Tim nasional U-19 Indonesia membuka laga uji coba dalam pemusatan latihan di Kroasia dengan kekalahan 0-3 dari Bulgaria. Tim asuhan Shin Tae-yong itu kehilangan konsentrasi pada menit-menit akhir laga tersebut.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
SVETI MARTIN NA MURI, SABTU — Kehilangan konsentrasi pada menit akhir pertandingan masih menjadi kendala tim nasional Indonesia U-19 asuhan pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong. Dalam laga uji coba perdana yang menjadi bagian dari program pemusatan latihan di Kroasia, Sabtu (5/9/2020) malam WIB, di Stadion NK Polet, Sveti Martin na Muri, Kroasia, tim ”Garuda Muda” harus mengakui keunggulan Bulgaria, 0-3, lewat gol yang tercipta pada 12 menit terakhir laga.
Setelah memimpin pemusatan latihan timnas U-19 sejak 7 Agustus lalu, Shin akhirnya memiliki kesempatan menguji coba kemampuan tim asuhannya di sebuah pertandingan melawan tim yang memiliki kualitas di atas Indonesia. Bulgaria adalah negara pertama yang menjadi lawan tanding Indonesia sejak ditangani Shin pada Desember 2019.
Dalam pertandingan itu, Shin meninggalkan formasi klasik Garuda Muda, 4-3-3. Sebagai gantinya, Shin menurunkan formasi 4-4-2. Witan Sulaiman dan Andi Irfan diturunkan untuk mengisi dua posisi sayap, kemudian Saddam Gaffar dan Irfan Jauhari menjadi duet penyerang.
Selain formasi, Shin juga melakukan perubahan pada kapten tim. Dalam sejumlah turnamen tahun 2019, David Maulana selalu ditunjuk sebagai kapten timnas U-19. Meskipun diturunkan sejak menit awal dalam laga melawan Bulgaria, Shin tidak menyematkan ban kapten di lengan David.
Sebagai gantinya, Shin menunjuk bek tengah asal Persebaya Surabaya, Rizky Ridho, sebagai kapten baru Garuda Muda. Pada era pelatih timnas U-19 terdahulu, yaitu Fakhri Husaini, Rizky adalah wakil kapten tim yang akan mengenakan ban kapten ketika David absen.
Namun, Rizky gagal memimpin lini belakang Garuda Muda untuk menjaga konsentrasi selama 90 menit. Pasalnya, Indonesia kebobolan tiga gol hanya dalam kurun waktu 7 menit pada 12 menit pemungkas laga.
Ketiga gol Bulgaria itu diciptakan lewat tiga skema yang berbeda. Gol perdana pada menit ke-78 diciptakan lewat sundulan gelandang Martin Petkov setelah menerima umpan dari tendangan bebas. Kemudian, gol kedua Bulgaria tercipta pada menit ke-83 lewat tendangan keras dari luar kotak penalti yang dilakukan oleh Stanislav Shopov.
Pertandingan perdana ini akan menjadi pengalaman berharga bagi kami untuk tampil lebih baik pada laga selanjutnya.
Ketika Garuda Muda belum sepenuhnya fokus pada pertandingan, Petkov mampu memanfaatkan lemahnya konsentrasi dan koordinasi di lini pertahanan Indonesia. Gelandang klub Liga Bulgaria, Lokomotiv Gorna Oryahavitsa, itu mampu mencetak gol kedua pada menit ke-84 melalui sepakan di dalam kotak penalti setelah mampu tanpa gangguan dari pemain belakang Indonesia.
Menciptakan gol pada menit-menit akhir laga memang menjadi kekuatan Bulgaria dalam turnamen internasional U-19 di Kroasia. Dalam pertandingan pertama melawan tim tuan rumah, timnas Kroasia U-19, Rabu (2/9), Bulgaria menciptakan dua gol pada menit ke-80 dan ke-83. Laga itu dimenangi Kroasia dengan skor akhir 3-2.
”Kami kehilangan fokus saat terjadinya gol. Bulgaria adalah tim yang bagus sehingga pertandingan perdana ini akan menjadi pengalaman berharga bagi kami untuk tampil lebih baik pada laga selanjutnya,” ujar bek sayap Bayu M Fiqri, dilansir laman PSSI, Minggu (6/9/2020).
Berdasarkan peringkat FIFA pada Juli 2020, Bulgaria berada di urutan ke-59, sedangkan Indonesia bertahan di peringkat ke-173. Besarnya jurang perbedaan di peringkat FIFA terlihat di atas lapangan.
Bulgaria mampu bermain penuh variasi ketika menyerang. Aliran bola dari tengah dan kedua sisi sayap mampu menyulitkan pertahanan Garuda Muda.
Semua pemain Bulgaria juga cepat menutup setiap ruang dan menekan ketika pemain Indonesia menguasai bola. Pola permainan itu menyulitkan pasukan asuhan Shin. Tak heran, sepanjang 90 menit laga itu, Indonesia hanya mampu menguasai 30 persen penguasaan bola dan melakukan empat tembakan yang salah satunya mengarah ke gawang Bulgaria.
Di sisi lain, Bulgaria tampil jauh lebih dominan. Pasukan Pelatih Angel Stoykov itu mampu melakukan 15 tembakan sepanjang laga. Sebanyak 9 tembakan di antaranya mengarah ke gawang Indonesia yang dikawal M Adi Satryo.
Secara umum, Shin belum menerapkan pola permainan baku bagi timnas U-19. Belum ada kombinasi operan cepat dan permainan menekan yang menjadi kegemaran Shin ketika menangani timnas Korea Selatan pada Piala Dunia Rusia 2018. Para pemain tim Garuda Muda bertahan dengan sangat dalam sehingga membiarkan para pemain Bulgaria menguasai bola memasuki zona pertahanan Indonesia.
Permainan timnas U-19 juga masih terkendala dengan proses transisi yang lambat. Hal itu membuat skema serangan balik yang menjadi andalan Garuda Muda untuk menciptakan ancaman ke gawang lawan selalu mudah diantisipasi pemain Bulgaria.
Sejak awal kami tidak masalah dengan kekalahan dari uji coba ini. Tim ini masih berproses setelah menjalani latihan dengan intensitas tinggi.
Meskipun Garuda Muda bermain tidak mengesankan, Shin tetap tenang di tepi lapangan. Shin lebih sering memberikan semangat kepada anak asuhannya dengan melakukan tepuk tangan dibandingkan dengan berteriak untuk memberikan arahan kepada skuadnya.
”Sejak awal kami tidak masalah dengan kekalahan dari uji coba ini. Tim ini masih berproses setelah menjalani latihan dengan intensitas tinggi. Saya senang melihat para pemain telah bekerja keras selama pertandingan,” kata Shin.
Selanjutnya, Indonesia akan berhadapan dengan Kroasia, Selasa (8/9), dan Arab Saudi, Jumat (11/9), untuk merampungkan tiga laga pada turnamen internasional U-19 di Desa Sveti Martin na Mauri, yang berjarak sekitar 113 kilometer dari ibu kota Kroasia, Zagreb. Sebelum menyelesaikan pemusatan latihan di Kroasia, akhir September ini, Garuda Muda akan melakukan laga uji coba melawan Qatar, Bosnia dan Herzegovina, serta klub yunior Kroasia, Dinamo Zagreb.