Serena Menangi Persaingan Juara
Serena Williams masih sulit dikalahkan. Sloane Stephens, petenis putri Amerika Serikat yang sempat digadang-gadang menjadi penerus Serena, akhirnya tumbang dalam duel dua juara AS Terbuka.
NEW YORK, SABTU — Pertemuan sesama juara dari generasi berbeda, Serena Williams dan Sloane Stephens, terjadi pada babak ketiga pentas Amerika Serikat Terbuka di Flushing Meadows, New York. Sang senior, Serena, memenangi persaingan tersebut.
Disaksikan suami dan putrinya, Alexis dan Olympia, yang hadir di Stadion Arthur Ashe, Pusat Tenis Nasional Billie Jean King, Sabtu (5/9/2020), Serena bangkit setelah kehilangan set pertama. Dia menang, 2-6, 6-2, 6-2. Untuk pertama kali dari tiga laga, Serena pun bermain tiga set.
Pada pers, melalui video konferensi, Serena mengatakan, dirinya berusaha tenang setelah kehilangan set pertama. ”Sangat penting bagi saya untuk terus mencoba. Saya pikir Sloane tidak banyak membuat kesalahan pada set pertama, dia bermain sangat ’bersih’. Saya pun mengingatkan diri sendiri agar jangan kalah straight sets,” tutur Serena.
Pertemuan yang berlangsung 1 jam 44 menit tersebut menjadi pertemuan dua petenis yang pernah membawa trofi juara dari Flushing Meadows. Serena, yang akan berusia 39 tahun pada 26 September, enam kali menjuarai AS Terbuka. Gelar pada 1999, yang pertama dari 23 gelar Grand Slam-nya, didapat ketika Stephens masih berusia 6 tahun.
Sementara itu, Stephens menjadi juara pada AS Terbuka 2017 saat Serena tak bermain karena hamil. Gelar itu menjadi Grand Slam pertamanya sekaligus satu-satunya hingga saat ini.
Hasil ini menjadi kemenangan keenam Serena dari tujuh pertemuan dengan salah satu penerusnya di tenis Amerika Serikat itu. Satu-satunya kemenangan Stephens terjadi pada pertemuan kedua, yaitu perempat final Australia Terbuka 2013. Setelah itu, Stephens tak pernah bisa mengungguli seniornya tersebut.
Ketika membawa trofi juara dari Flushing Meadows, tiga tahun lalu, tenis AS pun berharap pada lahirnya bintang sebagai penerus Williams bersaudara. Stephens menjadi tunggal putri AS pertama yang menjadi juara Grand Slam di luar Williams bersaudara, tepatnya sejak Jennifer Capriati menjadi juara Australia Terbuka 2002.
Stephens mencapai peringkat dunia tertingginya, posisi ketiga, pada Juli 2018 setelah tampil pada final Perancis Terbuka 2018. Namun, petenis berusia 27 tahun itu tak bisa konsisten bersaing di level papan atas. Pada delapan Grand Slam setelah Perancis Terbuka 2018, Stephens tiga kali tersingkir pada babak pertama. Hasilnya terbaiknya hanya satu perempat final pada Perancis Terbuka 2019.
Meski demikian, sejak sebelum bertemu di Arthur Ashe, Serena menegaskan kewaspadaannya kepada Stephens. ”Permainannya sulit diduga. Gerakannya halus, tetapi bisa tiba-tiba melancarkan pukulan sangat kencang,” kata Serena.
Sudut lebar
Serena pun kesulitan pada set pertama saat Stephens selalu melancarkan servis dengan sudut lebar ke sisi lapangan. Forehand kencangnya juga memaksa Serena bertahan dengan topspin yang membuat bola jatuh di tengah lapangan lawan. Hal ini membuat Stephens lebih mudah untuk menyerang.
Namun, dengan pengalaman memenangi puluhan kejuaraan besar, Serena bisa membalikkan keadaan pada dua set berikutnya, salah satunya dengan servis yang berkecepatan hingga 193 kilometer per jam. Serena menghasilkan 12 servis as, sedangkan Stephens tak membuat satu pun.
Kemenangan Serena disambut para pendukung, termasuk putrinya, Olympia, yang hadir di tribune penonton. Digendong ayahnya, Alexis, bocah yang baru berusia 3 tahun pada 1 September itu bersorak sambil bertepuk tangan.
