Naomi Osaka yang Penuh Warna
Penampilan petenis Jepang, Naomi Osaka, selalu penuh warna di AS Terbuka. Osaka tampil dengan paha kiri dibebat akibat cedera ”hamstring” dan mengenakan masker bertuliskan nama-nama korban kekerasan polisi di AS.
NEW YORK, RABU — Kemampuan bermain tenis serta sifat lugu, pemalu, dan pemberani yang dimiliki Naomi Osaka selalu membuat penampilan petenis Jepang itu penuh warna. Itu tergambar saat dia tampil solid meski dengan paha kiri dibebat pada babak kedua Grand Slam Amerika Serikat.
Bertanding di Stadion Arthur Ashe, stadion terbesar di Pusat Tenis Nasional Billie Jean King, Flushing Meadows, New York, Rabu (2/9/2020) malam waktu setempat atau Kamis pagi waktu Indonesia, Osaka menang, 6-1, 6-2, atas Camila Giorgi (Italia) pada babak kedua. Petenis Ukraina, Marta Kostyuk, akan menjadi lawan berikutnya.
Cedera hamstring kiri membuat Osaka batal tampil dalam final turnamen WTA Cincinnati di Flushing Meadows, akhir pekan lalu. Petenis Jepang ini memberi gelar juara tanpa tanding kepada Victoria Azarenka.
Setelah melalui perlawanan ketat rekan senegaranya, Misaki Doi, 6-2, 5-7, 6-2, pada babak pertama, Osaka mengenakan bebat tebal pada paha kiri ketika memasuki Stadion Arthur Ashe, Rabu. Namun, gerak tubuhnya dan ekspresi wajahnya tak memperlihatkan rasa sakit.
Juara AS Terbuka 2018 tersebut justru tampil solid. Set pertama, setelah dua kali mematahkan servis Giorgi, dimenangi hanya dalam waktu sembilan menit.
Set kedua berjalan lebih ketat, tetapi Osaka tetap unggul dalam hampir semua statistik. Tunggal putri peringkat kedelapan dunia itu bisa memanfaatkan kesempatan meraih poin, baik saat servis maupun dalam posisi menerima servis.
”Saya rasa, servis saya kali ini lebih baik. Saya memang cedera saat WTA Cincinnati, tetapi sekarang saya masih di sini,” kata Osaka yang hanya membuat 11 unforced error pada pertandingan tersebut.
Ketika ditanya tentang pertandingan dan cedera, petenis berusia 22 tahun itu cenderung menjawab dengan singkat. Namun, ketika ditanya tentang kepeduliannya pada aksi antirasisme, yang marak terjadi di AS, petenis keturunan Haiti itu menjawab dengan lebih bersemangat.
Osaka menjadikan AS Terbuka ini sebagai panggung aktivitas sosialnya, salah satunya dengan mengenakan masker hitam bertuliskan nama warga kulit hitam yang menjadi korban kekerasan polisi. Pada babak kedua, dia mengenakan masker bertuliskan Elijah McClain yang tewas di Colorado, Agustus 2019.
Pada babak sebelumnya, nama yang tertera pada maskernya adalah Breonna Taylor yang ditembak polisi di apartemennya di Kentucky, Maret. Osaka mengatakan, dirinya membawa tujuh masker dan berharap bisa memakai semuanya. Itu artinya, Osaka harus mencapai final untuk mewujudkan keinginannya tersebut.
”Saya hanya ingin menggugah kesadaran orang lain dengan apa yang terjadi di sekitar kita dengan mengenakan masker ini,” katanya.
Penampilan Osaka pada babak kedua, juga, diwarnai kejadian lucu ketika panitia menghubungkannya dengan ibunya, Tamaki Osaka, melalui layar lebar. Diwarnai gangguan audio, komunikasi keduanya pun tak berjalan lancar.
”Mama, apa yang sedang kamu lakukan? Sudahlah, saya akan meneleponmu nanti,” kata Osaka yang mengakhiri komunikasi dengan cepat.
Meski demikian, Tamaki sempat bertepuk tangan menyambut kemenangan putrinya serta memperlihatkan kertas dengan berbagai gambar. Osaka pun menerjemahkan gambar dari ibunya.
”Yang pertama, dia mengatakan, penampilan saya bagus. Lalu yang kedua, ’Jangan bermain Instagram dan Twitter, saya seharusnya tidur’,” kata Osaka.
