Kim Clijsters dan Venus Williams memiliki gairah yang sama pada dunia tenis yang digeluti selama 20-an tahun. Mereka menanggapi kekalahan pada babak pertama Grand Slam AS Terbuka dengan optimistis.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
Meski berada pada tahap berbeda dalam karier sebagai petenis profesional, Kim Clijsters dan Venus Williams memiliki gairah yang sama pada dunia yang digeluti selama dua puluh tahunan. Mereka pun memiliki tanggapan yang sama terhadap kekalahan pada babak pertama Grand Slam Amerika Serikat Terbuka.
“Saya berada di sini setelah sekian lama tak bertanding, termasuk ketika berada dalam ‘gelembung’ selama dua pekan. Saya senang dan menikmati momen tadi karena saya mencintai apa yang saya lakukan, yaitu berkeliling dunia, berpindah tempat, dan berkompetisi dengan petenis yang selama ini saya lihat di televisi,” tutur Clijsters, dalam New York Times.
Komentar itu dituturkan Clijsters setelah kalah dari unggulan ke-21, Ekaterina Alexandrova, 6-3, 5-7, 1-6, di Lapangan 17 Pusat Tenis Nasional Billie Jean King, Flushing Meadows, New York, Selasa (2/9/2020). Pada hari yang sama, Venus kalah dari Karolina Muchova, 3-6, 5-7.
Tentang kekalahan, Clijsters menilai itu sebagai bagian dari proses kembalinya ke kompetisi tenis profesional setelah delapan tahun beristirahat. “Saya selalu mengingatkan diri sendiri bahwa penampilan di sini adalah bagian dari proses sejak saya memutuskan untuk menjalani tantangannya. Akan banyak kerja keras dan kekalahan, tetapi, saat ini, saya bisa melihat kekalahan dengan lebih dewasa dibandingkan sepuluh tahun lalu,” lanjut petenis Belgia berusia 37 tahun itu.
Laga melawan Muchova menjadi yang pertama bagi Cljisters di ajang Grand Slam sejak dia pensiun, setelah tampil dalam AS Terbuka 2012. Kali ini, bukan jumlah gelar juara yang menjadi targetnya. Dia hanya ingin membuktikan pada diri sendiri, bisa menyeimbangkan kecintaan pada tenis dengan kehidupan berkeluarga.
Clijsters pernah melakukan itu saat mengakhiri masa pensiun pertamanya, 2007-2009, setelah melahirkan anak pertamanya. Dalam rentang tiga tahun pada masa aktif, dia memperoleh tiga gelar juara Grand Slam, AS Terbuka 2009 dan 2010, serta Australia Terbuka 2011, untuk menambah gelar AS Terbuka 2005.
Berselang delapan tahun setelah mengucapkan perpisahan di Flushing Meadows, dia kembali ke tempat yang sama. Clijsters termotivasi untuk menjalani episode ketiga dalam kariernya, terutama ketika melihat Williams bersaudara yang masih aktif bertanding. Dengan usia 40 tahun, Venus menjadi petenis tertua dalam undian AS Terbuka 2020. Adapun Serena, akan berusia 39 tahun pada 26 September.
Maka, mantan petenis nomor satu dunia itu pun bekerja keras mempersiapkan diri sejak mengumumkan akan kembali dari pensiun pada September 2019. Pada masa kosong turnamen sejak Maret karena pandemi Covid-19, Clijsters berlatih di sela kesibukan mengurus rumah, suami, dan tiga anaknya.
“Awalnya, saat hanya berada di rumah bersama anak-anak dan suami, saya hanya mengurus mereka, membereskan rumah, membersihkan toilet, dan lain-lain. Saya kembali berlatih ketika melihat diri sendiri selalu mengenakan piyama pada siang hari,” tuturnya.
Ketika Clijsters memperlihatkan gairah pada awal karier untuk ketiga kalinya, Venus memperlihatkan hal yang sama. Padahal, petenis dengan tujuh gelar Grand Slam itu bisa dikatakan berada di pengujung karier ketika tak pernah melewati babak ketiga Grand Slam sejak 2018.
Akan tetapi, alih-alih berbicara tentang pensiun, Venus justru mengatakan akan bersiap untuk musim kompetisi lapangan tanah liat, September-Oktober, setelah kalah dari Muchova. “Saya akan istirahat beberapa hari karena memiliki waktu lebih banyak, setelah itu mempersiapkan diri untuk lapangan tanah liat,” ujar petenis yang memasuki tahun ke-22 dalam penampilannya di AS Terbuka tersebut.
Pertanyaan jurnalis, dalam konferensi pers jarak jauh, tentang pensiun, dijawabnya dengan pernyataan, “Saya mencintai tenis. Saya adalah ahlinya dalam melakukan apa yang saya sukai. Jadi, saya sangat mudah bagi saya dalam mendapat motivasi untuk melakukannya. Tak semua orang bisa melakukan itu”. (AFP/AP)