Pierre-Emerick Aubameyang dan Ainsley Maitland-Niles menjadi dua pemain Arsenal yang berperan penting saat mengalahkan Liverpool pada laga Community Shield. Loyalitas mereka kini sedang diuji.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LONDON, MINGGU — Arsenal terbukti telah memiliki skuad yang tangguh untuk menghadapi musim 2020-2021 ketika mampu meraih dua trofi dalam satu bulan di Stadion Wembley, London. Manajer Arsenal Mikel Arteta tinggal membutuhkan loyalitas dari para pemain agar skuad ini tetap utuh.
Pada awal Agustus, tim ”Meriam London” ini berhasil menjuarai Piala FA untuk kali ke-14 dengan mengalahkan Chelsea, 2-1. Sebagai juara Piala FA, Arsenal berhak tampil lagi di Stadion Wembley pada laga Community Shield melawan Liverpool sebagai juara Liga Inggris musim lalu, Minggu (30/8/2020). Laga pembuka musim yang baru di Inggris itu pun dimenangi Arsenal melalui babak adu penalti.
Skor berakhir imbang 1-1 pada waktu normal 90 menit dan Arsenal memenangi laga itu setelah unggul 5-4 pada babak adu penalti. Laga ini terasa berat bagi penyerang muda Liverpool, Rhian Brewster, yang menjadi satu-satunya pemain yang gagal menendang penalti.
”Adu penalti itu seperti pengundian lotere dan kami belum beruntung. Jadi selamat untuk Arsenal,” kata Manajer Liverpool Juergen Klopp.
Namun, Liverpool dan Arsenal membutuhkan lebih dari sekadar keberuntungan saat menjalani waktu normal 90 menit. Bagi Arsenal, mereka membutuhkan taktik jitu dan penampilan cemerlang Pierre-Emerick Aubameyang dan sejumlah pemain muda, seperti Bukayo Saka dan Ainsley Maitland-Niles, untuk menyulitkan Liverpool.
Aubameyang kembali membuktikan diri sebagai tumpuan lini serang Arsenal dengan mencetak gol pada menit ke-12 setelah menerima umpan dari Saka. Ia tidak perlu melihat ke arah gawang untuk bisa melepaskan tembakan akurat dari luar kotak penalti. Liverpool baru bisa menyamakan kedudukan menit ke-72 melalui Takumi Minamino, pemain anyar asal Jepang yang baru datang pada Januari.
Tinggal satu tahun
Terlepas dari gol balasan Minamino, Arsenal dan Arteta dihadapkan pada kenyataan bahwa mereka tidak bisa hidup tanpa Aubameyang. Pemain asal Gabon itu pula yang mencetak dua gol ke gawang Chelsea pada laga final Piala FA. Masalahnya, kontrak Aubameyang tinggal satu tahun dan ia belum juga menandantangani kontrak yang baru sampai Minggu.
”Lihat saja perkembangannya nanti (tentang kontraknya), hari ini kami hanya akan mengambil trofi (Community Shield). Itu saja,” kata Aubameyang. Bursa transfer musim panas kali ini berlangsung hingga 5 Oktober 2020 sehingga Aubameyang masih punya banyak waktu untuk membuat Arsenal tidak tenang.
Dalam beberapa kesempatan, Arteta sudah yakin bahwa Aubameyang akan tetap bertahan di skuadnya. Kali ini, dengan trofi Community Shield di tangannya, Arteta semakin yakin.
”Saya melakukan tugas untuk meyakinkan Aubameyang bahwa ia sudah berada di tempat yang tepat dan di lingkungan yang bisa membuatnya bermain seperti pada laga ini,” ujar Arteta.
Menunjukkan hasil
Sejak mengambil alih posisi Unai Emery pada akhir Desember 2019, upaya Arteta memperbaiki performa Arsenal menunjukkan hasilnya. Dalam 14 laga terakhir ketika kompetisi kembali digelar di kala pandemi, Arsenal tampil lebih solid dengan meraih 9 kemenangan dan 4 kekalahan di semua kompetisi.
Arteta membutuhkan peran Aubameyang untuk memperbaiki performa tim yang pada musim lalu hanya bisa finis di peringkat ke-8 Liga Inggris. Ia tidak ingin kehilangan penyerang dan keseimbangan tim ketika Arsenal sedang berusaha memperbaiki lini pertahanan dengan mendatangkan Pablo Mari dan Cedric Soares. Keseimbangan itu harus tetap utuh jika Arsenal ingin kembali bersaing di papan atas Liga Inggris dan merebut tiket ke kompetisi Eropa.
Arsenal juga menghadapi situasi yang sama pada sosok penyerang sayap Maitland-Niles yang kini telah terlahir kembali. Sebelum kompetisi terhenti akibat pandemi, Arteta jarang memainkannya sehingga wajar Maitland-Niles tergoda untuk mencari klub lain yang lebih membutuhkannya, seperti Wolverhampton Wanderers atau Tottenham Hotspur.
Arteta pun menguji efektivitas peran Maitland-Niles dengan menempatkannya sebagai pemain inti di laga final Piala FA maupun Community Shield. Hasilnya, Maitland-Niles tampil sebagai pemain terbaik saat melawan Liverpool. Trofi dan penghargaan itu menjadi kado indah karena laga itu bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-23.
Kehadiran Maitland-Niles membuat Liverpool yang tidak diperkuat Trent Alexander-Arnold dan Jordan Henderson tampak kesulitan membangun serangan dari sektor sayap. Sektor sayap Arsenal bisa bertambah kuat karena mereka juga sudah mendatangkan Willian dari Chelsea.
”Hati saya saat ini untuk Arsenal dan selagi saya ada di sini, saya akan memberikan 100 persen untuk klub,” ujar Maitland-Niles, dilansir laman Arsenal. Pernyataan dari Aubameyang maupun Maitland-Niles untuk tetap bertahan merupakan ”trofi” lainnya yang sedang diburu Arsenal. (AFP/REUTERS/DEN)`