Jepchirchir Pecahkan Rekor Dunia ”Half Marathon” Putri
Lomba lari dunia kembali muncul di tengah pandemi Covid-19. Pelari asal Kenya, Peres Jepchirchir, mengukir rekor dunia lari ”half marathon” khusus putri saat menjuarai lomba lari di Praha, Ceko, Sabtu.
Oleh
korano nicolash lms
·2 menit baca
PRAHA, MINGGU — Pelari asal Kenya, Peres Jepchirchir, mengukir rekor dunia lari half marathon khusus putri saat tampil di Praha, Ceko, Sabtu (5/9/2020) waktu setempat. Ia mengukir waktu 1 jam 5 menit 34 detik pada lomba lari khusus perempuan dan terbatas hanya untuk para pelari elite itu.
Juara dunia half marathon 2016 itu memisahkan diri dari rombongan pelari lainnya setelah melewati 7 kilometer dan tidak terkejar hingga finis. Catatan waktunya itu lebih cepat 37 detik dari rekor sebelumnya yang diukir Netsanet Gudeta (Etiopia) yang dicapai pada Kejuaraan Dunia Half Marathon 2018 di Valencia.
Dengan demikian, Jepchirchir kini berhak menyandang sebagai pelari wanita tercepat pada kategori half marathon. Di Praha, kemarin, ia mampu melewati setiap kilometer dari rute lari jalan raya itu dalam waktu kurang dari tiga menit. Hanya saja, Jepchirchir masih perlu menunggu ratifikasi dari World Athletics sebelum capaian waktunya di Praha itu disahkan sebagai rekor baru.
Saya mengira bisa meraih (waktu) 1:04:50. Namun, saya sangat senang (mengukir rekor).
Seusai lomba, Jepchirchir tidak kaget mampu menorehkan rekor dunia. Ia bahkan sempat berharap bisa finis lebih cepat. ”Saya mengira bisa meraih (waktu) 1:04:50. Namun, saya sangat senang (mengukir rekor),” ujarnya.
Lomba lari di Praha itu sebenarnya dijadwalkan pada musim semi lalu. Namun, itu lantas ditunda akibat pandemi Covid-19. Lomba ini akhirnya jadi digelar, tetapi dengan sejumlah pembatasan dan protokol kesehatan. Salah satu pembatasan itu adalah ditiadakannya peserta dari kelompok umum.
Selain itu, pacemaker atau orang yang biasanya bertugas mengatur ritme lari di lintasan juga ditiadakan. ”Sangat sulit berlari sendiri. Seandainya ada pacemaker, mungkin saya bisa meraih 64 menit,” kata Jepchirchir.
Hal serupa disampaikan Kibiwott Kandie yang memenangi kategori putra. ”Sulit untuk berlari sendiri,” kata Kandie yang menyelesaikan 21,1 km dalam waktu 58 menit dan 38 detik itu.
Catatan waktu tersebut membuat dirinya menjadi pelari putra tercepat kelima di dunia pada kelas half marathon ini. ”Harapan saya bisa berlari lagi setelah pandemi ini selesai. Menyenangkan untuk bisa terus bersaing,” tutur pelari 24 tahun asak Kenya itu.