Lewati Persaingan Ketat, Gregoria dan Tim Jadi Juara
Penentuan tim juara pada Simulasi PIala Uber yang digelar PP PBSI berlangsung sengit, Jumat. Turnamen internal itu dimenangi tim Garuda yang dimotori Gregoria M Tunjung. Mereka memiliki nilai serupa dengan tim Rajawali.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Ketatnya persaingan pemain-pemain putri pelatnas bulu tangkis Indonesia dalam kejuaraan beregu membuat pemenang Simulasi Piala Uber harus ditentukan pada pertandingan terakhir di hari terakhir. Tim Garuda, yang dimotori Gregoria Mariska Tunjung, menjadi juara setelah mengalahkan Apriyani Rahayu dan kawan-kawan di Tim Banteng, 4-1.
Pertemuan Tim Garuda dan Banteng di pelatnas bulu tangkis, Cipayung, Jakarta, Jumat (11/9/2020) sore hingga malam menjadi pertandingan terakhir turnamen internal yang digelar sejak Rabu itu. Empat tim bersaing dalam format setengah kompetisi.
Meratanya kekuatan setiap tim membuat setiap tim bisa saling mengalahkan, masing-masing, dengan skor 3-2 pada Rabu dan Kamis. Dengan nilai kemenangan dan selisih partai menang-kalah yang sama, penentuan juara pun harus ditentukan dalam dua laga, Jumat.
Ini berbeda dengan simulasi Piala Thomas, 1-3 September, ketika tim juara telah dipastikan dari hasil pertandingan pada hari kedua. Persaingan hari ketiga pun tinggal memperebutkan posisi kedua.
Gelar tim putri Garuda ditentukan melalui kemenangan ganda putri, Jessita Putri Miantoro/Lanny Tria Mayasari, atas Meilysa Trias Puspita Sari/Rachel Allessya Rose, 21-15, 21-15. Kemenangan tersebut membuat tim Garuda unggul, 3-1.
Dua kemenangan sebelumnya didapat Gregoria yang mengalahkan Ruselli Hartawan, 13-21, 21-18, 21-17, dan Febby Valencia Dwijayanti/Yulfira Barkah atas Apriyani Rahayu/Amallia Cahya Pratiwi 21-12, 21-17.
Semua tim sama kuat, tetapi pemain tim Garuda tetap semangat dan selalu berusaha memberi yang terbaik.(Minarti Timur)
Partai terakhir, yang tak menentukan hasil keseluruhan simulasi, dimenangi Aisyah Sativa Fatetani atas Ester Nurumi Tri Wardoyo, 21-18, 21-19.
“Senang sekali kami bisa membawa tim menjadi juara. Walaupun sempat tegang, kami saling mengingatkan untuk tenang,” kata Lanny, dalam laman resmi PP PBSI.
Nilai sama
Dengan dua kemenangan dari tiga pertandingan, tim Garuda memiliki nilai yang sama dengan tim Rajawali, yang di antaranya beranggotakan Fitriani dan Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti, pada peringkat kedua. Akan tetapi, Garuda berhak atas posisi lebih baik karena mereka menang atas Rajawali, 3-2, pada pertemuan Rabu. Dalam situasi dua tim dengan nilai sama, hasil pertemuan keduanya menjadi penentu peringkat.
Pelatih tunggal putri pelatnas pratama yang mendamping Garuda, Minarti Timur, memberi apresiasi pada penampilan timnya. “Semua tim sama kuat, tetapi pemain tim Garuda tetap semangat dan selalu berusaha memberi yang terbaik,” katanya.
Melalui simulasi ini, ungkap Minarti, para pemain belajar bertanggung jawab menjadi tulang punggung tim. Ini karena hasil pertandingan setiap pemain berpengaruh pada hasil tim.
Pendapat sama diungkapkan Eng Hian, pelatih ganda putri pelatnas utama yang mendampingi tim Rajawali. "Kualitas simulasi Piala Uber ini cukup bagus, semua pemain bisa menampilkan performa yang luar biasa. Dilihat dari daya juang, skor, pemain bisa menampilkan semua kemampuannya. Luar biasa," ujar mantan pemain ganda putra tersebut.
Rajawali berhak atas peringkat kedua setelah mengalahkan tim Harimau, 4-1, Jumat. Empat kemenangan Rajawali didapat Ribka/Fadia, Saifi Rizka Nur Hidayah, Melani Mamahit/Tryola Nadia, dan Komang Ayu Cahya Dewi. Adapun satu-satunya angka bagi Harimau didapat Putri Kusuma Wardani pada partai pertama.
Meski timnya menempati peringkat terakhir, Putri tampil sangat baik pada simulasi ini. Berperan sebagai tunggal pertama, dia mengalahkan tunggal pertama tiga tim lain yang merupakan pemain senior. Pemain yunior berusia 18 tahun tersebut menang atas Ruselli, Gregoria, dan Fitriani.
Simulasi ini menjadi bagian persiapan Tim Indonesia dalam mengikuti Kejuaraan Piala Thomas dan Uber di Aarhus, Denmark, 3-11 Oktober.