Cristiano Ronaldo Capai Rekor 100 Gol untuk Portugal
Kapten timnas Portugal, Cristiano Ronaldo, menorehkan catatan emas baru dalam dunia sepak bola. Ronaldo mampu menembus rekor 100 gol selama membela Portugal.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
STOCKHOLM, RABU — Cristiano Ronaldo menjadi pemain Eropa pertama yang mampu mencetak 100 gol untuk tim nasional. Rekor baru itu tercipta setelah ”CR7” menyumbangkan dua gol untuk membantu Portugal meraih kemenangan 2-0 atas Swedia di Stadion Friends Arena, Stockholm, dalam laga kedua Grup 3 Liga Nasional Eropa edisi 2020-2021, Rabu (9/9/2020) dini hari WIB.
Sebelum Ronaldo memulai karier internasionalnya pada 2003, pencetak gol terbanyak bagi timnas negara Eropa dipegang oleh Ferenc Puskas yang menciptakan 84 gol selama bermain untuk Hongaria pada periode 1945 hingga 1956. Salah satu gol Puskas mampu mengantarkan Hongaria meraih gelar mayor perdana, yaitu medali emas Olimpiade 1952, di Helsinki, Finlandia.
Rekor milik Puskas itu bertahan selama 62 tahun hingga Ronaldo mampu melewati rekor itu ketika mencetak satu gol kemenangan Portugal di pertandingan babak grup Piala Dunia 2018 Rusia kontra Maroko. Setelah itu, dalam dua tahun terakhir, penyerang Juventus itu mampu menyentuh jumlah 100 gol untuk Portugal.
Gol ke-100 CR7 untuk Portugal diciptakan melalui sepakan tandangan bebas di menit ke-45. Dari 100 gol itu, Ronaldo menciptakan 10 gol melalui kemampuannya mengeksekusi bola mati dari luar kotak penalti lawan.
Kemudian, Ronaldo memperlebar keunggulan ”A Selecao” di menit ke-72 melalui tendangan keras dari luar kotak penalti. Swedia adalah satu dari dua negara yang menjadi lawan favorit Ronaldo. Dua golnya di laga Liga Nasional Eropa itu membuat Ronaldo telah menciptakan tujuh gol ketika membela Portugal melawan Swedia. Selain Swedia, Ronaldo juga telah menciptakan tujuh gol selama bertemu Lituania.
Secara statistik, tambahan gol Ronaldo semakin pesat ketika telah menginjak usia 30 tahun pada 2015. Dalam lima tahun terakhir, Ronaldo memiliki rata-rata 1,04 gol per laga dari torehan 49 gol dalam 47 pertandingan. Sementara, sejak usia 18 tahun hingga 29 tahun, CR7 hanya memiliki rata-rata 0,44 gol per laga karena hanya mencetak 52 gol dari 118 laga.
Ronaldo pun langsung merayakan rekor barunya lewat sebuah unggahan di akun Instagram miliknya yang diikuti sekitar 238 juta akun.
”Sebuah kebanggaan besar dalam perjalanan bersejarah Selecao. Ketika kalian memberi tahu saya bahwa saya bisa mencetak 100 (gol), saya katakan (jumlah) itu tidaklah cukup. 101 gol untuk Portugal,” tulis Ronaldo dalam unggahan yang hanya berjarak 15 menit setelah laga Portugal melawan Swedia usai.
Rekor Ali Daei
Ronaldo memastikan dirinya belum akan berhenti menciptakan gol bagi Portugal. Setelah mencapai rekor 100 gol, CR7 langsung memasang target untuk mengalahkan rekor legenda Iran, Ali Daei.
Melalui dua gol ke gawang Swedia, Ronaldo telah menciptakan 101 untuk Portugal. CR7 hanya butuh 9 gol lagi untuk memecahkan rekor Daei, yang menjadi pengoleksi gol terbanyak di laga antarnegara. Daei mampu menciptakan 109 gol.