”Lalu yang ketiga, ’minum jus sayuran dan buah-buahan dan istirahat’. Yang keempat adalah ’Saya menyayangimu’,” lanjutnya.
Keluarga Osaka dan keluarga sebagian besar petenis lain yang biasanya hadir dalam turnamen, terutama kejuaraan besar, tak bisa tampil di Flushing Meadows. Akibat pandemi Covid-19, Asosiasi Tenis AS (USTA) membatasi jumlah tim pendukung atlet yang bisa datang ke New York. Ini menjadi bagian dari peraturan untuk mencegah AS Terbuka menjadi pusat penularan Covid-19.
Rekor Djokovic masih sempurna
Tunggal putra nomor satu dunia, Novak Djokovic, mempertahankan catatan tanpa kalah tahun ini menjadi 25-0 ketika mengalahkan Kyle Edmund (Inggris Raya), 6-7 (5), 6-3, 6-4, 6-2. Meski menang, Djokovic mengakui bahwa dirinya menghadapi perlawanan ketat dari Edmund hingga pertengahan set kedua.
”Setelah memenangi set kedua, barulah saya merasa nyaman dengan permainan saya. Servis dan pengembalian servis saya lebih baik, saya juga mulai bisa membaca permainan Kyle. Secara keseluruhan, pertandingan tadi menjadi tes yang bagus bagi saya dan saya senang bisa melaluinya dengan kemenangan,” tutur Djokovic dalam laman resmi ATP.
Kredit, juga, patut diberikan kepada Djokovic karena menang dalam cuaca panas dengan kelembaban tinggi. Edmund, bahkan, menyiapkan tiga pasang sepatu cadangan dan sempat mengganti sepatunya karena terlalu berkeringat.
Dengan forehand keras dari baseline, Edmund merebut set pertama melalui tie-break. Ini menjadi kekalahan pertama Djokovic dalam tie-break pada 2020. Dia membawa kemenangan 10-0 tie-break sebelum berhadapan dengan Edmund.
”Kyle bermain luar biasa pada set pertama. Tak banyak kesalahan yang dilakukannya. Servisnya bagus, bermain agresif dari baseline. Dia selalu punya forehand sebagai senjata, tetapi kali ini backhand-nya pun berbahaya,” kata Djokovic.
Meski bertanding di stadion besar—berkapasitas 24.000 kursi—tanpa penonton, Djokovic tetap ekspresif. Dia berteriak sambil menghadap tribune penonton saat mendapat poin dari posisi sulit.
Petenis Serbia itu mengatakan, dirinya tetap harus memompa semangatnya dengan berteriak meski tak ada penonton di stadion. Djokovic, bahkan, selalu mengayunkan kedua lengannya ke arah tribune di semua sisi sebagai tanda terima kasih atas dukungan penonton.
Setelah menyelesaikan pertandingan, Djokovic mendapat kejutan ketika keluarganya hadir melalui layar lebar di stadion. Panitia menyediakan layar yang memunculkan video penonton yang menonton melalui perangkat digital. Video, diiringi suara riuh penonton itu, dimunculkan saat jeda di antara dua gim, pergantian set, dan akhir pertandingan.
Djokovic hadir di Flushing Meadows dengan misi membawa gelar juara ke-18 di ajang Grand Slam. Dia ingin melewati prestasi dua rival beratnya yang absen di AS Terbuka, Roger Federer (20 gelar Grand Slam) dan Rafael Nadal (19).
Namun, sebelum melihat peluangnya lebih jauh di final, dia harus mewaspadai lawan pada babak ketiga, Jan-Lennard Struff. Petenis Jerman yang dikalahkannya pada perempat final ATP Cincinnati Masters, pekan lalu, itu memiliki servis keras.
”Dia adalah tipe big server dan itu bisa menguntungkannya saat bermain di Arthur Ashe jika kami bermain di sana. Kita lihat pertandingannya akan seperti apa. Saya akan senang jika memiliki peluang bermain lima set,” ujar Djokovic.
Dari pertandingan lain, unggulan pertama tunggal putri, Karolina Pliskova, tersingkir setelah dikalahkan Caroline Garcia, 1-6, 6-7 (2). Tunggal putri pun tinggal menyisakan Sofia Kenin, Osaka, dan Serena Williams sebagai petenis jajaran sepuluh besar dunia. Enam dari mereka, yaitu Ashleigh Barty, Simona Halep, Elina Svitolina, Bianca Andreescu, Kiki Bertens, dan Belinda Bencic, memilih absen karena situasi pandemi. (AP/REUTERS)