Jorge Lorenzo dinilai memiliki agenda tersembunyi saat menjadi pebalap penguji Yamaha, hanya beberapa bulan setelah pensiun dari MotoGP. Dia ingin kembali membalap, tetapi akhirnya dia menolak tawaran dari Ducati.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
MISANO, SELASA – Jeda balapan MotoGP pekan ini tidak sunyi. Motor-motor MotoGP kembali meraung di Sirkuit Misano, San Marino, mulai Selasa (15/9/2020). Para pebalap menjalani sesi tes resmi untuk menguji berbagai perangkat pendongkrak performa, mulai dari sasis hingga sistem knalpot. Tes ini tidak diikuti oleh pebalap penguji Yamaha sekaligus tiga kali peraih gelar juara dunia MotoGP, Jorge Lorenzo.
Lorenzo baru akan menguji YZR-M1 di Sirkuit Portimao, Portugal, yang menjadi lokasi seri terakhir MotoGP musim ini, pada 22 November. Keberadaan Lorenzo sebagai pebalap penguji memang telah menjadi misteri sejak awal diumumkan oleh Yamaha pada Januari lalu. Dia adalah pebalap penguji papan atas dengan pengalaman memacu M1, Desmosedici, dan RC213V.
Namun, dia hanya menjalani sekitar 20 lap di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada Februari lalu. Agenda tes pada Juni pun batas, karena para insinyur dan teknisi Yamaha dari Jepang yang bertanggung jawab dalam pengembangan mesin tidak bisa datang ke Eropa akibat pandemi Covid-19. Kendala yang sama membuat Lorenzo tidak bisa menjalani tes di Misano, pekan ini.
Meskipun perannya sebagai pebalap penguji sangat minim, Lorenzo berharap masih bisa menjalin kerja sama dengan Yamaha ke depan. “Itu prioritas saya. Saya harap Yamaha masih menginginkan saya dan masih ada hasrat untuk menciptakan tim penguji yang bisa membantu meningkatkan performa motor. Saya pikir dengan pengalaman dan rasa (pengendalian), saya bisa membawa hanyak hal,” ujar Lorenzo dalam wawancara khusus dengan Motorsport pekan lalu, yang lantas diturunkan pada Selasa pekan ini.
Lorenzo mengaku mendapat tawaran dari beberapa tim lain untuk menjadi pebalap penguji. Bahkan, dia sempat mendapat tawaran dari Ducati untuk kembali membalap di MotoGP. Kabar itu juga sempat menjadi topik hangat, mengingat Ducati masih dalam negosiasi yang alot dengan Andrea Dovizioso untuk perpanjangan kontrak. Proses negosiasi Ducati-Dovizioso itu akhirnya buntu dan mereka akan berpisah di akhir musim ini.
Lorenzo mengaku mendapat tawaran dari beberapa tim lain untuk menjadi pebalap penguji. Bahkan, dia sempat mendapat tawaran dari Ducati untuk kembali membalap di MotoGP.
Potensi ke Ducati
Ketika dikonfirmasi terkait potensi dirinya kembali ke Ducati yang sempat menjadi buah bibir beberapa bulan lalu, Lorenzo menguak semua misteri. “Itu kemungkinan yang sangat nyata dan itu hampir terjadi,” ujar pebalap asal Spanyol itu.
“Pada masa lockdown, saya mendapat telepon dari Gigi Dall’Igna (General Manager Ducati Corse) untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada saya. Kami membicarakan masalah-masalah pribadi, keluarga dan hal-hal semacam itu. Pada akhir percakapan, saya bertanya kepada dia, tanpa maksud mengorek sesuatu, tentang masa depan tim dan para pebalap,” jelas Lorenzo yang sempat dikabarkan dirinya yang aktif mengajukan diri untuk kembali membalap pada 2021.
Ia pun melanjutkan ceritanya. “Tak lama setelah itu, Michele Pirro (pebalap penguji Ducati) mengirimi saya pesan, setengah bercanda, menanyakan apakah saya ingin kembali ke Ducati. Di antara telepon Gigi dan pesan dari Michele saya berpikir ada ketertarikan dengan tingkat tertentu dari Ducati, dan saya mulai mempertimbangkan ide untuk balapan lagi. Mungkin, ini karena masa lockdown dalam beberapa bulan itu atau karena saya merindukan perasaan menang (di balapan). Akan tetapi, telepon itu memicu pikiran dalam kepada saya tentang kembali balapan,” ujar Lorenzo.
Pikirannya pun lantas berkecamuk. “Kami memulai negosiasi, tetapi semakin dekat kami melakukan tanda tangan, semakin banyak faktor yang memaksa saya untuk lebih memilih pensiun. Setelah beberapa hari menimbang, saya menyesal telah mengatakan tidak kepada Gigi. Saya merasa sangat tidak enak dan saya masih menyesal saat ini karena smenempatkan dia ke dalam posisi yang tidak nyaman dengan pabrikan dan saya bisa saja membuat itu tidak terjadi,” tegas Lorenzo kemudian.
“Jika saya sudah yakin sejak awal, maka saya tidak akan melakukan negosiasi. Kenyataanya adalah saya akan selalu berterima kasih atas kepercayaan yang ditunjukan kepada saya. Tetapi, saat ini saya mencapai kesimpulan bahwa keinginan menjadi pebalap motor tidak bertambah besar lagi,” lajut Lorenzo.
Masa lalu
Lorenzo kini sudah menjadi masa lalu balap MotoGP. Ducati pun sudah menemukan sosok yang bisa mengisi posisi yang ditinggalkan Dovizioso musim depan, yaitu pebalap tim satelit Pramac Ducati Francesco “Pecco” Bagnaia. Tim asal Italia itu berpotensi besar mempromosikan Pecco yang pekan lalu finis kedua di Sirkuit Misano.
Dia menjalani balapan dengan sangat brilian, meskipun masih dalam proses pemulihan pasca operasi tulang kering di dekat lutut kanan. Pecco berulang kali mencetak lap tercepat dan konsisten menjaga pace untuk memperbaiki posisi dari urutan kedelapan hingga kedua.
“Dia jelas melangkah ke arah yang tepat, tetapi kami akan menunggu hingga seri Barcelona untuk memutuskan,” ujar Dall’Igna terkait promosi Pecco ke tim pabrikan Ducati.
Jika Pecco konsisten tampil kompetitif, bahkan selalu finis di podium, dalam dua balapan ke depan, di Misano dan Barcelona, pebalap berusia 23 tahun itu bisa dipastikan akan menjadi pengganti Dovizioso. Dia akan kembali satu tim dengan Jack Miller yang sudah lebih dulu promosi, menggantikan Danilo Petrucci yang pekan depan membela KTM Tech3.