Tersingkirnya tujuh dari 15 unggulan tunggal putri pada babak kedua Grand Slam AS Terbuka, Rabu (2/9/2020), tak terlalu mengejutkan. AS Terbuka berpeluang besar menunculkan kejutan di tunggal putri.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
Tersingkirnya tujuh dari 15 unggulan tunggal putri pada babak kedua Amerika Serikat Terbuka, Rabu (2/9/2020), tak terlalu mengejutkan. Salah satu dari tujuh petenis yang tersingkir adalah unggulan pertama, Karolina Pliskova. Pliskova ditaklukkan petenis peringkat ke-50 dunia, Caroline Garcia, 1-6, 6-7 (2), di Stadion Louis Armstrong, Pusat Tenis Nasional Billie Jean King, Flushing Meadows, Rabu (2/9/2020) waktu setempat, atau Kamis dini hari WIB.
Atas hasil itu, kantor berita AP menulis, ”Dalam situasi normal, Karolina Pliskova tak akan menjadi unggulan pertama AS Terbuka, dan karena itu, meski kekalahan pada babak kedua mengecewakannya dan menjadi perhatian orang lain, itu tidak memiliki nilai berita yang tinggi”.
Media internasional lain, salah satunya The New York Times, menyebut hal serupa. ”Dalam skema besar tenis putri, yang memunculkan persaingan terbuka dalam beberapa musim terakhir itu bukanlah kejutan besar.”
Tak salah jika kekalahan Pliskova disebut bukanlah kejutan. Sepekan sebelum bertanding dalam AS Terbuka, dia tersingkir pada penampilan pertama turnamen WTA Cincinnati, yang juga berlangsung di Flushing Meadows. Ini menjadi turnamen pemanasan AS Terbuka yang berlangsung dalam ”gelembung” New York pada masa pandemi Covid-19.
Setelah mendapat bye pada babak pertama, Pliskova, yang juga menjadi unggulan teratas di Cincinnati, dikalahkan Veronika Kudermetova, petenis Rusia peringkat ke-42 dunia.
Di samping tak punya senjata dalam gaya main, selain servis kerasnya yang kali ini hanya menghasilkan tiga as, bahasa tubuhnya memperlihatkan bahwa Pliskova tak punya mental juara. Kekesalan dilampiaskan dengan melempar raket.
Suasana hati itu dibawanya saat berjumpa jurnalis dari sejumlah negara melalui konferensi video. Setiap pertanyaan tentang penyebab kekalahan dijawab hanya dengan dua hingga empat kata. ”Saya tidak main bagus”. ”Itu saja”.
Ketika ditanya apakah suasana AS Terbuka kali ini membuatnya bosan, petenis Ceko itu menjawab dengan ketus, ”Ya, sedikit. Anda nonton pertandingannya, tidak? Saya tidak tahu apakah kamu benar-benar mengerti tenis atau tidak.”
Pliskova ditempatkan sebagai unggulan pertama setelah dua petenis dengan peringkat dunia lebih baik darinya, Ashleigh Barty (peringkat pertama) dan Simona Halep (2), absen. Mereka menjadi bagian dari enam petenis peringkat 10 besar dunia yang tak datang ke Flushing Meadows karena khawatir dengan situasi akibat Covid-19.
Dalam persaingan tenis putri yang ”tak normal”, Pliskova pun tersingkir ketika AS Terbuka baru memasuki hari ketiga. Dia bertahan dengan status sebagai petenis yang pernah menempati peringkat teratas dunia (selama delapan pekan sejak 17 Juli 2017), tetapi tanpa gelar Grand Slam.
Sejak sistem komputerisasi untuk daftar peringkat dunia WTA diperkenalkan pada 1975, hanya ada tiga petenis, termasuk Pliskova, yang pernah berstatus nomor satu dunia tanpa gelar Grand Slam.
Sejak sistem komputerisasi untuk daftar peringkat dunia WTA diperkenalkan pada 1975, hanya ada tiga petenis, termasuk Pliskova, yang pernah berstatus nomor satu dunia tanpa gelar Grand Slam. Dua lainnya adalah Jelena Jankovic dan Dinara Safina yang, masing-masing, menjadi petenis nomor satu dunia dalam rentang 2008-2009.
Pada hari yang sama dengan kekalahan Pliskova, enam tunggal putri unggulan lainnya tersingkir. Mereka adalah Elena Rybakina (11), Marketa Vondrousova (12), Alison Riske (13), Dayana Yastremska (19), Kristina Mladenovic (30), dan Anastasija Sevastova (31). Grand Slam menggunakan format 32 unggulan untuk nomor tunggal.
Situasi ini kembali memperlihatkan tak stabilnya penampilan sebagian besar petenis putri, termasuk mereka yang berada dalam jajaran 10 besar dunia. Sejak awal musim 2017, terdapat delapan juara baru Grand Slam di tunggal putri.
Pada periode tersebut, bahkan sejak Serena Williams menjuarai Australia Terbuka, Perancis Terbuka, dan Wimbledon 2015, hanya ada Naomi Osaka yang bisa menjuarai Grand Slam secara beruntun. Petenis Jepang itu menjuarai AS Terbuka 2018 dan Australia Terbuka 2019.
Bergulirnya kembali kompetisi tenis sejak Maret menyebabkan semua petenis harus bersiap lagi dari nol. AS Terbuka pun berpeluang melahirkan kejutan berikutnya di tunggal putri. (AP)