Petenis top dunia tampil pada hari pertama turnamen ATP/WTA Cincinnati yang digelar di New York, AS, Sabtu (22/8/2020) siang waktu setempat. Setelah enam bulan, mereka merasakan kembali bertanding di turnamen resmi.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·5 menit baca
NEW YORK, SABTU — Felix Auger-Aliassime, Andy Murray, dan Dennis Shapovalov menjadi bagian dari barisan petenis tunggal putra yang tampil pada hari pertama turnamen ATP/WTA Cincinnati, Amerika Serikat, Sabtu (22/8/2020) siang waktu setempat atau Sabtu malam waktu Indonesia. Untuk pertama kalinya dalam enam bulan terakhir, mereka merasakan kembali tampil dalam turnamen resmi.
Ajang berkategori ATP Masters 1000 itu menjadi turnamen pertama untuk petenis putra sejak persaingan di semua level dihentikan karena pandemi Covid-19. Turnamen dihentikan hanya dua hari menjelang babak utama Indian Wells Masters, 12-22 Maret.
Sepekan sebelum itu, hanya ada babak kualifikasi kejuaraan beregu putra, Piala Davis, yang berada dalam jadwal. Maka, petenis-petenis putra, sesungguhnya, telah absen dari persaingan sejak turnamen ATP terakhir kali digelar pada Februari.
Semula, ATP Washington, 14-21 Agustus, dijadwalkan menjadi turnamen putra pertama yang digelar pada masa pandemi. Akan tetapi, turnamen ATP 500 itu batal digelar karena panitia kehabisan waktu untuk menyiapkan kejuaraan dalam suasana baru dalam protokol kesehatan yang ketat.
Kesempatan bagi Murray dan kawan-kawan pun tiba dalam ATP Cincinnati yang digelar di Pusat Tenis Nasional Billie Jean King, Flushing Meadows, New York, kota yang berada sekitar 900 kilometer di timur Cincinnati. Asosiasi Tenis Amerika Serikat (USTA) menjadikan ATP Cincinnati sebagai masa persiapan untuk Grand Slam AS Terbuka, 31 Agustus-13 September. Dua turnamen itu diselenggarakan di tempat yang sama untuk mempermudah kontrol pada semua partisipan pada masa pandemi. Untuk memperkecil peluang penularan virus, protokol kesehatan ketat diterapkan.
Murray pun mengenakan masker ketika memasuki Grandstand, lapangan terpesar di kompleks lapangan tenis Billie Jean King. Tak ada tepuk tangan penonton yang menyambut penampilan pertama mantan petenis nomor satu dunia itu pada musim 2020. ”Penggemarnya” di stadion yang berkapasitas 8.125 penonton itu hanya pelatihnya, Jamie Delgado.
Pada laga pertama setelah putaran final Piala Davis di Madrid, Spanyol, November 2019 ini, Murray berhadapan dengan salah satu petenis muda tuan rumah, Frances Tiafoe. Pertandingan Murray melawan petenis berusia 22 tahun itu menjadi salah satu big match pada babak pertama.
Setelah bertanding selama 2 jam 28 menit, Murray pun menang 7-6 (6), 3-6, 6-1. ”Rasanya aneh tidak ada penonton. Tetapi, saya cukup puas dengan penampilan hari ini, terutama dari sisi fisik. Saya bergerak dengan baik, lebih dari yang saya harapkan,” ujar Murray, yang menyentuhkan raketnya ke raket Tiafoe dan ke sepatu wasit, sebagai pengganti bersalaman, setelah pertandingan.
Petenis dengan tiga gelar juara Grand Slam itu baru pulih dari cedera pinggul yang membuatnya harus menjalani operasi pada Januari 2018 dan 2019. Dia pun memanfaatkan kekosongan turnamen untuk memulihkan fisik dan latihan. Tak heran, Murray senang bisa melewati tantangan berat pada laga pertamanya, dalam sembilan bulan terakhir, untuk menghadapi tantangan berat berikutnya.
Pada babak kedua, Murray akan berhadapan dengan petenis peringkat ketujuh dunia, Alexander Zverev. Murray pernah mengalahkan petenis Jerman itu pada babak pertama Australia Terbuka, tetapi itu terjadi empat tahun lalu.
