Kemampuan taktik pelatih sementara tim nasional Belanda pengganti Ronald Koeman, Dwight Lodeweges, sudah terlihat ketika ia masih menjadi asisten pelatih. Kini ia harus menunjukkan lebih banyak lagi kemampuannya itu.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
AMSTERDAM, KAMIS — Belanda memulai lembaran baru tanpa Ronald Koeman sebagai pelatih saat melawan Polandia pada laga Liga Nasional Eropa, Sabtu (5/9/2020) pukul 01.45 WIB. Para pemain kecewa karena kehilangan Koeman yang kini melatih Barcelona, tetapi Dwight Lodeweges yang ditunjuk menjadi pelatih sementara pernah punya sebuah catatan yang bisa membuat tim ”Oranye” merasa tenang.
Catatan di atas secarik kertas itu dibuat Lodeweges di Stadion Veltins Arena, Gelsenkirchen, Jerman, pada akhir November 2018. Belanda saat itu menghadapi Jerman pada laga terakhir fase grup Liga Nasional yang sangat menentukan dan Lodeweges masih menjadi asisten pelatih yang mendampingi Koeman.
Formasi 4-2-3-1 yang pernah dipakai Koeman untuk memukul Perancis 2-0 pada laga sebelumnya ternyata gagal di Veltins Arena. Jerman bisa membobol gawang Belanda sebanyak dua kali selama babak pertama. Barisan pemain muda Belanda dan Koeman terperangah karena Jerman yang tidak pernah menang malah menunjukkan wajah berbeda.
Belanda baru bisa membalas gol pada menit ke-85 melalui Quincy Promes dan setelah itu muncullah catatan Lodeweges yang bersejarah. Sambil mengamati jalannya permainan, Lodeweges rupanya mendapat ide untuk merobohkan pertahanan Jerman. Ia menuliskan idenya itu di atas secarik kertas yang kemudian diberikan kepada Koeman.
Kertas itu kemudian dioper kepada bek Kenny Tete dan berakhir di tangan Virgil van Dijk. Setelah membaca catatan itu, Van Dijk berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 pada menit ke-90. Ternyata Lodeweges meminta Koeman untuk mengubah formasi menjadi 3-2-3-2 dan menjadikan Van Dijk sebagai striker dadakan.
Lodeweges beruntung Koeman mau menerima usulnya pada menit-menit akhir laga itu. Jika saja Koeman tidak mau mendengar dan Belanda kalah, mereka tidak akan sampai ke babak final untuk bertemu Portugal. ”Koeman adalah pemimpin sejati. Dia memberi kebebasan kepada orang-orang di sekitarnya,” kata Lodeweges kepada Leeuwarder Courant.
Laga itu membuktikkan bahwa Lodeweges sangat jeli membaca permainan dan memahami kemampuan setiap pemain. Sebagai mantan bek, ia paham betul bahwa Van Dijk dengan posturnya yang tinggi bisa menjadi senjata rahasia. Mantan pelatih PSV Eindhoven dan SC Heerenveen itu tahu persis letak celah pertahanan lawan.
Kini, Lodeweges sudah memiliki tanggung jawab yang lebih besar karena ditinggal Koeman dan akan mulai membuat catatan baru tentang cara timnya bermain. Tugasnya tidak hanya melanjutkan prestasi gemilang Koeman, tetapi juga menghidupkan kembali irama permainan tim yang telah hilang akibat pandemi Covid-19.
Tim nasional Belanda, seperti tim-tim Eropa lainnya, sudah sekitar 10 bulan tidak bertanding. Beruntung, sebagian besar skuad tim ”Oranye” berkiprah di luar negeri yang liganya berhasil dituntaskan. Tidak seperti Liga Belanda yang terpaksa dibatalkan karena pandemi.
Lodeweges pun bertekad melanjutkan semua yang sudah dibangun Koeman, tentu saja dengan menyelipkan kejeliannya membaca taktik. ”Kami ingin meneruskan pekerjaannya (Koeman) dan kami akan bergembira. Sungguh menyenangkan kami bisa berkumpul kembali,” kata Lodeweges dikutip NOS.
Memulihkan semangat
Kepergiaan Koeman ke Barcelona telah membuat para pemain kecewa. Di sisi lain, para pemain tidak bisa melarang Koeman untuk mewujudkan cita-citanya. ”Keputusan Koeman tidaklah mengejutkan, tetapi kami kecewa. Namun, ini adalah impiannya. Kami sedih, tetapi bisa memahami,” ujar Van Dijk.
Kekecewaan itu mudah dipahami karena semenjak kedatangan Koeman, penampilan Belanda terus membaik. Di tangan Koeman, Belanda perlahan bangkit dari keterpurukan setelah gagal tampil di Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018. Pemain berharap Koeman meneruskan momentum ini di ajang Piala Eropa 2020 (yang ditunda hingga 2021) dan selanjutnya Piala Dunia Qatar 2022.
Tugas pertama Lodeweges adalah memulihkan semangat para pemain meski situasinya cukup sulit karena ia kehilangan sejumlah pemain. Bek Matthijs de Ligt (Juventus) absen karena cedera pada bahunya dan penggantinya, Stefan de Vrij, ternyata juga cedera saat latihan. Lodeweges bisa menjatuhkan pilihan kepada Nathan Ake.
Bek Belanda lainnya, Denzel Dumfries dan Daley Blind, juga bakal absen. Ini menjadi kesempatan bagi pemain baru seperti Perr Schurr untuk tampil. Belanda beruntung karena Polandia tidak akan memainkan striker Robert Lewandowski yang dinilai masih kelelahan setelah memenangi Liga Champions bersama Bayern Muenchen.
Laga perdana ini lebih berfungsi sebagai ajang untuk memanaskan ”mesin”. ”Kami harus segera kembali bermain seperti semula ketika pandemi belum terjadi,” ujar gelandang Belanda, Georginio Wijnaldum, dikutip Algemeen Dagblad.
Khusus bagi Lodeweges, laga ini bisa menjadi momen untuk meraih kepercayaan dari pemain sebelum Belanda menunjuk pelatih definitif yang saat ini mengerucut kepada Louis van Gaal. Koeman pun sempat mengirim pesan singkat kepada Lodeweges, ”semoga berhasil”. (REUTERS)