Antonio Conte akhirnya tetap akan menjadi pelatih Inter Milan di musim 2020-2021. Conte dinilai sosok yang tepat untuk mengembalikan kejayaan bagi ”Si Hitam Biru”.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
MILAN, RABU — Inter Milan memilih berdamai dengan sang pelatih, Antonio Conte, demi mempertahankan Conte sebagai pelatih di musim depan. Presiden Inter Milan Steven Zhang berjanji akan mewujudkan keinginan Conte untuk mendatangkan sejumlah pemain baru yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas skuad ”Si Hitam Biru”.
Dibandingkan di dua klub terdahulu, yaitu Juventus dan Chelsea, musim perdana memimpin ruang ganti Inter adalah masa terburuk bagi Conte. Selama tiga musim melatih Juventus serta dua musim menangani Chelsea, Conte selalu mampu mengangkat trofi di akhir musim. Bersama Inter, Conte hanya mampu finis di peringkat kedua liga serta menjadi runner-up Liga Europa.
Meski tanpa trofi, Conte mampu menghadirkan penampilan Inter yang lebih baik secara statistik. ”Si Ular Besar” mampu meraih 82 poin di Liga Italia. Jumlah poin itu setara dengan perolehan poin ketika Inter meraih tiga gelar mayor pada musim 2009-2010. Selain itu, Conte juga mencatatkan diri sebagai pelatih dengan raihan kemenangan terbanyak di musim perdana melatih Inter di abad ke-21.
Dalam 54 laga di seluruh ajang musim 2019-2020, Conte mampu membawa Inter meraih 33 kemenangan. Jumlah itu hanya kalah dari musim perdana Aldo Olivieri di musim 1950-1951 dan Luigi Simoni di musim 1997-1998. Kedua pelatih itu memberikan 36 kemenangan bagi Inter di tahun pertama memimpin ”Si Hitam Biru”.
Keputusan untuk bertahan di Inter dipastikan setelah Conte melakukan pertemuan dengan Presiden Inter Steven Zhang. Menurut laporan La Gazzetta dello Sport, Conte dan Zhang mencapai kesepakatan untuk memperkuat skuad Inter di musim 2020-2021. Seperti diketahui, Conte amat berambisi menambah sejumlah pemain baru demi bisa meraih trofi di musim keduanya menangani Inter.
”Conte akan melanjutkan proyek bersama Inter setelah menjalani tahun perdana yang positif. Kami berambisi untuk kembali bermain di partai final di musim depan,” ucap Zhang, dilansir La Gazzetta dello Sport edisi Rabu (26/8/2020).
Tuntutan pemain baru
Kehadiran pemain baru selalu menjadi harapan Conte ketika gagal mencapai target dalam satu musim. Bedanya, Inter masih ingin Conte bertahan sehingga Zhang berupaya mengabulkan keinginan Conte itu.
Ketika menuntaskan tugas di musim ketiga bersama Juventus, Conte menuntut pembelian pemain besar-besaran demi mencapai target meraih juara Liga Champions. Tetapi, manajemen Juventus menolak sehingga Conte memilih mengundurkan diri di awal musim 2014-2015 setelah membawa ”Si Nyonya Besar” meraih tiga gelar scudetto.
Kemudian, di musim kedua bersama Chelsea, Conte gagal mempertahankan gelar Liga Inggris, lalu ia meminta manajemen klub untuk merombak skuad. Keinginan itu tidak disetujui sehingga Conte memilih mundur di akhir musim 2017-2018 setelah mempersembahkan trofi Piala FA.
Di dalam pertemuan yang dilangsungkan di Villa Bellini, di luar kota Milan, Selasa (25/8/2020) petang waktu Italia, Conte telah memasukkan sejumlah nama yang diharapkan mampu direkrut oleh CEO Inter Giuseppe Marotta di bursa transfer musim panas ini.
