Posisi favorit tidak memudahkan langkah Los Angeles Lakers pada semifinal Wilayah Barat NBA. Kecepatan James Harden dan kawan-kawan membuat Lakers kewalahan dan kehilangan laga pertama.
Oleh
KORANO NICOLASH LMS
·4 menit baca
ORLANDO, SABTU — Saat NBA mengawali musim 2019-2020, Los Angeles Lakers telah menjadi favorit kuat juara. Bergabungnya LeBron James dari Cleveland Cavaliers pada awal musim 2018-2019 disusul power forward New Orleans Pelicans, Anthony Davis, semusim kemudian, membuat Lakers diunggulkan.
Hal itu terbukti saat musim bergulir. Meski terganggu pandemi Covid-19, Lakers telah memimpin klasemen Wilayah Barat saat liga dihentikan. Mereka mempertahankan posisi puncak saat kompetisi kembali digulirkan sejak Juli di Walt Disney World Resort, Lake Buena Vista, Florida. LeBron James dan kawan-kawan membukukan 52 kemenangan dengan 19 kekalahan, hanya kalah dari Milwaukee Bucks (56-17) yang menjadi tim terbaik di Wilayah Timur.
Namun, ketergantungan pada James menjadi titik lemah Lakers. Saat James tidak bermain, atau tidak dalam kondisi yang baik, Davis dan kawan-kawan masih sulit untuk mengangkat performa tim.
Titik lemah itu dieksploitasi oleh Houston Rockets, lawan Lakers, pada semifinal Wilayah Barat dalam laga pertama yang berlangsung Sabtu (5/9/2020) siang WIB. Menghadapi para pemain Lakers dengan postur tubuh lebih tinggi, James Harden dan kawan-kawan memanfaatkan kecepatan mereka untuk memorak-porandakan pertahanan Lakers. Rockets pun membuka seri dengan kemenangan, 112-97.
Kekalahan ini mengulang peristiwa serupa pada babak pertama, beberapa waktu lalu. Lakers, yang untuk pertama kali lolos ke playoff setelah enam musim absen, langsung tumbang dari tim peringkat kedelapan Wilayah Barat, Portland Trail Blazers. Namun, saat itu, Lakers bangkit dan merebut empat laga berikutnya untuk maju ke semifinal Wilayah Barat.
Kemenangan 4-1 atas Blazers membuat Lakers punya waktu istirahat lebih lama menunggu lawan mereka di semifinal wilayah. Laga terakhir melawan Blazers berlangsung pada 24 Agustus, sedangakn Rockets yang merupakan unggulan keempat Wilayah Barat dipaksa bermain tujuh laga melawan Oklahoma City Thunder, sebelum unggul 4-3.
”Pertarungan tim yang memainkan 7 game penuh melawan tim yang telah istirahat tentu akan memberikan keuntungan bagi tim yang sudah bermain 7 game penuh,” kata Frank Vogel, Pelatih Lakers.
Namun, Vogel tidak mau menjadikan hal itu sebagai alasan. ”Kami memang bukan tim dengan alasan. Kami harus keluar dan bersaing untuk memenangi pertandingan. Kali ini, kami kalah. Kami harus maju pada game ke-2 nanti,” ujarnya.
Salah satu kunci kemenangan Rockets adalah persentase lemparan tiga angka mereka lebih baik daripada lawan.
Dari 10 pemain yang diturunkan Mike D’Antoni, Pelatih Rockets, hanya Michael Frazier yang hanya bemain kurang dari 2 menit yang tidak melempar tiga angka. Dari sembilan pemain, tujuh pemain menyumbang angka dari luar garis setengah lingkaran, hanya Ben McLemore dan Danuel House Jr yang tidak berhasil melesakkan bola.
Secara keseluruhan, kecepatan Rockets mengalirkan bola membuat Lakers kewalahan. Harden kembali menjadi bintang lapangan dengan mengoleksi 36 angka, 5 asis, 2 rebound, 2 kali steal, serta sekali blok.
Russell Westbrook menambahkan 24 poin, 9 rebound, 6 asis, dan sekali steal. Austin Rivers, anak Doc Rivers, Pelatih Los Angeles Clippers, yang dimainkan D’Antoni dari bangku cadangan, juga menembus dua digit poin dengan koleksi 10 poin, 3 rebound, dan satu asis dalam 16 menit penampilannya.
Tidak masalah
Perbedaan tinggi badan yang didominasi pemain Lakers, menurut Harden, tidak menjadi masalah. ”Tidak peduli seberapa tinggi, jika Anda memiliki hati dan Anda adalah seorang pesaing, Anda bisa tampil di lapangan,” tunjuk Harden.
”Kami lebih kecil, karena itulah harus lebih cepat. Selain itu, kami juga harus bekerja lebih keras,” tambah Westbrook.
Kerja keras Westbrook dan kawan-kawan tampak nyata. Setelah memimpin pada kuarter pertama, 29-28, Houston Rockets sama sekali tidak terbendung pada kuarter dua (63-55), kuarter tiga (87-83), hingga akhirnya menang dengan skor hingga 15 angka, 112-97.
Dari kubu Lakers, Anthony Davis menjadi pencetak poin tertinggi dengan membuat 25 angka dan 14 rebound. James sendiri hanya membuat 20 angka, 8 rebound, dan 7 asis.
Pada laga itu, Vogel mulai menurunkan Rajon Rondo, point guard utamanya yang harus menjalani operasi ibu jari tangan kanan pada kuarter pertama. Dalam 25 menit permainan, Rondo hanya mencetak 8 angka, 4 asis, 3 rebound, 2 kali steal, dan sekali blok.
Lakers dan Rockets kembali akan berhadapan apda laga kedua, Senin (7/9/2020) pagi WIB. Sejauh ini, kedua tim telah delapan kali bertemu di babak playoff, dengan Lakers unggul 5-3, termasuk pertemuan pada semifinal NBA 2009 yang dimenangi Lakers. Lakers yang lolos ke final kemudian mengalahkan Orlando Magic, 4-1, dan menjadi juara. (AP/AFP)