logo Kompas.id
OlahragaKeseimbangan Hidup di...
Iklan

Keseimbangan Hidup di ”Gelembung Cipayung”

Enam bulan tinggal di pelatnas Cipayung tanpa turnamen bukan hal mudah bagi pebulu tangkis nasional. Mereka harus menyeimbangkan kewajiban sebagai atlet dan individu dengan kepentingan pribadi di gelembung Cipayung.

Oleh
YULIA SAPTHIANI
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/YveQjT9V4I8k3y3Kkc37RXTr9GM=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2Fgaruda03_1598948483.jpg
HUMAS PP PBSI

Pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang memperkuat tim Rajawali menang atas Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando (Garuda), 21-13, 21-15, pada turnamen internal Mola TV PBSI Thomas dan Uber Cup 2020 di pelatnas Cipayung, Jakarta, Selasa (1/9/2020).

Enam bulan tinggal di pelatnas Cipayung, Jakarta, tanpa turnamen bukan hal yang mudah dijalani tim nasional bulu tangkis Indonesia. Demi kepentingan negara, agar tetap siap saat bisa kembali bertanding, mereka harus menyeimbangkan kewajiban sebagai atlet nasional dan individu yang memiliki kepentingan masing-masing dalam ”gelembung” Cipayung.

Pekan ini, enam bulan setelah dunia bulu tangkis tanpa turnamen karena pandemi Covid-19, Greysia Polii dan kawan-kawan menjalani simulasi kejuaraan beregu, Piala Uber. Simulasi untuk para pemain putri, 8-10 September, ini menjadi lanjutan dari simulasi Piala Thomas yang berlangsung 1-3 September di Cipayung.

Editor:
Johan Waskita
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000