Sandro Tonali, pemain yang disamakan dengan Andrea Pirlo, tidak sekadar menjadi kebanggaan AC Milan sebagai klub yang selangkah lagi bisa merekrutnya. Ia juga mencerminkan masa depan cerah tim nasional sepak bola Italia.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
GIANLUCA CHECCHI/LAPRESSE VIA AP
Bek Brescia, Sandro Tonali (kiri), menghindari tekel pemain Atalanta, Robin Gosens, pada laga kedua tim di Liga Italia, 14 Juli 2020 lalu. Tonali tinggal selangkah lagi menjadi pemain baru AC Milan.
MILAN, SENIN — AC Milan memenangi ”laga derbi” melawan Inter Milan dalam memperebutkan gelandang berbakat Italia, Sandro Tonali (20), Senin (31/8/2020) WIB. Proses transfer memang belum tuntas, tetapi ”derbi della Tonali” ini turut membuktikan bahwa Italia sukses meregenerasi para pemain muda untuk memperkuat tim nasional.
Jurnalis Richard Hall menggunakan istilah ”derbi della Tonali” dalam artikelnya di laman Football-Italia karena jarang ada perebutan pemain yang menimbulkan banyak perdebatan seperti yang dilakukan Milan dan Inter. Inter akhirnya mundur karena lebih fokus mencari pemain yang sudah jadi, sedangkan Milan memilih berinvestasi dengan pemain muda.
Akhir dari derbi ini tetap menyisakan kekecewaan dari kubu Inter karena kehilangan kesempatan mendapatkan gelandang yang dijuluki sebagai penerus Andrea Pirlo, mantan pemain timnas Italia itu. Apalagi, Milan hanya mengeluarkan uang sebesar total 30 juta euro atau Rp 521 miliar, lebih rendah dari tawaran Inter pada April lalu sebesar 35 juta euro.
Brescia, klub pemilik Tonali saat ini, sudah sepakat dengan harga yang ditawarkan Milan itu. Jika jadi bergabung di Milan, Tonali akan berstatus pemain pinjaman dengan opsi pembelian pada akhir musim 2020-2021. Opsi pembelian itu menjadi penting bagi Brescia yang tidak ingin rugi.
Kontrak Tonali di Brescia akan berakhir pada musim panas 2022 atau tinggal dua tahun lagi. Apabila Milan tidak jadi mengaktifkan opsi pembelian pada tahun depan, Tonali bisa saja kembali ke Brescia dengan sisa kontrak tinggal satu tahun.
Dalam skenario ini, Brescia akan rugi jika Tonali enggan memperpanjang kontraknya dan bisa lepas dengan status bebas transfer. Oleh karena itu, Brescia juga mensyaratkan agar Tonali memperpanjang kontraknya dengan Brescia terlebih dahulu sebelum dipinjamkan ke Milan.
AP PHOTO/ANTONIO CALANNI, FILE
Stadion San Siro, markas klub AC Milan dan Inter Milan.
Lincah dan jeli
Tonali menjadi rebutan karena ia memiliki kualitas yang dibutuhkan klub untuk mempertahankan penguasaan bola di lini tengah. Ia bisa bergerak lincah dan melewati pemain lawan dengan mudah saat menggiring bola. Ketika sedang bertahan, Tonali mampu membaca arah bola dan dengan cekatan langsung memotong bola.
Rambutnya yang gondrong dan kemampuannya yang cemerlang membuatnya sering disamakan dengan Pirlo yang kini menjadi Pelatih Juventus. Pirlo juga mengawali kariernya bersama Brescia dan sempat membela baik Inter maupun Milan.
”Bagi saya, ini perbandingan yang berlebihan. Pirlo punya kualitas yang sangat tinggi dan saya tidak tahu siapa yang mampu menyamainya,” ujar Tonali dikutip Corriere Della Sera mengenai sanjungan itu.
Pada musim 2019-2020, Tonali tampil bersama Brescia dalam 35 laga dan mencetak satu gol. Dalam perannya membangun serangan tim, ia telah mencatat tujuh asis. ”Saya rasa ia akan menjadi gelandang terbaik di dunia,” kata mantan pemain AS Roma dan timnas Italia, Francesco Totti.
Saya rasa ia (Sandro Tonali) akan menjadi gelandang terbaik di dunia.
Kualitas inilah yang dibutuhkan Milan yang memperkuat skuadnya menghadapi musim baru. Tonali diharapkan mampu menjaga keseimbangan lini tengah dan memberikan banyak kesempatan bagi para penyerang Milan, seperti Zlatan Ibrahimovic, untuk menikmati peluang gol lebih banyak. Apalagi, Milan akan memasang target lebih tinggi pada musim baru.
”Kami adalah Milan dan telah lama absen (di Liga Champions). Sekarang, kami menginginkannya,” kata Pelatih Milan Stefano Pioli dikutip Tuttosport. Target lain bagi Milan adalah memperbaiki posisi di Liga Italia yang akan bergulir pada 19 September mendatang.
REUTERS/DANIELE MASCOLO
Pelatih AC Milan Stefano Pioli memberikan instruksi kepada para pemainnya pada laga kontra Inter Milan di Liga Italia, Senin (10/2/2020) dini hari WIB lalu. Milan kalah 2-4 di laga itu.
Harapan Italia
Bukan hanya Milan yang bahagia mendapatkan Tonali, melainkan juga timnas Italia. Tonali menggenapi barisan gelandang muda berbakat tim ”Azzurri” bersama Nicolo Barella, Stefano Sensi, dan Nicolo Zaniolo.
Tonali menjalani debutnya bersama timnas Italia pada Oktober 2019 dan kini tetap menjadi pilihan pelatih Italia Roberto Mancini untuk menghadapi Liga Nasional Eropa yang kembali bergulir pada awal September. Italia saat ini telah bangkit kembali di tangan Mancini yang menggantikan peran pelatih Gian Piero Ventura yang dipecat setelah Italia gagal tampil ke Piala Dunia 2018.
Mancini sempat gelisah karena Liga Italia selalu didominasi para pemain asing sehingga talenta-talenta muda Italia tersisih. Akibatnya, para pemain muda Italia kekurangan jam terbang dan ini menjadi sinyal bahaya bagi timnas yang sedang meregenerasi tim.
Mancini lantas sering memberi banyak kesempatan kepada para pemain muda, seperti Tonali, untuk tampil membela timnas. Ketika Tonali diperebutkan banyak klub besar seperti sekarang, itu tentunya menjadi angin segar bagi Azzurri.