Pemain yunior Putri Kusuma Wardani memetik kemenangan kedua pada turnamen simulasi Piala Uber. Setelah mengalahkan Ruselli Hartawan, pada Kamis dia menang atas pemain terbaik Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tunggal putri yunior, Putri Kusuma Wardani, kembali menunjukkan kemampuan untuk mengalahkan seniornya, Gregoria Mariska Tunjung, dalam kompetisi yang digelar PP PBSI untuk pemain-pemain pelatnas bulu tangkis Indonesia. Kemenangan Putri turut mengantarkan tim Harimau yang diperkuatnya memenangi pertandingan atas tim Garuda pada simulasi kejuaraan beregu Piala Uber.
Putri menuntaskan tugasnya dengan baik sebagai tunggal pertama tim Harimau dalam pertandingan sesi kedua di pelatnas bulu tangkis Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (10/9/2020) yang berlangsung sore hingga malam hari. Dia mengalahkan Gregoria 21-17, 5-21, 21-18. Putri pun membawa timnya unggul, 1-0.
Dua bulan lalu, Putri mengalahkan tunggal putri nomor satu Indonesia itu dalam turnamen internal PBSI. Pemain berusia 18 tahun itu mengalahkan Gregoria pada penyisihan grup dengan skor 25-23, 20-22, 21-11. Gregoria lalu membalasnya pada final dengan kemenangan 21-17, 21-10.
”Pada pertemuan di final turnamen sebelumnya, saya bermain tidak ’lepas’ karena takut. Tadi, saya berusaha tampil tanpa beban. Kalaupun kalah, tidak apa-apa kalau sudah berusaha yang terbaik,” ujar Putri dalam laman PP PBSI.
Tentang penampilannya yang menurun pada gim kedua, Putri menyatakan, itu terjadi karena dia panik. ”Gregoria cepat menurunkan bola pada gim kedua, saya pun panik. Di gim ketiga, saya berusaha unggul dulu, dua-tiga poin. Kalau hilang satu poin, harus dapat lagi satu poin supaya selisihnya jauh,” kata tunggal putri peringkat kelima yunior tersebut.
Sebagai tunggal pertama, Putri bertanggung jawab membuka penampilan tim. Tugasnya bertambah berat karena harus berhadapan dengan tunggal pertama tim lain yang telah berstatus pemain senior.
Turnamen ini menjadi simulasi kejuaraan Piala Uber yang akan diselenggarakan di Aarhus, Denmark, 3-11 Oktober 2020, dengan persaingan setiap tim berlangsung dalam tiga tunggal dan dua ganda. Susunan dalam simulasi menggunakan susunan yang menjadi pilihan pertama dalam kejuaraan, yaitu tunggal, ganda, tunggal, ganda, dan tunggal.
Sehari sebelum mengalahkan Gregoria, Putri menang atas Ruselli Hartawan yang menjadi tunggal pertama tim Banteng. Namun, Harimau kalah 2-3 pada laga tersebut.
Pada Jumat, dia akan berhadapan dengan satu senior lainnya, Fitriani, yang membela tim Rajawali. ”Maunya sih bisa mengalahkan lawan-lawan saya, membuat kejutan dan menyumbang angka untuk tim,” kata Putri tentang target pribadinya.
Kemenangan lain bagi tim Harimau didapat oleh Febriana Dwipuji Kusuma/Putri Syaikah dan Agatha Imanuela/Nita Violina Marwah. Adapun nilai tim Garuda dipersembahkan Stephanie Widjaja dan Aisyah Sativa Fatetani, masing-masing sebagai tunggal kedua dan ketiga.
Kemenangan Harimau atas Garuda membuat semua tim memiliki satu poin, hasil dari satu kali menang. Perbedaan posisi dalam klasemen ditentukan oleh perbedaan selisih gim menang dan kalah. Dengan demikian, dua pertandingan pada Jumat akan menentukan tim pemenang.
Simulasi yang berlangsung pada 9-11 September ini diikuti empat tim yang beranggotakan pemain-pemain pelatnas. Persaingan berlangsung dalam format setengah kompetisi. Tim pemenang adalah peringkat teratas klasemen yang bisa meraih poin menang terbanyak.
Sejak pertandingan pertama, Rabu pagi, setiap pertandingan berlangsung dengan ketat. Setiap tim saling mengalahkan, masing-masing, dengan skor 3-2. Setelah Banteng menang, 3-2, atas Harimau pada Rabu, misalnya, Fitriani dan kawan-kawan kalah, 2-3, dari Ruselli dan kawan-kawan di tim Rajawali, Kamis. Adapun kemenangan Harimau dari Garuda didapat setelah sehari sebelumnya dikalahkan tim Banteng dengan angka sama.