Tujuh Pemain Bintang Menderita Covid-19, PSG Merana
Akibat tujuh pemain utama menderita Covid-19, PSG kalah atas Lens 0-1 di pertandingan pertama Liga Perancis musim 2020-2021, Jumat dini hari. Itu adalah kekalahan pertama PSG di laga perdana dalam sembilan tahun.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LENS, JUMAT — RC Lens mampu memanfaatkan ketimpangan Paris Saint-Germain di laga Liga Perancis, Jumat (11/9/2020) dini hari WIB, di Stadion Bollaert-Delelis. Bermain tanpa tujuh pemain utama, PSG dipaksa menelan kekalahan 0-1 di pertandingan perdana musim baru 2020-2021. Itu adalah kelalahan PSG di pekan pertama liga sejak terakhir kali merasakan di musim 2011-2012.
Euforia berlebihan di tengah pandemi yang dilakukan PSG setelah meraih tiga gelar domestik dan menembus final Liga Champions musim lalu harus dibayar mahal. Pasalnya, tujuh pemain utama ”Les Parisiens” divonis menderita Covid-19 setelah menjalani serangkaian pesta yang dilakukan di masa jeda kompetisi, akhir Agustus lalu.
Ketujuh pemain itu adalah Keylor Navas, Angel Di Maria, Neymar, Marquinhos, Mauro Icardi, Leandro Paredes, dan Kylian Mbappe. Alhasil, Pelatih PSG Thomas Tuchel memainkan dua pemain muda berusia 18 tahun di lini depan, yaitu Arnauld Muinga dan Kays Ruiz-Atil. Mereka ditemani Pablo Sarabia untuk melengkapi trio lini depan PSG.
Trio pemain depan itu tidak cukup untuk membantu PSG meraih kemenangan. Meskipun menguasai penguasaan bola hingga 78 persen, PSG hanya mampu melakukan 8 tembakan dan hanya satu tembakan yang mengarah ke gawang Lens yang diciptakan oleh Muinga.
Sementara itu, Lens bermain lebih efektif dengan menciptakan tujuh tembakan yang tiga tembakan di antaranya mampu mengancam gawang PSG yang dikawal Marcin Bulka. Lens pun mampu menciptakan gol setelah mampu memanfaatkan kesalahan Bulka melakukan operan sehingga bola mampu direbut penyerang Lens, Ignatius Ganago. Tanpa kesulitan, Ganago mampu mencetak satu-satunya gol di laga yang disaksikan sekitar 5.000 penonton itu.
Tidak hanya kehilangan para pemain bintang, Tuchel juga mengatakan, pasukannya belum dalam kondisi fisik yang prima untuk memulai kembali kompetisi. Ia mengungkapkan, skuad PSG kesulitan mengimbangi permainan menekan Lens setelah memasuki menit ke-70.
”Kami kelelahan di 20 menit akhir pertandingan, kami harus menerima keadaan ini. Tetapi, ini baru permulaan musim, kami tidak boleh kehilangan fokus karena kami akan memiliki empat pertandingan dalam 10 hari ke depan,” ujar Tuchel dikutip L’Equipe seusai laga.
Kekalahan atas Lens mengakhiri catatan 314 hari tanpa kekalahan PSG di Liga Perancis. Terakhir kali ”Le Parisiens” tumbang terjadi pada 1 November 2019. Kala itu, PSG kalah 1-2 dari Dijon di Stadion Gaston-Gerard. Sementara itu, PSG menelan kekalahan terakhir di laga perdana liga terjadi pada 6 Agustus 2011 ketika kalah dari Lorient 0-1.
Lebih siap
Setelah tumbang atas Lens, PSG akan menjalani laga kandang perdana di musim ini untuk menghadapi Marseille. Laga itu akan berlangsung pada Senin (14/9) dini hari WIB.
Meskipun tetap tidak bisa memainkan para pemain utamanya, Tuchel berusaha tetap tenang jelang menghadapi pertandingan bertajuk ”Laga Klasik” menghadapi Marseille. Ia menilai pasukannya akan lebih siap menghadapi Marseille.
”Jika kami harus bermain dengan tim yang sama menghadapi Marseille, kami siap,” ucap Tuchel.
Berbeda dengan sang pelatih, gelandang PSG, Marco Verartti, mengecam keras jadwal padat Liga Perancis, terutama dengan situasi PSG yang baru selesai menjalani laga final Liga Champions, akhir Agustus lalu.
”Kami telah memberikan permainan terbaik melawan Lens sebab sulit mengharapkan hal lebih apabila kami hanya memiliki waktu satu pekan untuk berlatih. Liga Perancis sangat aneh membuat jadwal di musim ini karena kami tidak memiliki cukup istirahat setelah bermain di Liga Champions, tidak heran saya menyaksikan banyak rekan setim yang kelelahan di ruang ganti,” ujar Verratti dikutip Canal +.
Meskipun mengakui timnya butuh lebih banyak waktu istirahat, terutama karena sejumlah pemain masih dalam proses pemulihan akibat terinfeksi Covid-19, Verratti memastikan pemain yang tersisa akan bermain habis-habisan ketika menjamu Marseille di Stadion Parc de Princes.
”Kami harus menunjukkan permainan yang berbeda melawan Marseille, sebab laga itu berarti besar di hati para pendukung,” kata gelandang timnas Italia itu.
Termotivasi
Ganago mengakui, dirinya selalu termotivasi ketika menghadapi tim besar. ”Saya suka bermain di laga besar. Kemenangan atas PSG memiliki makna yang besar bagi tim dan para pendukung,” ujar Ganago yang menciptakan gol perdana bagi Lens di Liga 1 Perancis setelah meraih promosi dari Liga 2 di musim lalu.
Pelatih Lens Franck Haise mengatakan, kehadiran penonton memberikan atmosfer berbeda dalam laga kandang menghadapi PSG. Pemain, lanjutnya, memiliki motivasi lebih untuk mempersembahkan kemenangan bagi para pendukung yang akhirnya diperbolehkan hadir kembali di stadion.
”Tidak hanya seluruh pemain, kehadiran 5.000 pendukung di stadion juga memberikan perbedaan dalam laga melawan PSG. Meskipun jumlah (fans) masih terbatas, kehadiran mereka menghadirkan dukungan yang kuat bagi para pemain,” kata Haise. (AFP)