Pergeseran posisi pelatih dan asisten pelatih di sejumlah tim mulai terungkap, terutama pada tim yang harus angkat kaki dari ”gelembung” Orlando tempat berlangsungnya pertandingan ”playoff” NBA.
Oleh
korano nicolash lms
·4 menit baca
GETTY IMAGES/AFP/THEARON W. HENDERSON
Pelatih Houston Rockets Mike D’Antoni memprotes wasit Josh Tivens (kiri) dalam pertandingan pertama babak semifinal playoff NBA Wilayah Barat melawan Golden State Warriors di Oracle Arena Oakland, California, Minggu (28/4/2019) waktu setempat atau Senin waktu Indonesia.
Babak playoff NBA 2020 belum usai, tetapi pergeseran posisi pelatih dan asisten sejumlah tim sudah terkuak, terutama pada tim yang harus angkat kaki dari Walt Disney World Resort, Florida.
Salah satunya adalah Mike D’Antoni yang sudah menangani Houston Rockets sejak 2016. D’Antoni kepada manajemen tim menyampaikan bahwa dirinya tidak akan kembali menangani Rockets.
”Dengan kesedihan dan rasa bersyukur yang luar biasa, saya dan istri saya, Laurel, mengumumkan bahwa perjalanan luar biasa kami di Houston telah berakhir saat ini. Kami akan pindah ke babak baru,” demikian isi pernyataan D’Antoni yang disampaikan kepada ESPN.
D’Antoni yang berasal dari Mullens di Virginia Barat dan baru 8 Mei lalu genap berusia 69 tahun kontraknya berakhir musim ini. Musim ini D’Antoni hanya bisa mengantarkan James Harden dan kawan-kawan hingga babak semifinal Wilayah Barat.
Kekalahan 1-4, Sabtu (12/9/2020) waktu Amerika Serikat, dari Los Angeles Lakers membuat mereka harus meninggalkan perkampungan NBA yang bebas dari virus korona baru di Walt Disney World Resorts, Lake Buena Vista, dekat Orlando, Florida.
D’Antoni yang selama empat musim terakhir ini mengantongi 217 kemenangan dan 102 kekalahan menolak tawaran perpanjangan kontraknya untuk terus bersama Rockets sebelum musim ini berakhir.
AP PHOTO/BEN MARGOT
Pemain Golden State Warriors, Stephen Curry (kiri) dan Klay Thompson, bergembira, sementara Pelatih Houston Rockets Mike D’Antoni berjalan di lapangan di sela-sela pertandingan putaran kedua playoff NBA 2019 antara Houston Rockets dan Golden State Warriors di Oakland, California, 8 Mei 2019.
Dari sumber ESPN disebutkan bahwa D’Antoni menjadi salah satu calon kuat yang bakal mengisi posisi yang sama di Philadelphia 76ers.
Manajemen Sixers langsung mengumumkan pemecatan pelatihnya, Brett Brown (59), tidak lama setelah kekalahan tanpa balas, 0-4, dari Boston Celtics pada babak pertama playoff NBA 2020 Wilayah Timur.
Dalam pernyataannya seusai menerima kabar penolakan D’Antoni, Tilman Fertitta, pemilik Rockets, menegaskan, ”Mike adalah seorang profesional sejati dengan pikiran bola basketnya yang luar biasa.”
Dia, tambah Fertitta, ”Salah seorang pelatih pemenang. Itu sebabnya kami diberkati selama memiliki pelatih dan pemimpin yang luar biasa untuk bekerja selama empat musim terakhir ini.”
Selama menangani Rockets, D’Antoni pernah membawa timnya ke final Wilayah Barat. Sekalipun harus menyerah dari Golden State Warriors dalam perebutan tiket ke Final NBA 2018. D’Antoni juga membawa Rockets tiga kali ke semifinal Wilayah Barat.
D’Antoni yang juga mantan point guard Kansas City-Omaha Kings, yang belakangan menjadi Sacramento Kings, pernah menjadi Coach of the Year NBA 2017.
Selama empat tahun menangani Rockets, D’Antoni membawa Harden dan kawan-kawan menjadi tim keempat yang mampu meraih kemenangan terbanyak pada babak playoff, di bawah Golden State Warriors (46), Boston Celtics (33), dan Toronto Raptors (31).
Mentor Golden State Warriors
Sementara itu, kekosongan posisi konsultan pemain atau pelatih mentor pemain di Golden State Warriors dipercayakan kepada mantan shooting guard Leandro Mateus Barbosa, kelahiran Sao Paulo, Brasil, 28 November 1982. Sebelumnya, Barbosa adalah pemain di klub basket Brasil, Minas, kemudian memilih pensiun.
Kedatangan Barbosa ke Warriors tidak lepas dari persetujuan pelatih kepala Warriors, Steve Kerr, yang bersedia menjadikan mantan pemainnya itu sebagai staf pelatih.
Kompas
Leandro Barbosa (kiri) saat masih bergabung dengan Indiana Pacers dalam pertandingan semifinal Wilayah Timur NBA di Miami, Florida, 13 Mei 2012.
”Dia telah menjadi pelatih saya ketika saya di sini. Dia juga teman saya,” kata Barbosa tentang Kerr dalam telekonferensi dengan wartawan, Senin (14/9/2020) waktu Amerika Serikat.
”Kami memiliki hubungan sangat dekat ketika dia menjadi manajer umum di Phoenix Suns. Jadi, sesekali kami biasa bercakap-cakap,” tutur Barbosa yang sedianya akan memperkuat tim Brasil di Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda hingga 2021.
”Dia menanyakan kepada saya, apa yang ingin saya lakukan setelah saya bermain. Saya selalu mengatakan kepadanya bahwa saya ingin menjadi asisten pelatih. Bukan pelatih kepala. Dengan demikian, saya dapat berbicara dengan para pemain, mengajari mereka. Saya pikir saya cukup baik dalam hal itu,” tambah Barbosa yang juga menjadi Sixth Man of the Year NBA 2007.
”Steve Kerr memberi saya kesempatan. Saya pun langsung membahasnya dengan keluarga, istri saya, dan dia katakan, mari kita lakukan,” lanjut Barbosa yang sudah memperoleh cincin jawara NBA 2015 bersama Warriors.
Barbosa akan menjalankan tugas seperti yang juga dilakukan Steve Nash sebelumnya. Barbosa menjadi pelatih yang mementor pemain di luar lapangan. Sementara selama pertandingan, dia hanya akan berada di belakang bangku cadangan, selain melatih pemain selama latihan berlangsung.
”Saya akan berada di lapangan, di fasilitas latihan. Saya akan berlatih dengan para pemain. Saya juga akan berbicara dengan para pemain tentang semua pengalaman yang saya miliki selama bertahun-tahun saat bermain di NBA. Dengan begitu, saya harap mereka memahami tentang apa bisnis yang mereka geluti ini,” tutur Barbosa yang sempat positif Covid-19 bersama istrinya saat tinggal di Brasil.
Salah satu hal yang membuat Barbosa tertarik untuk kembali ke Golden State Warriors, karena dia merasa budaya organisasi Warriors sangat berbeda dari tim mana pun, di mana dia pernah bermain.
”Di sini saya tidak pernah merasa asing. Bersama Warriors, saya merasa seperti anggota keluarga sendiri. Semua orang dekat dengan saya. Jadi, Anda memiliki organisasi yang baik, tim yang baik, sehingga berbagai hal baik juga yang bakal terjadi di lapangan,” ujarnya. (AP)