Penonton bisa menunggu lebih lama lagi untuk kembali hadir di stadion dan menyaksikan langsung laga-laga Liga Inggris. Lonjakan kasus Covid-19 di Inggris membuat pemerintah berpikir ulang.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LONDON, KAMIS — Liga Inggris telah berencana membuka pintu stadion bagi para penonton mulai awal Oktober ketika musim 2020-2021 sudah bergulir. Namun, rencana itu terancam ditunda karena kasus Covid-19 di Inggris kembali meningkat. Pemerintah akan mengkaji ulang rencana ini karena kesehatan lebih penting dibandingkan dengan keuntungan ekonomi di sektor olahraga.
Liga Inggris musim 2020-2021 dijadwalkan bergulir mulai Sabtu (12/9/2020) dan laga Fulham melawan Arsenal akan menjadi laga pembuka. Akhir Juli lalu, Pemerintah Inggris telah memasang target untuk kembali menghadirkan penonton dalam semua kegiatan olahraga, termasuk Liga Inggris mulai 1 Oktober 2020.
Pemerintah Inggris lantas tidak mau memaksakan diri mengejar target itu setelah melihat kasus Covid-19 melonjak pada awal pekan ini. Menurut BBC, Inggris mencatat 2.988 kasus baru pada Senin (7/9/2020), jumlah tertinggi sejak 22 Mei 2020. Data laman Worldmeter menunjukkan, Inggris per Kamis kemarin berada pada peringkat ke-13 daftar negara dengan jumlah kasus terbanyak yang mencapai 355.219 kasus.
Kondisi terbaru ini turut memengaruhi rencana percobaan laga dengan penonton yang masih akan digelar pada September ini. Percobaan sebelumnya dilakukan pada akhir Agustus lalu ketika 2.500 penonton menghadiri laga persahabatan antara Brighton and Hove Albion dan Chelsea di Stadion American Express.
Dalam percobaan, kursi di samping kiri dan kanan setiap penonton harus kosong. Setiap penonton pun harus selalu memakai masker saat memasuki stadion. Namun, ketika sudah duduk, penonton boleh membuka maskernya. ”Menyenangkan bisa kembali melihat penonton karena mereka membuat laga menjadi lebih hidup,” kata Pelatih Brighton, Graham Potter, dilansir laman klub.
Percobaan seperti di Brighton masih boleh dilakukan pada September ini dengan syarat jumlah penonton tidak boleh lebih dari 1.000 orang. ”Bukan berarti kami menghentikan program percobaan ini sepenuhnya. Kami hanya ingin mengevaluasi dan membatasinya,” kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Menatap kerugian
Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi pada pekan ini menjadi pukulan bagi pengelola Liga Inggris yang sudah tidak sabar mendatangkan penonton agar tidak rugi lebih banyak. Jika tidak segera mendatangkan penonton, kata CEO Liga Primer (Liga Inggris) Richard Masters, klub-klub di Liga Inggris bisa kembali menanggung kerugian lebih dari 700 juta pounds atau Rp 13,4 triliun pada musim 2020-2021.
Jumlah tersebut merupakan kerugian yang sudah ditanggung selama kompetisi musim 2019-2020 terganggu pandemi dan bisa menjadi gambaran kerugian untuk musim yang baru jika kondisi belum membaik. Kompetisi musim lalu terhenti sejak pertengahan Maret dan baru bergulir pada pertengahan Juni. Laga-laga digelar tanpa penonton sehingga klub kehilangan pendapatan dari tiket laga.
Kerugian itu belum termasuk hilangnya keuntungan yang diperoleh pelaku bisnis di sekitarnya. ”Setiap laga Liga Primer rata-rata menghasilkan keuntungan ekonomi sekitar 20 juta pounds (Rp 385 miliar), baik secara lokal maupun nasional,” kata Masters.
Target musim 2020-2021 ada tiga, yaitu bisa menuntaskan kompetisi musim 2020-2021 sebanyak 380 laga, mendatangkan penonton, dan memulihkan perekonomian Liga Primer.
Oleh karena itu, Masters berusaha keras agar Liga Primer bisa secepatnya mendatangkan penonton untuk membantu memulihkan perekonomian dari sektor industri olahraga. Adapun target Masters pada musim 2020-2021 ada tiga, yaitu bisa menuntaskan kompetisi musim 2020-2021 sebanyak 380 laga, mendatangkan penonton, dan memulihkan perekonomian Liga Primer.
Meski demikian, Masters juga menyadari bahwa faktor kesehatan jauh lebih penting dan mereka tetap mengikuti saran pemerintah. ”Kami dan klub Liga Inggris sudah siap, bersedia, dan bisa membuka pintu stadion apabila sudah diberi izin,” kata Masters, dikutip The Independent.
Terasa berbeda
Laga tanpa penonton ini menjadi kekecewaan terutama bagi klub-klub yang dipromosikan ke Liga Primer, seperti Leeds United. Pada laga perdana akhir pekan nanti, mereka akan menghadapi Liverpool di Stadion Anflied.
Namun, mereka tidak akan mendapatkan pengalaman yang sesungguhnya jika penonton tidak hadir. ”Kami akan bertanding di Anfield, tetapi stadion itu bisa disebut Anfield apabila dipenuhi penonton,” kata Pelatih Leeds United Marcelo Bielsa.
Laga antara Leeds United dan Liverpool ini menjadi laga yang paling ditunggu karena tim asuhan Bielsa ini kembali ke Liga Primer setelah menanti selama 16 tahun. Mereka akan langsung diuji oleh sang juara bertahan. (REUTERS)