Donny Van de Beek menjadi pembelian pertama Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer pada bursa transfer musim 2020-2021. MU lebih memilih Van de Beek dibandingan gelandang lokal, James Maddison dan Jack Grealish.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
MANCHESTER, KAMIS — Pembelian gelandang Ajax Amsterdam, Donny van de Beek, membuat Manchester United mengubah strategi transfer yang selama ini mengedepankan untuk merekrut pemain lokal yang berkiprah di tim nasional Inggris. Kualitas yang dilengkapi pengalaman di level internasional serta harga lebih murah menjadi pertimbangan MU untuk berburu pemain baru di negara lain.
MU resmi mendatangkan Van de Beek dengan hanya membayar 39 juta euro (Rp 681,5 miliar) kepada Ajax. Pemain berusia 23 tahun itu menjadi pemain terakhir dari trio belia Ajax yang mampu membawa raksasa Liga Belanda itu melaju hingga babak semifinal Liga Champions Eropa musim 2018-2019. Kedua pemain lain ialah Matthijs de Ligt yang berlabuh ke Juventus dan Frenkie de Jong yang hijrah ke Barcelona pada musim panas tahun lalu.
Sejak ditangani Ole Gunnar Solskjaer, Desember 2018, MU dikenal sangat suka mendatangkan pemain berbakat asal Inggris. Pada musim panas 2019-2020, Solskjaer mengeluarkan dana 87 juta euro (Rp 1,52 triliun) untuk membeli bek tengah Harry Maguire dari Leicester City, lalu menebus bek sayap Aaron Wan-Bissaka seharga 55 juta euro (Rp 961 miliar). Mereka juga memboyong gelandang sayap Daniel James dari Swansea City dengan banderol 17 juta euro (Rp 297 miliar).
Namun, kehadiran tiga pemain kelahiran Inggris itu gagal mengangkat performa MU di papan tengah klasemen pada paruh pertama Liga Inggris. Pembelian Bruno Fernandes dari Sporting Lisbon, Januari lalu, dengan mahar 55 juta euro (Rp 965 miliar) justru menjadi pembelian yang mengubah nasib MU. Mereka pun bisa finis di posisi ketiga Liga Inggris dan melaju hingga semifinal Liga Europa dan Piala FA.
Dengan penampilan luar biasa Fernandes yang mampu mencetak 12 gol dari 22 laga di paruh kedua musim 2019-2020, MU pun mengubah target transfer pemain pada musim panas ini. Sebelumnya, MU tertarik mendatangkan salah satu dari dua playmaker Inggris yang tengah naik daun, yaitu James Maddison dari Leicester City atau Jack Grealish yang merupakan kapten Aston Villa.
Meskipun baru mencuri perhatian pada musim 2019-2020, klub-klub pemilik Maddison dan Grealish tidak segan mematok harga tinggi, yakni sekitar 80 juta euro, bagi kedua pemain yang sebaya dengan Van de Beek itu. Nilai itu tentu terlihat tidak sebanding dengan performa Maddison dan Grealish yang bukan pemain reguler di timnas Inggris serta tidak mampu mengangkat timnya berada di papan atas Liga Inggris.
Grealish hanya mampu membawa Aston Villa berjuang keluar dari zona degradasi, sedangkan Maddison gagal menjaga penampilan apik Leicester sehingga harus keluar dari zona Liga Champions pada akhir musim lalu.
Adapun Van de Beek telah rutin bermain untuk timnas Belanda, termasuk menjadi bagian tim ”Oranye” yang melaju hingga partai final Liga Nasional Eropa 2019. Van de Beek juga telah membawa Ajax juara Liga Belanda dan Piala Liga Belanda musim 2018-2019.
