Manchester United mengawali musim ini dengan kekalahan dari Crystal Palace yang terjadi di Stadion Old Trafford. ”Setan Merah” kembali memperlihatkan buruknya pertahanan mereka.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
MANCHESTER, MINGGU — Manchester United mengalami awal yang buruk saat dikalahkan Crystal Palace, 1-3, pada laga perdana Liga Inggris musim ini di Stadion Old Trafford, Minggu (20/9/2020) dini hari WIB. Petaka tersebut berawal dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan bek ”Setan Merah”, Victor Lindelof.
Bek asal Swedia itu gagal menghentikan umpan silang penyerang sayap Palace, Jeffrey Schlupp, yang membuat Andros Townsend mencetak gol pertama ketika laga baru berjalan 7 menit. Umpan silang Schlupp dengan sempurna melewati dua bek MU lainnya, Harry Maguire dan Luke Shaw.
Situasi memburuk pada babak kedua ketika bola yang ditendang penyerang Palace, Jordan Ayew, mengenai tangan Lindelof dan membuahkan tendangan penalti. Palace pun beruntung karena diberi kesempatan mengulang tendangan penalti yang gagal. Pada tendangan pertama, David De Gea berhasil menggagalkan tendangan Ayew, tetapi kakinya lebih dulu keluar dari garis gawang.
Ketika tendangan penalti itu diulang, Wilfried Zaha menggantikan peran Ayew dan berhasil menceploskan bola ke gawang bekas klubnya tersebut. Zaha lantas memastikan kemenangan Palace dengan mencetak gol lagi pada menit ke-85 setelah melewati Lindelof. Bek MU asal Swedia itu terlihat lamban ketika berusaha menghentikan laju Zaha.
Alhasil, gol pemain anyar MU Donny van de Beek yang terjadi pada lima menit sebelumnya menjadi sia-sia gara-gara penampilan cemerlang Zaha. Ironisnya, penyerang asal Pantai Gading itu bukanlah pemain yang ”dibutuhkan” tim ketika bergabung pada 2013.
Zaha lebih banyak menghabiskan waktu sebagai pemain pinjaman di Palace dan Cardiff City meski menjadi pemain terakhir yang dibeli Alex Ferguson pada Januari 2013, beberapa bulan sebelum pensiun sebagai manajer MU. Tujuh tahun kemudian, Ferguson dari tribune penonton di Old Trafford bisa melihat langsung bahwa ia tidak pernah salah membeli pemain seperti Zaha.
”Saya sangat senang melihat penampilan Zaha. Dia sudah bekerja keras dan selalu bisa memanfaatkan peluang gol dengan baik. Kerja keras itu mulai terlihat hasilnya sekarang,” kata manajer Crystal Palace Roy Hodgson.
Hasil kerja keras Zaha itu membuat Ferguson bisa menyaksikan eks timnya kembali menelan kekalahan kandang untuk pertama kalinya pada musim yang baru setelah musim 1992-1993 (kalah dari Everton) dan musim 2014-2015 (kalah dari Swansea City). ”Anda bisa melihat kami kalah bugar dan mereka (Palace) lebih layak mendapat poin. Mereka tampil lebih tajam,” ujar Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer.
Kekalahan itu, kata Solskjaer, bukanlah hal yang mengejutkan mengingat tim tidak memiliki persiapan matang karena kompetisi menjadi agak berantakan akibat pandemi Covid-19. Ini merupakan laga resmi pertama MU sejak pertengahan Agustus atau satu bulan lalu. Pekan lalu, MU hanya menjalani satu laga persahabatan melawan Aston Villa dan kalah 0-1.
Solskjaer juga membela Lindelof terutama tentang insiden handball. ”Saya rasa itu bukan penalti. Bola ditendang dari jarak dekat dan ke mana Lindelof harus menyembunyikan tangannya? Namun, keputusan untuk mengulang penalti itu, bagaimanapun juga, adalah keputusan yang sudah sesuai aturan,” ujarnya.
Woodward disorot
Solskjaer berusaha membela timnya di balik alasan persiapan yang kurang ideal. Namun, sorotan publik mengarah kepada CEO MU Ed Woodward yang dinilai lebih bertanggung jawab atas memburuknya kualitas tim.
Woodward disorot karena ia merupakan pejabat klub yang paling berwenang dalam kebijakan transfer pemain. Ia kembali bertanggung jawab ketika Setan Merah kembali tidak maksimal berbelanja di bursa transfer pemain, seperti gagal mendapatkan Jadon Sancho dari Borussia Dortmund.
MU juga gagal memperkuat pertahanan dengan mendapatkan Sergio Reguilon dari Real Madrid (kini sudah dibeli Tottenham Hotspur). Setelah gagal mendapatkan Reguilon, Setan Merah kini membidik Alex Telles, bek asal Brasil yang kini bermain untuk Porto.
”Kami tetap berusaha mencari cara untuk mengembangkan tim jika ada pemain di luar sana yang bisa didapat dengan harga yang layak. Kami selalu ingin memperkuat tim,” kata Solskjaer. Sejauh ini, Solskjaer bisa puas karena Van De Beek telah menunjukkan kualitasnya. Namun, itu tidaklah cukup. (AFP/REUTERS)