Marcus Rashford adalah pemimpin masa depan di dalam dan di luar lapangan. Inisiatifnya untuk memberikan makanan gratis kepada anak-anak telah menjadi perhatian Pemerintah Inggris untuk menjadi program permanen.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
Program pemberian makanan gratis kepada 1,3 juta anak di Inggris selama musim panas ini hanyalah langkah awal yang dilakukan penyerang Manchester United, Marcus Rashford. Setelah program kupon makanan gratis diambil alih Pemerintah Inggris dan berlangsung hingga akhir Agustus 2020, Rashford menginisiasi gerakan baru untuk menjamin program itu menjadi permanen.
Pada awal Juni, Rashford menyumbangkan dana sebesar 20 juta poundsterling (Rp 393,5 miliar) untuk membantu organisasi nirlaba FareShare yang bergerak menghilangkan kelaparan bagi anak-anak di Inggris. Kegiatan itu dilakukan Rashford seiring peningkatan angka pengangguran di Inggris pada masa pandemi Covid-19. Kondisi itu, menurut Rashford, akan menutup kesempatan jutaan anak mendapatkan makanan yang layak di masa libur musim panas.
Sebulan berlalu, sejumlah anggota parlemen Inggris dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memutuskan mengadopsi aksi kemanusiaan itu dan mengeluarkan program ”U-turn”, yang memberikan makanan gratis bagi 1,3 juta anak-anak kurang mampu berusia 7-16 tahun di Inggris pada Juli hingga Agustus. Penerima program itu sekitar 15 persen dari total anak yang mengenyam pendidikan sekolah dasar hingga menengah di Inggris. Adapun di masa sekolah, anak-anak mendapatkan kupon makan pagi dan siang di sekolah masing-masing.
Di tengah pandemi yang belum akan berakhir dalam waktu dekat, Rashford menggandeng 12 perusahaan di bidang makanan dan minuman, supermarket, serta organisasi nirlaba membentuk ”Satuan Tugas Kemiskinan Makanan Anak” yang akan menginisiasi pemberian makanan gratis bagi anak dari keluarga tidak mampu sebagai program permanen, sehingga program makanan gratis itu tidak hanya diberikan pada masa libur sekolah. Perusahaan itu di antaranya Asda, Kellogg’s, Tesco, dan Deliveroo, memulai aksi bersama untuk mendistribusikan makanan bagi anak-anak tidak mampu di Inggris sejak September ini.
”Program makanan gratis yang telah dijalankan musim panas ini jangan hanya menjadi solusi jangka pendek untuk menghentikan kelaparan bagi anak-anak. Kami perlu menjadikan kebijakan makanan graris itu sebagai kegiatan jangka panjang untuk memastikan banyak keluarga tidak mampu makan layak dan mengakhiri persoalan (kelaparan) ini di Inggris,” ujar Rashford dalam acara BBC Breakfast, Selasa (1/9/2020).
Dalam satgas itu, Rashford juga mengajukan tuntutan baru kepada Pemerintah Inggris untuk segera melanjutkan program makanan gratis bagi anak-anak dan kelompok rentan lain. Jumlah individu yang diusulkan satgas untuk program makanan gratis bertambah karena penambahan kelompok rentan, yaitu 1,1 juta anak yang tidak mengenyam pendidikan formal, serta 290.000 anak di bawah empat tahun dan perempuan hamil.
Rashford mengatakan, persoalan kesulitan makan sehari-hari pernah dialaminya di masa kecil ketika tinggal di Wythenshawe, Manchester. Pemain bernomor punggung 10 itu tumbuh bersama empat saudaranya dari hasil kerja keras seorang ibu tunggal.
”Saya merasakan sekeras apa pun kerja keras ibu saya tidak akan mampu memberikan kami makanan layak setiap hari. Oleh karena itu, saya tidak ingin anak-anak lain merasakan pengalaman saya, sehingga ini adalah realitas yang harus diatasi Inggris di tahun 2020,” ucap Rashford (22).
Menteri Muda untuk Standar Pendidikan Inggris Nick Gibb mendukung kampanye Rashford. Menurut dia, Pemerintah Inggris telah menyiapkan program mengatasi kemiskinan makanan yang dialami anak-anak. Rekomendasi yang disusun satgas bentukan Rashford akan diperhatikan pemerintah.
”Ia (Rashford) melakukan langkah yang tepat untuk menjadikan isu ini perhatian seluruh negeri,” kata Gibb.
Diapresiasi
Georgina, orangtua tunggal yang memiliki lima anak di usia 3 hingga 13 tahun, bersyukur adanya program pemberian makanan gratis selama masa libur sekolah di musim panas ini. Ia mengaku kondisi keuangan keluarganya tidak baik seiring pemutusan kerja di masa pandemi sehingga Georgina harus kerja paruh waktu di beberapa tempat untuk menafkahi kelima anaknya.
”Saya senang anak-anak saya dapat jaminan sarapan, makan siang, dan makan malam. Jadi, saya dapat menggunakan penghasilan saya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari lainnya,” ujar Georgina.
Bagi Dev Sharma (15), asal Leicestershire, program makanan gratis membuat anak dari kelas menengah ke bawah tetap mendapatkan jatah makan yang layak.
”Orangtua kami bisa menyimpan jatah uang makan. Saya juga bisa mendapatkan akses makanan layak yang sama dengan teman-teman dari latar belakang ekonomi yang lebih baik,” kata Sharma seperti dilansir BBC.
Kegiatan sosial yang dilakukan Rashford juga diapresiasi kalangan sepak bola. Legenda Leeds United, Lucas Radebe, menilai, solidaritas nyata yang dilakukan Rashford patut menjadi contoh pemain muda lain yang telah menjadi figur publik. ”Saya sangat terkesan dengan solidaritasnya, terutama di usianya yang masih sangat muda. Para pemain harus mampu memanfaatkan sepak bola untuk menjadi contoh bagi masyarakat,” ujar Radebe dikutip Sky Sports.
Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer mengatakan, Rashford memiliki talenta sekaligus rasa kemanusiaan yang luar biasa. Ia menganggap aksi Rashford itu murni aksi sosial dan tidak berkaitan dengan kegiatan politik tertentu.
”Rashford adalah pesepak bola top, tetapi ia juga seorang manusia fantastis yang merupakan kapten dan pemimpin masa depan bagi MU serta (tim nasional) Inggris,” kata Solskjaer. (AFP)