Klub yang punya modal besar bisa ikut bertarung untuk mendapatkan Lionel Messi dari Barcelona. Namun, uang dalam jumlah besar belum cukup karena Messi butuh ”perawatan” khusus lainnya.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
BARCELONA, RABU — Keinginan Lionel Messi untuk meninggalkan Barcelona memunculkan babak baru persaingan klub di Eropa, Rabu (26/8/2020). Klub-klub bermodal besar bisa mulai bersiap untuk memikat bintang asal Argentina ini dan mengajaknya menjalani tantangan baru di luar klub yang sudah dibela selama hampir dua dekade terakhir.
”Perlombaan” untuk mendapatkan Messi ini pun terbilang eksklusif karena hanya bisa diikuti segelintir klub elite Eropa yang kuat secara finansial. Sebagian besar media di Eropa, khususnya di Spanyol, hanya menyebut Manchester City, Inter Milan, Paris Saint-Germain, dan Manchester United yang berminat menjadi klub baru Messi.
Bagi banyak klub Eropa lainnya, ”perlombaan” ini hanya bisa ditonton karena tidak mudah untuk mendapatkan pemain yang telah meraih enam penghargaan Ballon d’Or atau pemain terbaik di dunia seperti Messi. Klub yang berminat harus siap mengeluarkan uang hampir 1 juta euro atau Rp 17,2 miliar per pekan untuk menggajinya.
Uang dalam jumlah besar belum cukup karena klub peminat Messi harus siap menjadikannya sosok sentral di dalam skuad. Klub seperti Barcelona selama ini berusaha memanjakan Messi sehingga ia tidak hanya memiliki kendali di atas lapangan, tetapi juga di kamar ganti.
Messi punya kekuatan untuk ikut mengatur transfer pemain, pemilihan pelatih, atau mengubah taktik permainan. (Kuper)
Penulis sepak bola Simon Kuper dalam artikelnya di ESPN, Januari 2020, mengatakan, penampilan kalem Messi bisa menipu. ”Messi punya kekuatan untuk ikut mengatur transfer pemain, pemilihan pelatih, atau mengubah taktik permainan,” tulis Kuper.
Kekuatan itu muncul melalui proses bertahun-tahun. Messi berlatih sepak bola di akademi Barcelona atau La Masia sejak masih berusia 13 tahun dan memulai debutnya di tim senior pada 2004 ketika berusia 17 tahun. Kini Messi berusia 33 tahun dan telah mempersembahkan 4 trofi Liga Champions, 10 trofi La Liga, dan 6 trofi Copa del Rey.
Persoalan kontrak
Namun, Barcelona tidak lagi mampu merawat Messi sehingga pemain berjuluk ”La Pulga” atau ”Si Kutu” itu melempar ”bom” berupa permintaan untuk hengkang dari klub. Messi ingin Barcelona menjalankan salah satu klausul di kontraknya agar ia bisa pergi dengan status bebas transfer. Adapun kontrak Messi akan berakhir pada 30 Juni 2021.
Barcelona diyakini bakal membawa persoalan ini ke pengadilan karena ada perbedaan pandangan. Klausul yang dimaksud Messi, bagi Barcelona, telah kedaluwarsa sejak Juni lalu. ”Prinsipnya, klausal itu tidak berlaku sejak Juni, tetapi situasi yang tidak wajar akibat pandemi membuka jalan bagi Messi untuk minta dibebaskan dari kontraknya,” tulis surat kabar Spanyol, Marca.
Messi ingin keluar dengan status bebas transfer karena Barcelona telah memagarinya dengan klausul pelepasan sebesar 700 juta euro atau Rp 12 triliun sehingga sulit bagi klub lain untuk mendapatkannya. Sebagai perbandingan, Neymar menjadi pemain termahal pada 2017 ketika dibeli PSG seharga 222 juta euro (Rp 3,8 triliun).
Dengan klausa pelepasan itu, Messi yang sudah sangat frustrasi akan sulit untuk pergi. Sejak satu tahun terakhir Messi kerap berkonfrontasi dengan manajemen dan tambah kecewa dengan penampilan klub yang menurun. Barcelona musim ini tidak mendapatkan trofi ap apun dan baru saja tersingkir secara memalukan pada babak perempat final Liga Champions karena dikalahkan Bayern Muenchen, 2-8.
Keputusan Messi untuk pergi ini membuat para pendukung marah dan berkumpul di Stadion Camp Nou untuk meminta Bartomeu mundur. ”Kami akan membela Messi sampai mati. Dia bukan orang yang harus disalahkan. Kesalahan ada pada manajemen,” kata Oriol, salah satu pendukung yang berunjuk rasa.
Sementara manajemen Barcelona menyatakan ingin mempertahankan Messi. ”Kami ingin membangun kembali tim dengan pemain terbaik dalam sejarah. Kami ingin Messi tetap di sini,” ujar Direktur Teknis Barcelona Ramon Planes.
Messi dan Guardiola
Di antara klub yang berpeluang mendapatkan Messi, Manchester City berada di barisan terdepan karena sosok Pelatih Pep Guardiola yang pernah sukses menjadi pelatih Barcelona dan bersama Messi meraih treble pada musim 2008-2009. Messi pun dikabarkan sudah menghubungi Guardiola.
”Guardiola sangat memahami kemampuan Messi dan bisa mencari solusi secepatnya untuk menyatukan Messi dengan tim dan mengeluarkan kemampuan terbaiknya,” kata mantan pemain Barcelona, Rivaldo. Ia bisa membayangkan Guardiola membangun tim yang menopang permainan Messi.
Apalagi, City sudah kehilangan playmaker David Silva dan lolos dari hukuman larangan tampil di Liga Champions yang dijatuhkan oleh UEFA. City sedang butuh energi baru untuk kembali merebut trofi Liga Inggris dan meraih target juara di Liga Champions. Messi bisa menjadi jawaban untuk mewujudkan ambisi ini. (AP/AFP/REUTERS)