Meski bermain monoton, Alexander Zverev lolos ke ke semifinal Grand Slam AS Terbuka. Dia bertekad untuk tampil lebih agresif agar memperbesar peluangnya meraih gelar juara.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
NEW YORK, SELASA — Alexander Zverev melewati laga membosankan dalam perempat final tunggal putra Amerika Serikat Terbuka ketika berhadapan dengan Borna Coric. Babak empat besar yang akan dijalani Zverev di Flushing Meadows, New York, menjadi semifinal kedua beruntun bagi Zverev di ajang Grand Slam.
Zverev akan berhadapan dengan Pablo Carreno Busta atau Denis Shapovalov pada semifinal pertamanya di AS Terbuka. Namun, ini menjadi semifinal kedua petenis Jerman tersebut di arena Grand Slam. Pada Januari, Zverev mencapai semifinal Australia Terbuka sebelum dihentikan Dominic Thiem.
Sebelum tampil dalam semifinal di Melbourne Park, Australia, petenis berusia 23 tahun itu hanya bisa menembus perempat final Grand Slam di Perancis Terbuka pada 2018 dan 2019. Meski menjadi petenis muda pertama yang mampu menjuarai turnamen ATP Masters 1000—juara di Roma dan Montreal 2017—dan menempati peringkat ketiga dunia, perkembangannya di arena Grand Slam termasuk lambat dibandingkan dengan rekan seangkatan.
Kini, di Flushing Meadows, dia menjadi bagian dari enam perempat finalis berusia 24 tahun ke bawah. Dua lainnya adalah Busta (29 tahun) dan Thiem (27).
Mereka bersaing memperebutkan gelar juara Grand Slam yang didapat trio Roger Federer, Rafael Nadal, dan Novak Djokovic sejak 2017. Petenis terakhir yang bisa melewati dominasi ”Big Three” adalah Stan Wawrinka ketika menjuarai AS Terbuka 2016.
Federer dan Nadal absen dalam AS Terbuka 2020 yang digelar pada masa pandemi Covid-19. Sementara itu, Djokovic didiskualikasi pada babak keempat ketika melawan Busta pada set pertama. Djokovic dikeluarkan dari turnamen karena sikapnya yang membahayakan orang lain ketika tak sengaja memukul bola hingga mengenai leher salah satu hakim garis.
Zverev pun sangat antusias memanfaatkan peluang untuk menjadi juara baru Grand Slam. ”Akan menarik melihat gelar juara didapat salah satu petenis muda,” katanya.
Akan tetapi, petenis peringkat ketujuh dunia itu tak bisa hanya mengandalkan permainan baseline monoton yang mendominasi laga melawan Coric. Laga yang dimenangi Zverev, 1-6, 7-6 (7-5), 7-6 (7-1), 6-3, itu dikritik penggemar, jurnalis tenis internasional, dan pelatih karena monoton.
Pertandingan selama 3 jam 25 menit itu cenderung lambat dengan adu groundstroke dari garis belakang. Tak banyak variasi taktik dan pukulan dari keduanya.
”Kedua pemain bermain terlalu pasif. Kesempatan untuk tampil di semifinal AS Terbuka tampaknya menjadi beban berat bagi mereka. Petenis yang bisa lebih dulu mengontrol permainan punya peluang untuk menang,” kata Patrick Mouratoglou, pelatih Serena Williams, lewat akun Twitter saat pertandingan berjalan.
Zverev pun menyadari tak tampil baik ketika melawan Coric. ”Saya tahu, jika saya bermain dengan cara main seperti biasanya, itu bukan level untuk memenangi perempat final Grand Slam. Saya pun berusaha untuk sedikit lebih agresif,” kata Zverev dalam laman resmi ATP.
Level permainannya harus meningkat jika berhadapan dengan Shapovalov yang masih bertanding melawan Busta pada perempat final, Rabu siang. Zverev unggul, 3-2, dari petenis Kanada berusia 21 tahun itu, tetapi dia kalah dalam dua pertemuan terakhir, salah satunya pada kejuaraan beregu Piala ATP di Australia, Januari. Apalagi, Shapovalov adalah petenis muda dengan gaya main agresif yang bisa menyerang dengan pukulan keras dari baseline.
Adapun atas Busta, Zverev menang pada satu pertemuan sebelumnya, yaitu semifinal ATP Masters Miami 1000 pada 2018.
Perempat final lain pada tunggal putra akan berlangsung sejak Kamis dini hari WIB. Thiem, unggulan kedua, akan berhadapan dengan Alex de Minaur, sedangkan persaingan sesama petenis Rusia terjadi antara Andrey Rublev dan Daniil Medvedev.
Tunggal putri
Dari tunggal putri, Naomi Osaka lolos ke semifinal untuk kedua kalinya setelah menjuarai AS Terbuka 2018. Menang, 6-3, 6-4, atas Shelby Rogers pada perempat final, Osaka akan berhadapan dengan wakil tuan rumah lainnya, Jennifer Brady, pada semifinal. Brady mencapai final pertamanya di Grand Slam setelah mengalahkan Yulia Putintseva, 6-3, 6-2.
”Jennifer adalah pemain yang memiliki banyak variasi pukulan. Itu akan menjadi pertandingan sulit,” komentar Osaka yang memiliki catatan pertemuan 1-1 dengan Brady.
Sementara, dua laga perempat final lain pada tunggal putri diwarnai kehadiran tiga orang ibu. Persaingan sesama ibu akan terjadi antara Serena Williams dan Tsvetana Pironkova. Ibu lainnya, Victoria Azarenka, akan bertemu Elise Mertens.
”Ini luar biasa. Saya bangga menjadi bagian dari mereka. Semoga kami bisa menjadi inspirasi bagi perempuan lain yang memiliki mimpi. Mereka jangan hanya mengidentifikasi diri sebagai ibu, tetapi tetap melanjutkan cita-cita mewujudkan mimpi,” tutur Azarenka dalam ESPN. (AP/AFP)