”Setiap rekor akan coba saya kalahkan secara bertahap. Saya tidak terlalu terobsesi (rekor) karena saya percaya berbagai rekor datang dengan cara yang alami,” ujar Ronaldo yang secara akumulasi telah menciptakan 29 gol bagi Juventus dan Portugal selama tahun 2020.
Daei pun mendukung Ronaldo untuk bisa melewati rekor gol miliknya selama membela negara. Menurut mantan pemain Bayern Muenchen itu, setiap rekor selalu hadir untuk dipecahkan.
”Saya tidak akan kesal apabila Ronaldo mampu mengalahkan rekor saya. Ia adalah pemain dengan performa terbaik saat ini yang telah memenangi banyak penghargaan di dunia sepak bola,” ujar Daei, yang membela Iran sebanyak 149 kali pada 1993 hingga 2006, dilansir kantor berita Iran, IRNA, pertengahan 2019.
Tidak mengejutkan
Gelandang Portugal, Bruno Fernandes, mengungkapkan, gol indah yang diciptakan Ronaldo lewat eksekusi tendangan bebas, yang berjarak sekitar 25 meter dari gawang, bukan sesuatu yang mengejutkan.
”Kemarin ia mencetak enam atau tujuh gol melalui tendangan bebas dalam sesi latihan dan hari ini ia menunjukkannya di pertandingan dengan cara yang sama. Sangat bagus ketika memiliki sosok Cristiano (Ronaldo) yang dapat membuat tim lebih baik,” ujar pemain Manchester United itu.
Menurut Pelatih Portugal Fernando Santos, kartu merah yang diterima gelandang Swedia, Gustav Svensson, di menit ke-43 mengubah jalannya pertandingan. Svensson harus menuju ke ruang ganti lebih cepat setelah menerima kartu kuning kedua akibat menekel gelandang Portugal, Joao Moutinho. Santos menambahkan, raihan tiga poin anak asuhannya adalah hasil yang adil.
”Kami memang tidak bermain seperti yang telah direncanakan, tetapi kami tetap mengontrol pertandingan. Jika kami bisa mengalirkan bola lebih cepat, hasil laga akan lebih baik bagi kami,” ujar Santos dikutip UEFA.com.
Selama 90 menit, Portugal menguasai 61 persen penguasaan bola dengan melakukan 676 operan. Sementara itu, Swedia hanya mampu menghasilkan 349 operan selama dua babak. Dominasi itu juga terlihat dari 21 tembakan yang dihasilkan oleh Ronaldo dan kawan-kawan, sedangkan Swedia hanya menciptakan 7 kali tembakan.
Perlu keberuntungan
Bek Swedia, Pontus Jansson, menuturkan, kartu merah yang diterima Swedia serta dua gol indah dari Ronaldo adalah wujud mimpi buruk bagi timnya. Jansson menilai gol Ronaldo, terutama gol kedua, adalah sebuah bukti kehebatan Ronaldo sebagai salah satu pemain terbaik di dunia saat ini.
”Posisi saya dekat dengan Cristiano dan Robin Olsen, penjaga gawang kami, berada dalam posisi yang baik, tetapi ia (Ronaldo) tetap mampu menciptakan gol. Ketika melawan pemain terbaik di dunia, sebuah tim memerlukan keberuntungan, dan hal itu tidak kami miliki hari ini,” kata Jansson.
Di laga lain Grup 3 Liga Nasional Eropa A, Perancis mampu membenamkan Kroasia 4-2 di Paris. Skor itu identik dengan skor akhir pertemuan kedua tim di final Piala Dunia 2018.
Atas hasil itu, Portugal dan Perancis mengumpulkan 6 poin dari dua laga. Kedua tim akan bertemu di Paris, 12 Oktober mendatang. Sementara itu, Swedia akan melawat ke Zagreb untuk menghadapi Kroasia, 11 Oktober. (AFP)