Setelah mampu mengamankan tanda tangan bek sayap kanan Achraf Hakimi dari Real Madrid, Conte masih mengincar bek sayap kiri Chelsea, Emerson, untuk memperkuat sisi sayap Si Biru Hitam. Pemain sayap merupakan poros utama permainan Inter dalam skema 3-4-1-2 yang menjadi favorit Conte.
Di lini tengah, Conte ingin mendatangkan pemain belia Sandro Tonali dari Brescia serta gelandang Barcelona, Arturo Vidal. Selain kedua pemain itu, Conte juga sangat tertarik untuk merekrut dua gelandang lain, yaitu Tanguy Ndombele dari Tottenham Hotspur dan N’Golo Kante dari Chelsea.
Selain pemain baru, Conte juga berharap manajemen Inter tidak terlalu memberikan tekanan kepada para pemain untuk meraih prestasi di musim depan. ”Saya merasa tidak dilindungi oleh klub, padahal kami mampu menghadirkan capaian yang terbaik bagi Inter dalam satu dekade terakhir,” kata Conte beberapa waktu.
Menurut mantan Presiden Inter Massimo Moratti, Conte merupakan pelatih berkualitas dunia yang terbukti mampu membawa Inter lebih baik. ”Tidak ada yang perlu diperdebatkan terkait kemampuan Conte melatih. Hubungan Conte dengan Presiden Inter (Zhang) sangat krusial untuk menjamin masa depan Conte bersama Inter,” ujar Moratti, dikutip koran Spanyol, AS.
Di sisi lain, Pelatih Juventus Andrea Pirlo juga mengakui Conte sebagai salah satu inspirasinya untuk menjadi pelatih setelah gantung sepatu. Pirlo telah memulai kerja sebagai pelatih Juventus ketika memimpin latihan perdana klub untuk musim 2020-2021, Senin (24/8/2020) kemarin.
Pirlo menekankan, dirinya akan meniru pendekatan yang dilakukan Conte di musim perdana menangani Juventus pada musim 2011-2012.
”Saya telah menyampaikan kepada pemain untuk selalu menjaga bola dan ketika kehilangan bola, mereka harus merebutnya secepat mungkin. Semangat itu ingin saya kembalikan seperti ketika Juventus di bawah asuhan Conte,” ujar Pirlo, dikutip Tuttosport.
Ketika Conte melatih Juventus pada periode 2011-2014, Pirlo merupakan salah satu pemain penting di lini tengah bersama Claudio Marchisio dan Arturo Vidal.
Misi Milan
Sementara itu, klub sekota Inter, AC Milan, juga telah bersiap untuk memulai kembali musim baru. Sebelum berupaya mendatangkan sejumlah pemain baru, Milan memiliki misi yang paling utama, yaitu memperpanjang kontrak penyerang veteran, Zlatan Ibrahimovic.
Ibrahimovic tiba pada awal tahun 2020 dari klub Liga Amerika Serikat, LA Galaxy, dan hanya memiliki kontrak singkat hingga akhir musim 2019-2020. Kehadiran Ibrahimovic memberikan suntikan moral dan pengalaman untuk skuad Milan sehingga mampu menembus zona Liga Europa di akhir musim.
Oleh karena itu, Milan berupaya memperpanjang masa bakti Ibrahimovic hingga satu musim ke depan. Milan menawarkan nilai kontrak 5 juta euro (Rp 86,4 miliar) per musim, sedangkan Ibrahimovic melalui sang agen, Rino Maiola, menginginkan 7,5 juta euro (Rp 129,7 miliar).
”Ibrahimovic adalah prioritas klub di musim panas ini. Kami hanya memiliki waktu 20 hari untuk memulai musim baru sehingga ide utama kami adalah mencapai kesepakatan dengan Ibrahimovic sesegera mungkin,” ujar Direktur Teknik Milan Paolo Maldini. (AFP/SAN)