Kawhi Leonard menjadi pemain paling berbahaya di NBA berkat efisiensi tembakannya. Potensi itu ia perlihatkan saat timnya, LA CLippers, menggilas Denver Nuggets, 120-97. Clippers pun menjadi kandidat terkuat juara NBA.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
ORLANDO, KAMIS — Megabintang Los Angeles Clippers, Kawhi Leonard, membuktikan, tidak perlu aksi akrobatis nan eksplosif untuk menjadi pebasket paling disegani. Leonard, dengan permainan simpel bermodal fundamental kuat, bisa disebut pemain terbaik NBA saat ini. Efisiensinya membuat laju Clippers tak terbendung.
Kemarin, Jumat (4/9/2020) WIB, Clippers mempermalukan kuda hitam, Denver Nuggets, lewat kemenangan telak, 120-97, di gim pertama semifinal Wilayah Barat. Euforia skuad Nuggets, yang baru menang dramatis atas Utah Jazz di babak sebelumnya, diruntuhkan begitu saja oleh Leonard dan rekan-rekannya.
Leonard lagi-lagi menjadi pahlawan Clippers pada laga ini. Lewat aksi tembakan jarak menengah ala Michael Jordan, dia mencetak 29 poin hanya dalam 32 menit di tiga kuarter. Akurasi tembakannya mencapai 75 persen (12 masuk dari 16 percobaan).
Pola serangannya nyaris selalu sama. Ia mendribel bola ke area dalam, lalu dengan elegan menembak dari area menengah atau perimeter. Gerakannya terlihat lambat dibandingkan Jordan yang eksplosif. Namun, Nuggets tak kuasa menahan efektivitas gerakannya. Skuad asuhan Michael Malone itu ”lempar handuk” di akhir kuarter ketiga.
”Efisien. Hanya itu. Dia (Leonard) melakukan banyak pekerjaan di lapangan dan semua sangat efisien. Saya sangat kagum dengan caranya melakukan serangan. Dia hebat bagi kami,” puji Pelatih Clippers, Doc Rivers, selepas laga.
Bersanding dengan Jordan
Capaiannya di gim ini membuat Leonard bersanding dengan pebasket terbaik sepanjang masa, Michael Jordan. Leonard menjadi pemain pertama yang menghasilkan minimal 29 poin dalam tujuh gim babak playoff beruntun setelah terakhir kali dilakukan Jordan pada 1987-1988 bersama Chicago Bulls.
Awalnya banyak yang mengira pemain berusia 29 tahun ini tidak akan bisa menyamai performanya pada playoff musim lalu, yaitu saat membawa Toronto Raptors juara. Namun, pada musim pertama bersama Clippers, dia justru tampil lebih baik. Terbukti, setelah tujuh gim playoff, catatan rata-ratanya 32,3 poin dan 8,7 rebound.
Bersama Leonard, Clippers berada di jalur yang tepat untuk meraih juara NBA pertama kali sepanjang sejarah.
Akurasi lemparannya sangat memukau, mencapai 65,7 persen. Artinya, peraih dua gelar Final Most Valuable Player (MVP) ini hampir selalu memasukkan dua dari tiga lemparannya. Sebagai perbandingan, rata-rata akurasi lemparan terbaik Jordan selama playoff hanya 52,4 persen pada 1990-1991.
Kelebihan Leonard adalah gerakan yang sederhana. Kesederhanaan itu dilakukan sangat sempurna dengan kemampuan fundamental basket yang kuat. Dribel, lemparan, hingga setiap gerakannya sangat presisi. Dasar yang kuat itu tidak lepas dari didikan salah satu pelatih terbaik NBA, Gregg Popovich, selama tujuh tahun di San Antonio Spurs.
Kelebihan fisik mendukung gaya bermainnya yang simpel. Dengan tubuh setinggi 2,01 meter, dia juga punya rentang tangan yang sangat panjang, yaitu mencapai 2,2 meter. Hal itu membuat dua kali juara NBA ini tidak perlu usaha ekstra untuk menghindar dari blok lawan.
Berdarah dingin
Permainan sederhana itu diwakili pula dengan gayanya yang simpel. Setiap bermain, Leonard terlihat sangat ”dingin”, nyaris tanpa ekspresi. Paket serba simpel itu menjadikannya seperti pembunuh berdarah dingin yang menghabisi sang lawan dalam senyap.
Leonard seakan membawa NBA ke era 90-an. Dia mengandalkan tembakan perimeter saat pemain-pemain lain berlomba menembak tiga angka. Poin yang dihasilkan tembakan perimeter memang hanya dua angka, tetapi persentase masuknya jauh lebih besar.
”Satu hal tentang Kawhi adalah bagaimana dia selalu siap di permainan. Dia adalah orang yang tepat bagi kami. Dia ada di mana pun. Anda tahu apa yang akan kami dapat darinya,” kata pemain Clippers, Marcus Morris Sr.
Seri semifinal memang baru dimulai. Clippers baru unggul 1-0. Akan tetapi, bersama Leonard, Clippers berada di jalur yang tepat untuk meraih juara NBA pertama kali sepanjang sejarah.
Sebagai pemecah mitos, Leonard membuktikan tidak ada yang mustahil baginya. Musim lalu, dia membawa Raptors sebagai kuda hitam peraih gelar juara NBA pertama sepanjang sejarah, yaitu setelah terbentuk 25 tahun. Musim ini, motivasinya lebih besar karena LA adalah tanah kelahiran pemain berambut gimbal tersebut.
Nuggets dalam masalah besar. Dua bintangnya, Jamal Murray dan Nikola Jokic, dimatikan pertahanan Clippers yang dipimpin Leonard. Mereka hanya menghasilkan 27 poin di gim pertama.
Malone berkata, Nuggets akan berbenah di gim kedua yang akan berlangsung Minggu pagi. Dia menilai timnya masih kelelahan seusai duel panjang melawan Jazz. ”Serangan kami terlalu acak. Terlalu banyak satu lawan satu,” ucapnya. (AP)