Kuda hitam Celtics dan Heat menguasai Final Wilayah Timur. Pertarungan keduanya akan sangat intens karena kedua tim sama-sama memiliki keberanian dan daya juang tinggi.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
AP PHOTO/MARK J. TERRILL
Pemain andalan Miami Heat Jimmy Butler melempar bola saat menghadapi Milwaukee Bucks pada laga kelima Semifinal Wilayah Timur NBA di Lake Buena Vista, Florida, 8 September 2020. Pengalaman dan kepemimpinan Butler membawa Heat menyingkirkan Bucks, tim terbaik di babak reguler, dan melaju ke final Wilayah Timur.
ORLANDO, SENIN – Pertama kali dalam sejarah NBA, tidak ada satu tim pun dari dua unggulan teratas yang menembus Final Wilayah Timur. Musim ini, panggung tertinggi di timur dikudeta para kuda hitam, Boston Celtics dengan kesegaran darah mudanya dan Miami Heat dengan mentalitas bajanya.
Dalam perjalanan menuju final wilayah, Celtics bersama duo bintang muda Jayson Tatum (22) dan Jaylen Brown (23) menaklukkan juara bertahan Toronto Raptors dalam drama 7 gim. Sementara itu, Heat dipimpin oleh pemain veteran Jimmy Butler melewati unggulan teratas, Milwaukee Bucks, tanpa kesulitan berarti.
Keduanya mungkin bukan tim yang diharapkan, tetapi faktanya mereka adalah yang terbaik di Wilayah Timur saat ini. Gim 1 final wilayah antara Celtics melawan Heat akan dimulai pada Rabu (16/9/2020) pagi WIB, di ”gelembung” Orlando.
Ada kesamaan dari Celtics dan Heat yang membuat keduanya melaju jauh di playoff. Mereka punya keberanian dan daya juang saat bermain. Perbedaannya terletak pada sumber kekuatan tersebut. Celtics berasal dari jiwa muda pemainnya, sedangkan Heat terpacu mentalitas pemenang para veteran.
AP PHOTO/MARK J. TERRILL
Bintang muda Boston Celtics Jayson Tatum (nomor 0) dipeluk Daniel Theis, disaksikan Robert Williams III (kiri), saat Celtics mengalahkan Toronto Raptors 92-87 pada game ketujuh semifinal Wilayah Timur NBA di Lake Buena Vista, Folrida, 11 September 2020. Duet tatum dan Jaylen Brown mampu mengalahkan juara bertahan Raptors dan menghadapi Miami Heat di final.
Seperti kata pelatih Celtics Brad Stevens, mereka lebih mirip seperti tim universitas, dibandingkan dengan tim NBA. Dengan rata-rata usia skuad 25,3 tahun, mereka adalah tim termuda di playoff. ”Namun jangan meremehkan Tatum dan Brown. Ini adalah final wilayah ketiga mereka,” ucapnya.
Skuad Celtics sangat segar bak kacang panggang ala Boston. Mereka memang muda, tetapi juga matang. Kombinasi itu membuat rasa haus gelar bercampur dengan kualitas permainan yang mulai konsisten. Kombinasi sempurna terlihat ketika mereka sukses melewati momen kritis gim 7 di semifinal melawan juara bertahan.
Adapun Heat bukanlah tim superior di musim reguler. Namun, playoff adalah dunia yang berbeda. Mentalitas juara sangat dibutuhkan. Bicara mentalitas, tidak ada yang lebih kuat dari Heat yang dimotori pemain veteran berpengaruh. Mentalitas skuad asuhan Erik Spoelstra musim ini sekeras karang di pantai indah Miami.
Ada tiga veteran yang berperan penting membangkitkan semangat tim. Mereka adalah Butler, Andre Iguodala, dan Udonis Haslem. Butler menjadi pemimpin tim di lapangan. Dia memberi contoh kepada rekan lain lewat aksinya yang selalu fokus dan tidak takut pada siapa pun.
AP PHOTO/MARK J. TERRILL
Pemain senior Miami Heat Andre Iguodala kiri menggapai bola lebih cepat daripada pemain Milwaukee Bucks Khris Middleton pada laga kelima semifinal Wiayah Timur NBA di Lake Buena Vista, Florida, 8 September 2020.