”Saat ini saya sangat fokus untuk AS Terbuka. Tak ada yang lain yang bisa mengganggu fokus saya,” kata Serena.
Serena sangat berambisi meraih gelar Grand Slam ke-24 untuk menyamai prestasi Margaret Court, sebagai petenis dengan gelar Grand Slam terbanyak. Menjadi salah satu atlet terbaik dalam sejarah tenis, salah satunya dengan menjadi pengumpul gelar Grand Slam terbanyak, menjadi motivasinya untuk kembali ke kompetisi setelah melahirkan putrinya.
Akan tetapi, petenis yang ditempatkan sebagai unggulan ketiga AS Terbuka itu akan menghadapi petenis yang terakhir kali mengalahkannya sebelum tampil di AS Terbuka, yaitu Maria Sakkari. Petenis Yunani unggulan ke-15 itu mengalahkan Amanda Anisimova, 6-3, 6-1, pada babak ketiga.
Pekan lalu, pada pertemuan pertama mereka, Sakkari mengalahkan Serena, 5-7, 7-6 (7-5), 6-1, pada babak ketiga WTA Cincinnati. Turnamen tersebut juga digelar di Flushing Meadows dengan adanya program ”gelembung” New York untuk menggelar turnamen tenis pada masa pandemi Covid-19.
”Menurut saya, tak terlalu masalah ketika harus bertemu petenis yang sama dalam dua pekan beruntun, apalagi ketika saya kalah pada pertemuan sebelumnya. Saya bisa mencoba untuk tampil lebih baik,” kata Serena.
Pemenang dari pertandingan Serena melawan Sakkari akan bertemu Alize Cornet atau Tsvetana Pironkova pada perempat final. Serena dan Pironkova adalah dua dari empat ibu, selain Kim Clijsters dan Victoria Azarenka, yang tampil pada AS Terbuka kali ini. Azarenka juga akan tampil pada babak keempat untuk melawan Karolina Muchova setelah mengalahkan Iga Swiatek, 6-4, 6-2.
Pada tunggal putra, petenis berusia 23 tahun ke bawah mendominasi babak keempat. Sembilan dari 16 pemain muda akan tampil pada babak tersebut, mulai Minggu malam WIB.
Salah satu di antara mereka adalah petenis berusia 20 tahun, Felix Auger-Aliassime, yang menang telak atas Corentin Moutet, 6-1, 6-0, 6-4, pada babak ketiga. Auger-Aliassime akan berhadapan dengan Dominic Thiem atau Marin Cilic pada babak keempat.
Para petenis muda lainnya yang tampil, antara lain, adalah Alex De Minaur (21 tahun), Alejandro Davidovich Fokina (21), Denis Shapovalov (21), Andrey Rublev (22), dan Frances Tiafoe (22).
Mladenovic Dicoret
Dari luar lapangan, ganda putri unggulan pertama, Kristina Mladenovic/Timea Babos, didiskualifikasi meski telah melalui babak pertama. Mereka dicoret setelah Mladenovic dinyatakan tak boleh bermain karena melakukan kontak dengan Benoit Paire, petenis positif Covid-19. Paire telah dicoret sebelum turnamen dimulai.
Larangan bermain dikeluarkan otoritas kesehatan pada Sabtu. Mladenovic diharuskan menjalani karantina di kamar hotel hingga turnamen selesai meski tak terindikasi positif.
”Semua orang yang teridentifikasi melakukan kontak dengan petenis yang terinfkesi akan dikarantina di kamar mereka. USTA berkewajiban memenuhi pedoman pemerintah di tingkat negara bagian, kota, dan distrik,” demikian pernyataan Asosiasi Tenis AS (USTA).
Sebagai penyelenggara turnamen tenis di tengah pandemi Covid-19, USTA pun harus mematuhi peraturan otoritas kesehatan setempat. Akan tetapi, perlakuan berbeda didapat atlet-atlet yang melakukan kontak dengan Paire saat bermain kartu di lobi hotel sebelum turnamen.
Adrian Mannarino diizinkan bermain hingga akhirnya dikalahkan Alexander Zverev pada babak ketiga. Mladenovic pun bermain pada nomor tunggal pada 31 Agustus dan 2 September, serta ganda putri pada 3 September. Namun, Mladenovic/Babos dinyatakan kalah WO ketika akan berhadapan dengan Gabriela Dabrowski/Alison Riske pada babak kedua, Sabtu. (AP/AFP)