Pensiun dini sempat menjadi pilihan yang nyaris tak bisa dihindari oleh Sebastian Vettel setelah tidak ditawari kontrak baru oleh Ferrari pada Mei lalu. Namun, Vettel memiliki nilai yang diimpikan oleh setiap tim F1.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
TUSCANY, KAMIS — Sebastian Vettel seperti keluar dari kegelapan. Dia menatap musim depan yang cerah bersama Aston Martin, merek baru dari tim Racing Point. Tim pabrikan otomotif Inggris itu akan tetap menggunakan mesin Mercedes musim depan. Vettel akan mendapatkan mobil yang sangat kompetitif karena musim ini RP20 menjadi mobil ketiga tercepat setelah Mercedes W11 dan Red Bull RB16 yang menggunakan mesin Honda.
Vettel akan masuk ke dalam atmosfer baru yang lebih segar, mengingat masalah Ferrari musim ini diyakini akan berlangsung hingga 2021. Kesalahan pengembangan mesin pada SF90 yang berujung kesepakatan tertutup dengan FIA, membuat SF1000 kehilangan performa. Sebaliknya, Racing Point yang dituding menjiplak Mercedes W10 hingga disebut ”Pink Mercedes” tampil mengesankan musim ini.
Aston Martin pada musim 2021 masih akan menggunakan mesin Mercedes. Ini bukan kerja sama baru karena Aston Martin telah lama bekerja sama dengan Daimler, perusahaan payung Mercedes, untuk mobil-mobil komersial. Performa mobil RP20 yang akan mengalami perbaikan untuk musim depan menjadi modal awal sempurna untuk dipacu oleh Vettel. Ini proyek jangka panjang untuk mengangkat citra Aston Martin yang kembali sebagai tim penuh di Formula 1 setelah 1960.
Di bawah kendali Vettel, empat kali juara dunia F1 yang sangat berpengalaman dalam persaingan tingkat elite, mobil Aston Martin bermesin Mercedes itu, menjanjikan podium reguler. Musim ini, para pemacu RP20 baru sekali meraih podium, saat Lance Stroll finis ketiga di Monza pekan lalu.
Setali tiga uang, Sergio Perez, meskipun salah satu pebalap yang sangat cepat dan kompetitif, hanya sekali meraih podium dalam tiga tahun terakhir. Musim ini pencapaian terbaiknya adalah finis di posisi lima pada seri Spanyol.
Perez pun diputus kontrak oleh Racing Point dari durasi kerja sama tiga tahun. Dia akan meninggalkan Racing Point pada akhir musim ini, setelah tujuh tahun bergabung sejak tim yang bermarkas di Silverstone, Inggris, itu, masih bernama Force India. Posisinya digantikan oleh Vettel untuk musim depan, tanpa kejelasan berapa panjang durasi kontraknya. Namun, proyek Aston Martin di F1 ini, dalam rencana awal, akan berlangsung selama empat tahun dengan opsi-opsi lanjutan sesuai analisis performa dan finansial.
Aston Martin membutuhkan figur yang bisa menjadi tumpuan untuk mengangkat citra serta menarik perhatian dunia. Vettel adalah sosok yang tepat menjadi duta Aston Martin dengan segudang pengalaman yang akan membantu tim menyemai visi juara. Nilai-nilai yang dibawa oleh pebalap berusia 33 tahun itu ke tim, berdimensi luas dari aspek teknis hingga bisnis.
Dia juga pebalap papan atas, meskipun tidak lepas dari berbagai kesalahan, seperti sering terlalu berambisi hingga mobilnya melintir, atau bertabrakan dengan rekan setim. Musim ini, dia juga mengalami masa yang sangat sulit akibat performa SF1000 yang kehilangan kecepatan serta kestabilan.
Hasil musim ini memang tidak bisa untuk menyimpulkan siapa Vettel sebenarnya. Dia bisa menjadi pebalap yang sangat kompetitif jika berada dalam atmosfer yang tepat. Sebagai sosok dominan, dia tepat berada di Aston Martin, dengan rekan setim pebalap muda Lance Stroll, putra Lawrence Stroll pemilik Racing Point yang telah mengakuisisi sebagian saham Aston Martin.
Membalap bersama Aston Martin menjadi tantangan baru nan segar bagi Vettel, mirip dengan saat dia meninggalkan Red Bull untuk bergabung dengan Ferrari pada 2015. Dia masih membawa mimpi besar meraih lebih banyak gelar juara F1, yang gagal dia wujudkan bersama Ferrari. Musim depan, dengan mobil bermesin Mercedes yang mendominasi F1 sejak era V6 turbo hibrida, Vettel akan mengawali siklus baru dengan target lama. Di Aston Martin, dia juga akan mendapatkan perhatian penuh dari tim, tidak seperti di Ferrari yang mulai bergeser ke Charles Leclerc sejak 2019.
”Ini petualangan baru bagi saya dengan perusahaan mobil yang sangat legendaris. Saya telah terkesan dengan hasil yang diraih tim tahun ini dan saya yakin masa depan terlihat lebih cerah,” ujar Vettel.
”Energy dan komitmen Lawrence untuk olahraga menginspirasi dan saya yakin kami bisa membangun sesuatu yang sangat istimewa bersama-sama,” tegas Vettel.
”Saya masih memiliki begitu banyak cinta untuk Formula 1 dan satu-satunya motivasi saya adalah balapan di baris depan. Melakukan itu bersama Aston Martin akan menjadi keistimewaan yang luar biasa,” ujar pebalap asap Jerman itu.
Vettel merupakan salah satu dari dua pebalap aktif saat ini yang pernah menjadi juara dunia F1, selain Hamilton. Dia meraih empat gelar juara dunia bersama Red Bull pada 2010-2013. Dia memiliki catatan yang sangat bagus, dengan 53 kali memenangi balapan dari 67 kali finis di podium. Dia juga mencatatkan 101 kali start dari baris terdepan, dengan 57 kali pole position.
”Pengalaman Sebastian dan kualitas kepemimpinan membuat dia pebalap yang sempurna untuk membantu tim meraih ambisinya,” demikian pernyataan resmi Racing Point.
Kedatangan Vettel akan memperbarui alur dan pola kerja tim dengan target meraih gelar juara. ”Semua orang di Silverstone sangat senang dengan kabar ini. Sebastian adalah juara yang terbukti dan membawa mentalitas juara yang sesuai dengan ambisi kami untuk masa depan sebagai Tim F1 Aston Martin,” ujar Kepala Tim Racing Point Otmar Szafnauer.
”Pada Sabtu dan Minggu petang, Sebastian adalah salah satu yang terbaik di dunia dan saya tidak bisa memikirkan pebalap yang lebih baik untuk membantu kami melangkah ke era baru. Dia akan memainkan peran penting untuk membawa tim ini ke level selanjutnya,” pungkas Szafnauer yang juga CEO Racing Point.