”Dia (Butler) terlahir sebagai seorang pemenang. Kehadirannya sangat membantu kami karena dia selalu ingin energi skuad ini sama seperti dirinya. Dia mau pemain lain punya energi dan fokus yang sama,” kata pemain pelapis Heat, Meyers Leonard, kepada Sports Illustrated.
Iguodala dan Haslem menyokong semangat tim dari bangku cadangan dan ruang ganti. Iguoadala merupakan penjaga dinasti Golden State Warriors yang membantu Stephen Curry meraih tiga cincin juara. Sementara itu, Haslem (40), pemain tertua di NBA musim ini, punya pengaruh besar bagi pemain lain. Dengan senioritasnya, dia salah satu yang menenangkan pemain NBA saat aksi boikot pada Agustus.
Mentalitas tersebut yang membawa Heat menjadi tim terpanas di NBA saat ini. Laju mereka di playoff tak terhentikan dengan catatan 8 kali menang dari 9 gim. Tidak ada satu tim pun di NBA, baik Barat maupun Timur, yang menyamai persentase kemenangan mereka.
Dari sisi pelatih, Heat mungkin diuntungkan dengan pengalaman Spoelstra. Pelatih keturunan Filipina ini sudah dua kali mengantarkan timnya juara NBA. Pengalamannya jauh lebih baik dibandingkan dengan Stevens yang selalu tersandung di final wilayah.
AP PHOTO/MARK J. TERRILL
Pelatih Miami Heat Erik Spoelstra memberi instruksi pada para pemainnya saat menghadapi Milwaukee Bucks pada laga keempat semifinal Wiayah Timur NBA di Lake Buena Vista, Florida, 6 September 2020.
Menurut Spoelstra, seri ini akan berlangsung sangat ketat. Menghadapi itu, pilihan mereka hanya satu yaitu tampil habis-habisan. ”Saat Anda sampai ke final wilayah, Anda tidak bisa bersembunyi. Semua lawan di sini punya kekuatan untuk mengekspoitasi Anda,” ucapnya.
Meski begitu, Stevens tidak bisa diremehkan. Salah satu pelatih termuda di NBA ini, berusia 43 tahun, telah belajar banyak dari pengalaman musim-musim sebelumnya. Pembuktian itu terlihat saat dia memenangkan pertarungan strategi atas pelatih Raptors, Nick Nurse, yang meriah penghargaan Pelatih Terbaik Tahun Ini.
Duo Heat
Dalam final wilayah nanti, Heat akan kembali mengancam dengan duo mereka, Butler dan center Bam Adebayo. Menurut The Athletic, duet ini merupakan salah satu yang terbaik. Setiap mereka bermain bersama, Heat mengungguli lawannya sekitar 15 poin.
Kombinasi mereka sangat mematikan di bawah ring. Butler bisa menusuk lewat penetrasi ke area dalam yang memancing pelanggaran lawan, sedangkan Adebayo dengan tubuh tinggi akan menunggu bola pantulan di dekat keranjang.
MIKE EHRMANN/GETTY IMAGES/AFP
Pemain muda Boston Celtics Jaylen Brown melompat mengambil bola pada laga kelima Semifinal Wilayah Timur antara Celtics melawan Toronto Raptors di Lake Buena Vista, Florida, 7 September 2020.
Tatum dan Brown akan mengimbangi duet tersebut dengan kemampuan mereka beroperasi dari sayap. Sementara itu, Celtics juga berharap pada senjata rahasia mereka, Marcus Smart. Pemain ini memberikan dampak besar bagi permainan Celtics, terutama dalam pertahanan.
”Bagi saya Smart adalah pemain terbaik mereka pada gim 7 (melawan Raptors). Jika Anda melihat dia berkelahi dengan beruang, Anda lebih baik menolong beruang tersebut,” puji mantan pemain NBA Kendrick Perkins terhadap eksplosivitas guard Celtics itu.
Adapun Celtics mendapat kabar gembira karena bintangnya, Gordon Hayward, dikabarkan bisa kembali bermain pada seri ini. Forward veteran Celtics itu absen sejak awal playoff karena mengalami cedera engkel. (AP)