Petenis putri Jepang, Naomi Osaka, memutuskan melanjutkan penampilannya di semifinal turnamen ATP/WTA Cincinnati, AS. Sebelumnya, ia sempat menyatakan mundur sebagai bentuk boikot dan perlawanan atas masalah rasialisme.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
NEW YORK, JUMAT — Petenis Jepang, Naomi Osaka, akan tetap bermain dalam semifinal turnamen ATP/WTA Cincinnati di New York, Amerika Serikat, setelah sebelumnya memutuskan mengundurkan diri. Ini diputuskan setelah jadwal semifinal dimundurkan dari Kamis (27/8/2020) menjadi Jumat waktu setempat.
”Seperti yang Anda tahu, saya mengundurkan diri dari turnamen, kemarin, untuk mendukung protes atas ketidakadilan rasial dan kekerasan polisi yang terus berlanjut. Saya siap untuk memberikan kemenangan kepada lawan,” kata Osaka di The Guardian, Kamis.
”Tetapi, setelah saya mengumumkan itu dan adanya diskusi panjang dengan WTA dan USTA, saya menyetujui permintaan mereka untuk bertanding pada Jumat. Mereka menunda semua pertandingan Kamis menjadi Jumat. Menurut saya, itu menjadi bagian dari perhatian mereka pada gerakan ini. Saya berterima kasih kepada WTA dan turnamen atas dukungan mereka,” lanjut petenis Jepang peringkat ke-10 dunia tersebut.
Sehari sebelumnya, beberapa jam setelah menang atas Anett Kontaveit pada perempat final, Osaka menyatakan tak akan bertanding melawan Elise Mertens pada semifinal. Itu menjadi bagian dari boikot yang dilakukan atlet dalam berbagai kejuaraan yang berlangsung di AS. Pertandingan NBA, WNBA (basket), MLS (sepak bola), dan MLB (bisbol) ditunda karena boikot dari atlet-atletnya.
Aksi itu menjadi bentuk solidaritas sosial atas penembakan warga kulit hitam di AS, Jakob Blake, oleh polisi. Osaka, yang memiliki ibu dari Jepang dan ayah warga Haiti, menyatakan bahwa sebelum menjadi petenis profesional, dia adalah perempuan kulit hitam biasa. Atas dasar itu, dia pun turut menyatakan protes atas tindakan kekerasan kepada warga kulit hitam di AS yang berulang kali dilakukan polisi.
Seperti dilaporkan The Guardian, setelah Osaka mengumumkan pengunduran dirinya melalui media sosial, dia dan timnya ikut serta dalam pertemuan yang melibatkan CEO WTA Steve Simon, CEO sementara turnamen ATP/WTA Cincinnati Wayne Richmond, dan perwakilan ATP. Meski lebih senang untuk tidak bertanding, Osaka menilai, konsesi dari penyelenggara telah cukup memperlihatkan dukungan mereka pada protes yang dilakukan insan olahraga di AS.
Berani bersikap
Meski dikenal sebagai sosok yang lugu dan pemalu, dalam beberapa bulan terakhir, kehidupan Osaka diwarnai keterlibatannya dalam kegiatan sosial. Dia turut menyuarakan rasa ketidakadilan atas kekerasan polisi yang menewaskan warga kulit hitam lain, George Floyd.
Juara Grand Slam AS Terbuka 2018 dan Australia Terbuka 2019 itu membuat tulisan yang dikirimkan kepada Esquire. Osaka menyatakan komitmennya memerangi rasialisme dan mendukung kegiatan untuk membongkar kekerasan yang dilakukan polisi.
Osaka menyatakan komitmennya memerangi rasialisme dan mendukung kegiatan untuk membongkar kekerasan yang dilakukan polisi.
Keberaniannya tak hanya diperlihatkan dengan kata-kata. Sebagai atlet dari cabang olahraga individu, dia sempat membuat keputusan mundur dari turnamen. Tak ada teman satu tim yang menjadi rekan diskusi atau debat untuk menentukan sikap berani itu.
Dukungan pun datang dari publik, rekan sesama petenis, mantan petenis, dan pelatih. Petenis 16 tahun AS, Cori ”Coco” Gauff, yang juga aktif menyuarakan ketidakadikan rasisme, mendukung aksi Osaka. Demikian pula Sloane Stephens, Milos Raonic, serta pelatih Serena Williams, Patrick Mouratoglou.
Berdasarkan jadwal baru yang dirilis panitia, pertandingan Osaka melawan Mertens akan berlangsung di lapangan Grandstand mulai pukul 11.00 waktu setempat atau pukul 22.00 WIB. Semifinal lain tunggal putri mempertemukan Johanna Konta dan Victoria Azarenka.
Menambah tempat
Adapun dua semifinal tunggal putra, Novak Djokovic melawan Roberto Bautista Agut dan Stefanos Tsitsipas melawan Milos Raonic, akan berlangsung di Stadion Louis Armstrong yang berkapasitas 14.000 kursi.
Semula, Stadion Louis Armstrong yang menjadi salah satu dari dua stadion terbesar di Pusat Tenis Nasional Billie Jean King tak digunakan untuk ATP/WTA Cincinnati. Arena tersebut, bersama Stadion Arthur Ashe (23.771 kursi), akan digunakan untuk Grand Slam AS Terbuka, 31 Agustus-13 September.
Akan tetapi, pemunduran jadwal turnamen Cincinnati membuat panitia harus menambah tempat pertandingan. (AP/REUTERS)