Semangat dan motivasi pemain-pemain putri pelatnas bulu tangkis Cipayung tergambar pada pertandingan pertama simulasi Tim Indonesia dalam kejuaraan beregu putri Piala Uber.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Semangat dan motivasi pemain-pemain putri pelatnas bulu tangkis untuk membela tim masing-masing tergambar pada pertandingan pertama simulasi Tim Indonesia dalam kejuaraan beregu putri Piala Uber. Kemenangan dalam pertemuan dua tim di pelatnas bulu tangkis, Cipayung, Jakarta, Rabu (9/9/2020), ditentukan pada laga terakhir.
Dua tim yang bertemu pada pertandingan pertama, Rabu pagi, adalah Tim Banteng, yang dimotori Apriyani Rahayu, dan Tim Harimau dengan tunggal putri yunior terbaik, Putri Kusuma Wardhani. Dengan format kejuaraan Piala Uber, setiap tim terdiri dari tiga tunggal dan dua ganda.
Ester Nurumi Tri Wardoyo menjadi penentu kemenangan Tim Banteng, 3-2, setelah mengalahkan Bilqis Prasista, 21-13, 21-12, pada partai terakhir. ”Sebelum main terasa tegang karena skor sama, tetapi itu dilupakan saat main. Saya berusaha bermain tanpa beban karena Bilqis adalah pemain yang bagus,” komentar Ester dalam laman resmi PP PBSI.
Adik dari pemain tunggal putra, Chico Aura Dwi Wardoyo, itu menjadi salah satu pemain yunior yang tampil dalam simulasi pada 9-11 September ini. Dia pun berusaha memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapat ilmu dari para seniornya.
Pada penampilan pertamanya dalam kompetisi beregu di level senior ini, Ester bisa tampil dengan baik ketika harus bermain dalam laga penentuan.
Peran tersebut dijalani Ester ketika tim yang dibelanya dan Harimau berbagi dua kemenangan dari empat laga sebelumnya. Tim Banteng tertinggal lebih dulu ketika salah satu tunggal putri senior di pelatnas, Ruselli Hartawan, ditundukkan Putri. Tunggal putri peringkat kelima yunior tersebut menang, 21-14, 21-17.
”Kalau rubber game, otomatis akan lebih capai. Ruselli adalah pemain yang ulet, jadi mau enggak mau saya berusaha menang straight game. Walaupun capai, saya senang bisa menyumbang poin,” ujar Putri.
Setelah itu, pasangan baru, Amallia Cahya Pratiwi/Apriyani Rahayu, menyamakan kedudukan dengan mengalahkan Febriana Dwipuji Kusuma/Putri Syaikah, 13-21, 21-18, 21-19. Apriyani seharusnya tampil bersama Greysia Polii yang merupakan pasangan tetapnya. Namun, Greysia mengundurkan sehari sebelum bertanding karena flu.
”Kami sempat berpasangan waktu latihan bersama, sudah pernah juga berpasangan sebelumnya, jadi tidak terlalu sulit menyesuaikan diri dengan kak Apri. Tadi, saya seperti ada gengsi melawan partner sendiri, ada rasa tidak mau kalah,” kata Amallia yang sebelumnya berpasangan dengan Febriana.
Apriyani juga menyebut, adaptasi dengan Amallia tidak terlalu sulit karena mereka sama-sama pemain ganda putri. Ini seperti ketika Apriyani berpasangan dengan Mychelle Crhystine Bandaso dalam turnamen internal nomor individu, Juli. Mychelle adalah pemain ganda campuran.
Setelah Tim Harimau unggul melalui Asty Dwi Widyaningrum, persaingan dengan Tim Harimau kembali imbang. Harimau mendapat poin dari pemain ganda lainnya, Meilysa Trias Puspita Sari/Rachel Alessya Rose.
Selain Tim Banteng dan Harimau, persaingan dalam simulasi Piala Uber diikuti pula oleh Garuda dan Rajawali yang bertemu pada Rabu sesi sore. Garuda dimotori tunggal putri nomor satu Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung. Adapun Rajawali memiliki ganda putri nomor dua pelatnas, Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto.
Diikuti empat tim, simulasi menggunakan format setengah kompetisi. Tim dari poin dengan kemenangan terbanyak menjadi pemenang.
Simulasi ini menjadi lanjutan dari simulasi Piala Thomas yang diselenggarakan di tempat yang sama pada 1-3 September. Ini menjadi persiapan Indonesia untuk tampil dalam Kejuaraan Piala Thomas dan Uber di Aarhus, Denmark, 3-11 Oktober. (IYA)