Bayern Muenchen memulai Liga Jerman dengan kemenangan 8-0 atas Schalke, Sabtu dini hari WIB. Serge Gnabry menciptakan tiga gol untuk memperpanjang rekor kemenangan Bayern di 22 pertandingan liga.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MUENCHEN, SABTU — Serge Gnabry membantu Bayern Muenchen mengokohkan dominasinya di Liga Jerman dengan mencetak tiga gol. Bayern menghancurkan Schalke 04, 8-0, dalam laga pembuka musim 2020-2021, Sabtu (19/9/2020) dini hari WIB, di Arena Allianz, Muenchen. Kemenangan itu mencatatkan rekor baru sebagai skor terbesar dalam laga perdana Liga Jerman.
Rekor kemenangan terbesar sebelumnya diciptakan Bayern ketika menumbangkan Werder Bremen, 6-0, dalam pertandingan pertama musim 2016-2017. Raihan tiga poin itu mengantarkan Bayern memperpanjang rekor 22 laga selalu menang di kompetisi domestik sejak musim lalu.
Meskipun penonton sempat diizinkan hadir di stadion, Pemerintah Jerman akhirnya melarang Bayern menjual 7.500 tiket yang dialokasikan untuk laga pembuka musim ini. Tanpa penonton pun penampilan ”Die Roten” tetap menjadi momok bagi Schalke.
Gnabry telah membuka perolehan gol di papan skor ketika laga baru memasuki menit keempat. Dua gol selanjutnya dicetak mantan pemain Arsenal itu di menit ke-47 dan 59.
Leon Goretzka, Robert Lewandowski, dan Thomas Mueller juga ikut serta dalam pesta gol Bayern. Selain empat pilar andalan Bayern pada musim lalu, pemain baru Bayern, Leroy Sane, juga mampu ikut menciptakan gol perdana pada laga debut melawan mantan klubnya.
Debut Leroy Sane
Penampilan Sane pun langsung nyetel dengan Lewandowski dan Gnabry di lini depan Die Roten. Tiga gol Bayern di babak kedua tercipta lewat skema serangan balik yang diinisiasi oleh Sane. Dengan kecepatannya, Sane mampu lolos dari perangkap zona pertahanan tinggi yang diterapkan Schalke.
”Saya sangat senang memulai laga di kandang melawan Schalke dengan hasil yang luar biasa. Tetapi, saya belum dalam kondisi 100 persen sehingga saya akan terus berusaha memberikan penampilan terbaik dan membantu tim menang,” kata Sane yang dibeli Bayern dari Manchester City.
Adapun pencetak gol terbanyak Bayern musim lalu, Lewandowski, memang hanya menciptakan satu gol. Namun, Lewandowski memberikan dua asis bagi gol Mueller dan gol pemungkas Bayern di laga itu yang dicetak pemain muda, Jamal Musiala.
Pelatih Bayern Hans-Dieter Flick turut bahagia dengan penampilan anak asuhannya di laga pembuka musim 2020-2021 itu. Menurut dia, kemenangan besar itu menjadi tanda bahwa Die Roten telah melupakan prestasi fantastis di musim lalu dan siap berjuang lebih keras di musim baru.
”Sebelum laga, saya katakan kepada semua pemain untuk menciptakan sinyal bahwa kami telah siap menghadapi musim ini. Saya sangat senang kami membuka kompetisi dengan penuh percaya diri,” ujar Flick dilansir laman klub.
Saya sangat senang kami membuka kompetisi dengan penuh percaya diri.
Tidak hanya Flick, anggota Dewan Eksekutif Bayern, Oliver Kahn, juga memuji penampilan semua pemain Bayern. Ia menilai, penampilan Sane di lini serang bersama Lewandowski dan Gnabry telah menunjukkan adanya peningkatan dan perubahan dalam permainan Bayern.
”Kami hanya memiliki waktu persiapan pramusim yang sangat singkat. Dengan kondisi itu, seluruh skuad patut diberikan pujian atas kemenangan besar di laga pembuka ini,” ucap Kahn.
Pencetak gol termuda
Musiala mencatatkan diri sebagai pencetak gol termuda bagi Bayern. Ia memecahkan rekor yang telah bertahan selama 21 tahun yang dipegang Roque Santa Cruz.
Gol ke gawang Schalke diciptakan Musiala ketika baru berusia 17 tahun 205 hari, sedangkan Santa Cruz menciptakan gol perdana bagi Bayern di usia 18 tahun 12 hari. Kala itu, mantan penyerang timnas Paraguay itu membantu Bayern menang atas Unterhaching di musim 1999-2000.
Sebelum mencatatkan sejarah sebagai pencetak gol termuda, pemain timnas U-17 Inggris itu telah menciptakan sejarah sebagai pemain termuda Bayern di Liga Jerman. Ia meraih kesempatan menjalani debut pada pekan ke-33 Liga Jerman musim lalu kontra Freiburg.
Adapun bagi Schalke, kekalahan dari Bayern memperpanjang rekor tanpa kemenangan mereka dalam 17 laga terakhir. Dalam paruh kedua musim lalu, Schalke telah mengalami kemarau meraih tiga poin.
Rekor buruk
Di musim lalu, Schalke mengakhiri musim di peringkat ke-12. Meski jauh dari zona degradasi, Schalke menjadi tim yang bertahan di Bundesliga dengan catatan kemenangan paling minim. Dalam 34 laga, ”Die Knappen” hanya meraih sembilan kemenangan. Catatan kemenangan itu hanya lebih baik dari tiga tim zona degradasi, yaitu Werder Bremen, Fortuna Duesseldorf, dan SC Paderborn.
Kekalahan 0-8 dari sang juara bertahan menjadi kekalahan terbesar Schalke dalam 50 tahun terakhir. Die Knappen pernah tumbang 0-8 dari FC Koln di musim 1969-1970. Adapun kekalahan terburuk Schalke tercipta pada musim 1966-1967. Ketika itu, Schalke dihancurkan Borussia Moenchengladbach, 0-11.
Bek sayap Schalke, Bastian Oczipka, menuturkan, Bayern telah menunjukkan penampilan sebagai tim yang meraih treble gelar. Sejak awal, ia mengakui, timnya akan kesulitan menghadapi Bayern, tetapi Schalke tidak pernah mengira akan kalah dengan kebobolan delapan gol.
”Ini adalah hasil yang memalukan. Kami amat kecewa,” kata Oczipka dikutip Kicker.
Pelatih Schalke David Wagner menuntut anak asuhannya untuk tidak terlalu larut dengan kekalahan memalukan di Stadion Allianz Arena itu. ”Bayern telah menunjukkan diri sebagai tim terbaik di dunia. Kami tidak boleh terlalu meratapi kekalahan ini dan harus bangkit dan berusaha menghadirkan reaksi positif di laga selanjutnya,” ujar Wagner. (AP)