Rondo yang baru sembuh dari cedera justru menjadi pemain paling penting di Lakers, selain James dan Davis. Rondo bisa jadi penentu nasib Lakers di semifinal.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
ORLANDO, KAMIS — Los Angeles Lakers berada di atas angin menjelang laga ke-4 melawan Houston Rockets pada Jumat (11/9/2020) WIB. Tim kandidat juara ini akhirnya menemukan peran pemain ketiga yang bisa melengkapi duo fondasi megabintang Anthony Davis dan LeBron James. Peran itu tanpa terduga diambil oleh guard veteran Rajon Rondo.
Sempat tertinggal pada laga pertama Semifinal Wilayah Barat, Lakers bisa lebih tenang seusai membalikkan keadaan, unggul 2-1 atas Rockets. Pada dua gim terakhir, James dan rekan-rekan seperti sudah menemukan resep menaklukkan skuad ”kurcaci” Rockets.
Bagi Lakers, berkah terbesar dalam seri ini adalah menemukan pemain yang bisa diandalkan ketika momen krusial, selain Davis dan James. Sejak awal playoff, peran itu diharapkan muncul dari forward muda berbakat Kyle Kuzma. Namun, sejauh ini penampilan Kuzma jauh dari harapan.
Rondo, yang baru bisa tampil di semifinal sejak retak tulang jari tangan, justru memberi efek kejut. Pemain cadangan dengan segudang pengalaman playoff ini tanpa disangka menjadi bagian terpenting dalam dua kemenangan beruntun atas Rockets, rata-rata menyumbang 15,5 poin, 9 asis, dan 3 steal.
”Dia sungguh ada. Playoff Rondo (julukannya) itu sungguhan. Dia mau menjaga pemain terbaik lawan. Dia sangat membantu saat menyerang. IQ-nya berada di level yang berbeda. Kita punya dua pemain dengan IQ terbaik. Ada padanya dan LeBron,” kata Davis memuji rekannya.
Pemain berusia 33 tahun ini seakan bisa membangunkan Lakers di momen krusial. Di gim 3, Rondo memimpin tim dalam menyerang dan bertahan. Dia terlibat dalam 23 dari 30 poin yang dibuat Lakers pada kuarter pamungkas. Kontribusinya menjadi pembeda Lakers dan Rockets.
Ketika menyerang, Rondo bisa menggantikan peran James mengatur serangan. Point guard murni ini membuat James bisa menarik napas sejenak. Selain itu, dia juga mengancam dengan kemampuan lemparan tiga angka yang konsisten.
Saat bertahan, Rondo sangat agresif saat menjaga bintang guard lawan, James Harden dan Russel Westbrook. Beberapa kali dia mencuri bola Harden dan Westbrook yang merusak momentum lawan. Dia bisa mengurangi daya ledak dari posisi paling eksplosif Rockets.
Hal terpenting dalam kehadiran Rondo adalah pengalamannya. Mentalitasnya di playoff sudah sangat teruji. Dia telah dua kali merasakan Final NBA bersama Boston Celtics. Salah satu final itu berujung cincin juara pada 2008. Pengalaman juara membantu James dalam mengubah mentalitas tim.
”Tidak banyak pemain di liga ini yang bisa melakukan hal besar, apalagi di playoff. Punya sosok itu (Rondo) di sisi Anda, akan sangat membantu. Beberapa orang memang terbentuk untuk momen krusial dan lainnya tidak,” ucap James.
Peran Rondo sebagai efek kejut dari Lakers ini akan menjadi salah satu penentu dalam seri semifinal. Rockets punya duo Harden dan Westrbook untuk menyamai eksplosivitas James-Davis. Namun, mereka tidak punya faktor ”X” seperti Rondo.
Rondo mengatakan, playoff sudah dianggap seperti rumahnya. ”Saya cinta kompetisi. Saya suka untuk jadi yang terbaik. Ini sangat menyenangkan. Seperti sebuah permainan catur. Permainan seperti ini yang selalu saya tunggu,” tuturnya.
Keistimewaan Rondo saat playoff tecermin dalam statistik. Hanya ada dua pemain, minimal 50 gim, yang bisa mencatatkan rata-rata 14 poin dan 9 asis. Pemain itu adalah Rondo dan legenda hidup Lakers, Magic Johnson.
Dari sisi lawan, Rockets sedang dalam masalah karena forward Danuel House berpotensi tidak akan tampil lagi di gim 4. Menurut ESPN, NBA sedang menginvestigasi House karena diduga melanggar protokol kesehatan di ”gelembung”. Adapun dia absen di gim sebelumnya karena alasan pribadi.
Harden mengatakan, timnya dalam percaya diri tinggi meskipun berada di tren kekalahan. Mereka ingin mengulang performa pada gim 1 saat mengejutkan Lakers. Di gim 2 dan gim 3, eksplosivitas skuad ”kurcaci” mereka sempat terulang, tetapi tidak mampu dilakukan hingga akhir pertandingan.
”Kami sangat semangat, percaya diri sedang tinggi meskipun kalah. Kami tahu punya peluang, tetapi tidak bisa memanfaatkannya dengan baik. Perlu mengambil kesempatan mencetak angka untuk mengontrol permainan. Ini tugas saya dan Russ (Westbrook),” kata Harden. (AP)