Mengimbangi Fernandes
Sebagai gelandang serang, Van de Beek memiliki statistik yang mampu mengimbangi Fernandes. Sepanjang musim 2019-2020, Van de Beek menciptakan 10 gol di seluruh ajang. Hanya Fernandes yang mencetak lebih banyak gol dengan catatan 27 gol. Pada paruh musim perdana berseragam ”Si Setan Merah”, Fernandes langsung menjadi gelandang dengan catatan tendangan ke gawang terbanyak, yaitu 1,4 tembakan per laga.
Adapun Van de Beek memiliki 0,8 tembakan per laga bersama Ajax. Ia pun mengungguli catatan gelandang termahal MU saat ini, Paul Pogba, yang hanya menciptakan 0,6 tembakan per pertandingan.
Solskjaer mengakui, kesuksesan Van de Beek bersama Ajax dan timnas Belanda menjadi pertimbangan utama MU mengabaikan Maddison dan Grealish. Ia menambahkan, timnya butuh pemain yang telah berpengalaman dan bermental juara untuk membawa Si Setan Merah kembali meraih trofi. Terakhir kali MU meraih trofi adalah pada musim 2016-2017, yaitu membawa pulang Piala Liga Inggris dan Liga Europa.
”Penampilan Donny (Van de Beek) sangat mengagumkan di Eredivisie dan Eropa dalam beberapa tahun terakhir. Ia memiliki kemampuan teknis dan kepribadian yang dibutuhkan untuk sukses di MU,” ujar Solskjaer dilansir laman resmi klub, Kamis (3/9/2020).
Penampilan Donny (Van de Beek) sangat mengagumkan di Eredivisie dan Eropa dalam beberapa tahun terakhir. Ia memiliki kemampuan teknis dan kepribadian yang dibutuhkan untuk sukses di MU.
Adapun Van de Beek menyatakan, pengalamannya berlaga di sejumlah laga besar bersama Ajax dan timnas Belanda dalam empat musim terakhir telah mengembangkan dirinya sebagai pesepak bola. Ia pun berambisi untuk mempersembahkan piala bagi MU.
”Saya telah memainkan laga di Liga Champions dan Liga Europa dengan Ajax dan saya mengambil banyak pengalaman dari kesempatan itu. Saya percaya, memainkan sejumlah pertandingan penting di kompetisi besar telah membantu saya berkembang dan berharap bisa membantu MU menjalani musim yang penuh prestasi,” kata Van de Beek.
Kepribadian
Menurut Kepala Rubrik Manchester United di Manchester Evening News, Samuel Luckhurst, Van de Beek unggul segalanya dibandingkan Maddison dan Grealish. Tidak hanya telah berpengalaman bermain di pertandingan level Eropa, Van de Beek juga memiliki kepribadian yang sesuai dengan kebutuhan Si Setan Merah.
”Di era Solskjaer, MU kembali secara ketat menitikberatkan pemain baru yang memiliki rasa hormat dan rendah hati sehingga seorang pemain itu tidak arogan ketika menggunakan seragam tim yang penuh sejarah besar. Grealish dan Maddison tidak lulus dalam kriteria awal itu,” tulis Luckhurst.
Grealish, lanjut Luckhurst, sempat bermasalah secara hukum karena melanggar aturan kuncitara (lockdown) di Inggris. Adapun Maddison diketahui pernah berada di kasino dan melakukan pesta di tengah proses pemulihan cedera. Hal itu membuat dirinya tidak dipanggil untuk membela timnas Inggris di laga Liga Nasional Eropa, pekan ini.
Solskjaer tentu tidak ingin lagi melihat pemainnya yang bermasalah di luar lapangan, seperti yang dialami Maguire ketika berpelesir ke Yunani, pertengahan Agustus lalu. Kesempatan liburan itu justru membuat Maguire divonis hukuman penjara 21 bulan akibat berselisih dengan aparat kepolisian setempat. Akibat masalah itu, Solskjaer tengah mempertimbangkan untuk mencabut ban kapten yang diamanatkan kepada Maguire. (AFP)