Pebasket James Harden membuktikan dirinya juga kokoh dalam bertahan. Pembuktian itu membawa Houston Rockets melaju ke semifinal wilayah NBA seusai menaklukkan Oklahoma City Thunder dalam tujuh gim.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
ORLANDO, KAMIS — Sebelum NBA musim ini dilanjutkan, megabintang Houston Rockets, James Harden, disebut sebagai anugerah bagi tim saat menyerang, tetapi bencana ketika bertahan. Harden membuktikan bahwa penilaian itu salah besar. Dia justru mengantar Rockets melaju ke semifinal Wilayah Barat lewat aksi pertahanan gemilang pada detik-detik terakhir pertandingan.
Kemampuan bertahan itu ia perlihatkan ketika Rockets menumbangkan Oklahoma City Thunder dalam duel gim ke-7 yang berakhir sangat ketat, 104-102, pada Kamis (3/9/2020) WIB, di ”gelembung” Orlando. Rockets akhirnya merebut seri ini, 4-3, setelah direpotkan oleh aksi mantan pemainnya sendiri, guard veteran Chris Paul, yang kini menjadi bintang Thunder.
Aksi bertahan ”Si Berewok” Harden, saat waktu tersisa empat detik di kuarter terakhir laga itu merupakan kunci kemenangan Rockets. Mereka unggul satu poin, tetapi penguasaan bola dimiliki Thunder.
Bola akan dieksekusi dari luar garis tiga angka oleh Luguentz Dort, guard debutan Thunder. Dort, yang mengoleksi 30 poin, sedang ”panas” di laga ini dengan enam kali memasukkan tiga angka dari 12 percobaan. Jika lemparannya masuk, Thunder akan berbalik unggul.
Namun, Harden tidak membiarkan itu. Dia seolah terbang ke arah Dort untuk menggagalkan tembakan itu. Pemain bertubuh gempal itu dengan telak mengeblok lemparan Dort.
Bola kemudian keluar lapangan. Penguasaan kembali jadi milik Rockets. Di sisa waktu dua detik, Rockets menambah satu poin dari lemparan bebas Robert Covington. Sementara itu, Thunder gagal memanfaatkan penguasaan terakhir.
”Harden memenangi itu lewat bermain bertahan. Sebuah blok terbang kepada pemain yang paling panas di lapangan. Akhirnya, James (Harden membuktikannya),” puji pengamat NBA, Skip Bayless.
Berevolusi
Di luar aksi itu, Harden memang menjadi bagian terpenting dalam skema pertahanan tim ”kecil” Rockets. Dia total mencatatkan 3 blok dan 2 steal, salah satu yang terbanyak di antara rekan-rekannya. Kontribusi bertahan menutup kekurangannya dalam menyerang, dengan hanya meraih 17 poin dan 9 assist.
Ini adalah salah satu hari ketika saya kurang baik dalam menyerang. Jadi, saya ingin mengubah permainan saya jadi lebih bertahan.
”Serangan saya seperti kotoran. Maafkan bahasa saya. Ini adalah salah satu hari ketika saya kurang baik dalam menyerang. Jadi, saya ingin mengubah permainan saya jadi lebih bertahan. Saya pikir, saya berhasil melakukannya,” kata peraih gelar Most Valuable Player NBA pada 2018 itu.
Pada musim-musim lalu, termasuk sebelum kelanjutan liga di ”gelembung”, kapasitas bertahan Harden memang diragukan. Dia selalu jadi titik serangan lawan karena kurang memberikan usaha saat bertahan. Namun, kini Harden telah berevolusi jadi mahluk berbeda di ”gelembung”.
Gim ini berlangsung sangat ketat. Kedua tim saling menyusul sejak awal. Karena itu, detail kecil dalam bertahan akan sangat memengaruhi hasil akhir. Pelatih Rockets Mike D’Antoni tidak mengira timnya yang menjadi pemenang saat bel penanda akhir laga berbunyi. ”(Gim) Ini sangat gila,” ucapnya.
Seri ini sarat akan dendam dan pembuktian dari kedua sisi. Pada awal musim lalu, Rockets dan Thunder saling bertukar dua bintang mereka, Paul dan Russel Westbrook. Keduanya sama-sama dinilai bukan kepingan tepat untuk membawa tim juara.
Namun, Rockets justru nyaris menjadi korban penampilan apik sang mantan, Paul. Guard berusia 35 tahun tersebut bermain sangat efektif dengan menghasilkan triple double, 19 poin, 12 asis, dan 11 rebound. Paul juga menjadi kunci kemenangan di tiga gim dalam seri ini.
Antiklimaks Paul
Paul memberi kontribusisangat besar bagi Thunder. Selain mengatur serangan, Presiden Asosiasi Pemain (NBPA) itu juga membantu pemain muda Thunder untuk tampil lebih tenang. Pemain muda, seperti Dort dan Shai Gilgeous Alexander, sangat terbantu.
Kekalahan ini sangat menyakitkan bagi Paul. Sebab, dialah yang memimpin para pemain NBA untuk tetap tinggal di ”gelembung” Orlando setelah boikot akibat ketidakadilan rasial pekan lalu. Namun, dia ternyata harus membawa kopernya keluar terlebih dulu.
”Kami berharap menang. Ini alasan kami bermain sepanjang musim. Jadi, ini (kekalahan) tentu sangat berat bagi kami,” ujar Paul yang menunduk saat berbicara sepanjang konferensi pers.
Selain Paul, mantan satunya, Westbrook, juga membuktikan dirinya tidak pantas dibuang. Westbrook bangkit di gim ini dengan menghasilkan 20 poin dan 9 rebound setelah menjadi biang kekalahan Rockets di gim sebelumnya.
Di semifinal, Rockets sudah ditunggu oleh unggulan teratas, Los Angeles Lakers. Harden dan rekan-rekan akan berhadapan dengan pemain paling fenomenal abad ini, LeBron James. Gim pertama seri semifinal akan dimulai pada Sabtu pagi. (AP)