Boikot dalam ajang olahraga memanas di Amerika Serikat pada Rabu (26/8/2020) sebagai dampak penembakan terhadap Jacob Blake. Petenis putri Naomi Osaka mengundurkan diri dalam turnamen ATP/WTA Cincinnati di New York.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
NEW YORK, RABU — Boikot dalam ajang olahraga memanas di Amerika Serikat pada Rabu (26/8/2020). Seperti yang dilakukan pemain basket dalam kompetisi NBA, bentuk solidaritas pada ketidakadilan sosial dengan cara tak bertanding juga dilakukan petenis putri Naomi Osaka dalam turnamen ATP/WTA Cincinnati di New York. Laga tenis pada Kamis ditunda sehari.
Pengunduran diri dilakukan Osaka sesaat setelah memastikan lolos ke semifinal. Pada perempat final di Pusat Tenis Nasional Billie Jean King, Flushing Meadows, Rabu (26/8/2020), Osaka menang atas Anett Kontaveit (Estonia), 4-6, 6-2, 7-5.
Dalam perebutan tiket ke final, Osaka seharusnya bertanding melawan Elise Mertens (Belgia). Adapun semifinal lain mempertemukan Johanna Konta (Inggris Raya) dan Victoria Azarenka (Belarus).
Pada tunggal putra, semifinal mempertemukan Novak Djokovic dan Roberto Bautista Agut, sementara Stefanos Tsitsipas berhadapan dengan Milos Raonic.
Semua laga semifinal seharusnya berlangsung Kamis mulai pukul 11.00 waktu setempat atau pukul 22.00 WIB. Akan tetapi, sebagai bentuk dukungan terhadap protes ketidakadilan sosial, panitia menunda pertandingan Kamis menjadi Jumat.
”Sebagai bagian dari olahraga, tenis secara kolektif mengambil sikap melawan ketidaksetaraan rasial dan ketidakadilan sosial yang sekali lagi telah terjadi di Amerika Serikat. USTA, ATP, dan WTA memutuskan untuk menghentikan sementara turnamen yang akan berlangsung Kamis. Kami akan melanjutkannya pada Jumat,” demikian pernyataan panitia dalam laman resmi turnamen.
Pengunduran diri Osaka menjadi bentuk solidaritas sosial atas penembakan warga kulit hitam di AS, Jacob Blake, oleh polisi di Wisconsin. Penembakan di punggung Blake yang dilakukan berulang kali itu pun menyulut protes, termasuk oleh atlet-atlet profesional.
Dalam akun media sosialnya, Osaka pun mengungkapkan kata hatinya.
”Halo. Seperti yang kalian tahu, saya seharusnya bermain dalam semifinal, besok. Namun, sebelum menjadi atlet, saya adalah perempuan kulit hitam biasa. Sebagai perempuan kulit hitam, saya melihat ada hal yang jauh lebih penting membutuhkan perhatian dengan segera daripada menonton saya bermain tenis. Saya tidak mengharapkan ada kejadian drastis dengan saya tidak bermain, tetapi jika saya dapat memulai sebuah pembicaraan dalam olahraga yang didominasi orang kulit putih, saya menilai itu sebagai langkah ke arah yang benar. Melihat genosida secara terus-menerus terhadap orang kulit hitam oleh polisi membuat saya mual. Saya lelah mendapat tagar baru setiap hari dan saya sangat lelah harus melakukan percakapan yang sama berulang kali. Kapankah ini akan berakhir? #JacobBlake, #BreonnaTaylor, #ElijahMcclain, #GeorgeFloyd.”
Nama-nama yang disebut Osaka adalah nama korban kekerasan warga kulit hitam di tangan polisi AS dalam beberapa bulan terakhir.
Sikap tunggal putri peringkat ke-10 dunia itu mendapat sambutan baik dari publik dan juga rekannya di dunia tenis. Dukungan diberikan oleh petenis AS, Sloane Stephens dan Cori ”Coco” Gauff, serta pelatih Serena Williams, Patrick Mouratoglou. Coco, petenis berusia 16 tahun, bahkan pernah menyuarakan protesnya dengan turun ke jalan seperti yang dilakukan atlet-atlet NBA.
Bentuk solidaritas juga dilakukan pemain basket dengan memboikot play off NBA. Tiga pertandingan yang seharusnya berlangsung di ”gelembung” Orlando, Rabu, pun, ditunda setelah Milwaukee Bucks memutuskan tak bertanding melawan Orlando Magic pada pertandingan kelima. NBA, seperti disebutkan CNN, juga menunda pertandingan kelima Houston Rockets melawan Oklahoma City Thunder dan Los Angeles Lakers melawan Portland Trail Blazers.
Dalam liga bisbol, MLB, pertandingan Milwaukee Brewers melawan Cincinnati Reds dan Seattle Mariners dengan San Diego Padres ditunda. Sebagian besar laga sepak bola MLS pada Rabu juga tak digelar.
Keturunan kulit hitam
Osaka adalah petenis yang memiliki ayah berkulit hitam dari Haiti (Leonard Francois) dan ibu dari Jepang (Tamaki Osaka). Dalam profil akun Instagram-nya, dia mencantumkan bendera Haiti, Jepang, dan AS.
Osaka lahir di Jepang, lalu pindah ke Long Island, New York, saat berusia tiga tahun. Dia dan keluarganya tinggal bersama orangtua Francois.
Terinspirasi oleh Richard Williams yang mengarahkan kedua putrinya, Venus dan Serena Williams, bermain tenis, Francois melakukan hal yang sama kepada Osaka dan kakaknya, Mari. Seperti yang dilakukan Richard, Francois mengajari kedua putrinya bermain tenis hingga pindah ke Florida pada 2006. Kepindahan itu dilakukan agar Osaka dan Mari mendapat kesempatan berlatih dengan fasilitas dan program lebih baik.
Osaka besar di AS, tetapi orangtuanya memutuskan bahwa putri mereka mewakili Jepang. Meski demikian, budaya Jepang dan Haiti juga tetap dipelajari.
Memasuki dunia tenis profesional pada 2013, Osaka mencapai puncak prestasi ketika menjuarai Grand Slam pada dua turnamen beruntun, yaitu AS Terbuka 2018 dan Australia Terbuka 2019. Pada final AS Terbuka, dia mengalahkan idolanya, Serena. (AP/AFP/REUTERS)