”Zverev berada pada permainan terbaik dalam beberapa tahun terakhir. Sudah pasti, pertandingan melawan dia akan menjadi tes yang bagus bagi saya. Terkadang, dia memang kesulitan saat servis, tetapi ketika servisnya bagus, Zverev adalah salah satu tunggal putra terbaik di dunia,” tutur Murray.
Shapovalov juga lega bisa melewati tes yang tak kalah berat pada babak pertama. Dia berhadapan dengan juara AS Terbuka 2014, Marin Cilic. ”Saya senang bisa kembali bermain dan menang atas pemain sekelas Marin pada pertandingan pertama. Ini tak lain karena saya beruntung bisa tetap berlatih didampingi pelatih pada masa tak ada turnamen,” tutur Shapovalov, petenis Kanada berusia 21 tahun, yang mengenakan masker saat diwawancara Tennis TV.
Anak muda lain dari Kanada, Auger-Aliassime, juga bisa melewati laga pertamanya setelah ATP Acapulco, Februari. Petenis berusia 20 tahun itu menang atas Nikoloz Basilashvili, 6-4, 6-1.
”Kami biasa menghadapi situasi tanpa penonton dalam latihan. Tetapi, ini adalah pertandingan berlevel Masters 1000. Tak ada penonton di lapangan terasa aneh, tetapi saya harus membiasakan diri,” komentar Auger-Aliassime.
Kami biasa menghadapi situasi tanpa penonton dalam latihan. Tetapi, ini adalah pertandingan berlevel Masters 1000. Tak ada penonton di lapangan terasa aneh. (Auger-Aliassime).
Meski tak diikuti dua nama besar tunggal putra, Roger Federer dan Rafael Nadal, persaingan tunggal putra di Cincinnati diwarnai kehadiran petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic. Setelah mendapat bye pada babak pertama, petenis unggulan pertama itu akan berhadapan dengan Ricardas Berankis pada babak kedua.
Barisan 10 besar dunia lain yang tampil adalah Dominic Thiem (peringkat ketiga), Daniil Medvedev (5), Stefanos Tsitsipas (6), Alexander Zverev (7), Matteo Berrettini (8), dan David Goffin (10).
Tahan rasa sakit
Pada tunggal putri, petenis Ukraina, Dayana Yastrmeska, melewati rasa sakit untuk melewati perlawanan salah satu andalan tuan rumah, Venus Williams. Yastrmeska bertahan dari sakit karena engkel kanan terkilir pada set pertama untuk menang, 5-7, 6-2, 7-5, dalam laga 2 jam 36 menit.
Akibat cedera itu, Yastremska sempat berpikir untuk mengundurkan diri setelah kehilangan gim pertama set kedua. ”Namun, keinginan itu saya batalkan. Saya bertekad menyelesaikan pertandingan apa pun hasilnya. Saya senang akhirnya bisa menang karena justru bisa bermain tanpa beban dalam kondisi seperti itu,” kata Yastremska, dalam laman resmi WTA, yang akan berhadapan dengan Bernarda Pera pada babak kedua.
Selain Venus, tuan rumah pun kehilangan Cori ”Coco” Gauff yang ditaklukkan Maria Sakkari, 1-6, 3-6, hanya dalam waktu 65 menit. Kemenangan ini, meski baru pada babak pertama, membayar penyelesalan Sakkari dalam kekalahan yang dialami dari Kristyna Pliskova pada babak pertama WTA Palermo, 3-9 Agustus. Petenis Yunani peringkat ke-21 dunia itu kalah, 4-6, 4-6.
”Hari ini saya bermain sangat baik. Saya bertanding juga di Palermo, tetapi itu tak masuk dalam hitungan karena saya bermain sangat buruk. Apalagi, Coco adalah pemain muda potensial dan memiliki banyak keistimewaan. Saya bisa menang karena bermain dengan taktik yang tepat,” ujar Sakkari.
WTA Palermo, seperti yang disebutkan Sakkari, adalah turnamen pertama putri yang digelar pada masa pandemi. Selain itu, petenis putri juga mendapat kesempatan tampil dalam WTA Lexington dan WTA Praha, pekan lalu.
Semua turnamen resmi itu diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti tanpa penonton, kewajiban mengenakan masker, menjaga jarak, dan menjalani tes Covid-19 pada sebelum dan selama turnamen. (AP/REUTERS)