Kepastian Sergio Perez meninggalkan Racing Point di akhir musim ini membuka spekulasi baru masa depan Sebastian Vettel yang tidak diperpanjang kontraknya oleh Ferrari. Vettel kandidat kuat pengganti Perez musim depan.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
TUSCANY, RABU — Misteri masa depan Sebastian Vettel setelah meninggalkan Ferrari di akhir musim ini perlahan tetapi pasti mulai terkuak. Satu per satu muncul petunjuk yang mendekatkan juara dunia empat kali Formula 1 untuk terus membalap pada musim 2021. Indikasi terkuat muncul saat Sergio Perez mengumumkan dirinya akan meninggalkan Racing Point di akhir musim ini. Vettel pun langsung menjadi favorit pengganti Perez di tim yang akan bernama Aston Martin mulai musim depan.
Perez akan meninggalkan tim yang telah dia bela selama tujuh tahun sejak bernama Force India. Pebalap asal Meksiko itu mengumumkan kepergiannya di akun Twitter @SchecoPerez, Kamis (10/9/2020) dini hari WIB. Kabar ini menguatkan peluang Vettel untuk menjadi rekan setim Lance Stroll musim depan. Apalagi, bulan lalu Vettel mengakui dirinya telah berbicara secara informal dengan para petinggi Racing Point.
”Semua dalam hidup ini memiliki awal dan akhir, setelah tujuh tahun bersama, kebersamaan saya dengan tim akan berakhir setelah musim ini,” tulis Perez yang bergabung dengan Force India pada 2014 setelah dilepas oleh McLaren.
”Ini sedikit menyakitkan karena saya mengambil risiko dengan tim selama masa-masa sangat sulit, kami bisa melewati rintangan dan saya sangat bangga menyelamatkan pekerjaan sejumlah rekan tim saya,” kata pebalap berusia 30 tahun itu.
”Saya akan menyimpan kenangan saat-saat penting ketika bersama, pertemanan, dan kepuasan untuk selalu memberikan seluruh kemampuan saya. Saya akan selalu bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Vijay Mallya, yang percaya pada saya di 2014 serta mengizinkan saya melanjutkan karier F1 saya bersama Force India,” tulis Perez yang performa terbaiknya musim ini finis kelima di Barcelona-Catalunya.
”Untuk kepengurusan saat ini, dipimpin oleh Lawrence Stroll, saya mendoakan yang terbaik untuk ke depan, khususnya dengan proyek Aston Martin yang akan datang,” kata Perez yang absen pada dua seri di Inggris karena menjalani karantina mandiri Covid-19.
Terkait masa depannya, Perez mengaku tidak memiliki rencana cadangan. Dia akan berusaha mendapatkan tim untuk meneruskan karier balapnya di F1. ”Saya tidak memiliki rencana B. Niat saya adalah melanjutkan balapan di sini, tetapi itu akan tergantung pada menemukan sebuah proyek yang membuat saya termotivasi untuk memberikan 100 persen di setiap putaran,” katanya.
Kepala Tim Racing Point Otmar Szafnauer memuji pebalapnya yang lima kali finis di podium bersama mereka. ”Checo telah menjadi bagian keluarga Silverstone selama tujuh tahun dan dalam masa itu telah menjadi salah satu pebalap yang lengkap di garis start. Melesat cepat pada Sabtu dan Minggu, dia menempatkan reputasinya sebagai pebalap yang gigih dan bersama-sama kami telah menikmati momen-momen fantastis,” ujarnya dalam pernyataan resmi.
”Jika tercium aroma podium, Checo akan siap menerkamnya dan kelima podium (yang dia raih) mewakili sejumlah hari-hari terbaik dalam sejarah tim ini. Di luar mobil, Checo adalah karakter yang sejati dan teman yang baik, serta sebuah kegembiraan bekerjasama dengan dia untuk waktu sepanjang itu. Meskipun kami akan mengucapkan selamat jalan di ahir musim ini, masih ada sembilan balapan lagi dan banyak peluang bagi Checo untuk membuat kenangan-kenangan spesial lainnya bersama tim ini,” kata Szafnauer.
Peluang Vettel
Perpisahan Perez dan Racing Point ini menjadi kabar besar menjelang balapan seri Tuscany di Sirkuit Mugello, akhir pekan ini. Ini merupakan kejutan karena Perez masih memiliki kontrak hingga 2022 setelah perpanjangan pada Agustus 2019. Perez juga sempat optimistis posisinya aman untuk musim depan, terkait peluang Vettel bergabung dengan Aston Martin. Perubahan rencana Racing Point dalam formasi pebalap itu diyakini tidak lepas dari keberadaan Vettel di bursa pebalap.
Vettel dengan empat gelar juara dunia menjadi figur yang sangat pas dengan misi Aston Martin untuk kembali sebagai tim penuh di Formula 1 setelah 60 tahun. Pebalap sekelas Vettel memiliki nilai komersial yang tinggi bagi bisnis tim. Vettel sendiri mengakui dirinya masih ingin melanjutkan kariernya di F1 jika ada tim yang bisa membuatnya termotivasi.
”Saya di sini bukan sekadar menjadi peserta, di sini bukan untuk menjadi ’pebalap Formula 1’, bukan untuk mencari uang. Saya dalam posisi yang sangat beruntung dan saya seharusnya baik-baik saja kecuali saya benar-benar salah urus,” kata Vettel dalam wawancara dengan Martin Brundle di Sky Sports F1.
”Saya berada di sini untuk meraih sesuatu. Saya akan melihat ke depan apakah itu mungkin atau tidak. Itu akan menentukan keputusan saya,” kata pebalap asal Jerman itu.
Vettel juga mengakui situasi saat ini, di mana dirinya tidak memiliki kendali penuh atas masa depannya di F1, menyenangkan karena membuka banyak kemungkinan. ”Menyenangkan, jujur. Menyenangkan karena saat ada satu pintu tertutup, saya pikir pintu lainnya akan terbuka. Seperti apa pintu itu, saya belum tahu, itu jawaban paling jujur. Mungkin saja, saya tidak tahu, tetap di Formula 1. Bisa jadi balapan di ajang lain. Ini juga bisa mengucapkan selamat tinggal untuk sementara waktu, demi kebaikan,” ujar Vettel.
”Umur yang pasti bukan masalah karena saya masih memiliki banyak tahun,” ujar pebalap berusia 33 tahun itu.
Vettel merupakan pebalap kelas kakap yang memiliki nilai sangat tinggi bagi tim yang bisa mendapatkan dirinya. Jika dia mendapat atmosfer yang tepat, dia bisa kembali menjadi pesaing juara dunia. Saat ini, Vettel mengalami masa-masa sulit bersama Ferrari yang mengalami kemerosotan performa mobil mereka. Akhir pekan ini, Vettel berharap mobil SF1000 bisa lebih kompetitif pada seri Tuscany di Sirkuit Mugello, yang merupakan balapan ke-1000 tim ”Kuda Jingkrak” di ajang F1 sejak debutnya pada 1950.