menurut arsitek Heat itu, spirit Celtics berbeda dibandingkan dengan sebelumnya. Mereka terlihat ingin bertarung dalam semua aspek, bertahan maupun menyerang. Dia tidak heran jika timnya yang punya mentalitas baja akhirnya takluk.
Mengurus tim muda seperti Celtics bukan perkara gampang. Jiwa dan semangat muda mereka seolah pedang bermata dua. Hal itu bisa jadi senjata melumpuhkan lawan. Namun, emosi dan antusiasme berlebih itu justru bisa menghantam wajah sendiri.
Ombak besar dari gairah muda itu nyaris saja menenggelamkan kapal Celtics. Untung saja, sang nakhoda, Stevens, mampu menyelematkannya. Kini mereka berada di atas angin.
Tekanan saat ini justru berada di pihak lawan. Ombak besar itu kini sedang berbalik arah untuk menghancurkan kapal Heat. Jika tidak berhati-hati, bukan tidak mungkin Heat yang akan tenggelam setelah memimpin seri ini terlebih dulu. (AP)