Misi Pembuktian Espargaro
Pol Espargaro menjadi sorotan musim ini karena dia akan menjadi rekan satu tim Marc Marquez musim depan. Ini adalah musim pembuktian bagi pebalap Spanyol itu bahwa dirinya layak diperhitungkan sebagai kandidat juara.
SPIELBERG, SABTU — Pol Espargaro, pebalap tim KTM, baru sekali merasakan podium sejak debutnya di kelas MotoGP pada 2014, yaitu saat finis ketiga di Valencia dua tahun lalu. Itu pencapaian besar Espargaro karena dia sempat terlempar dari urutan empat ke posisi 18 pada awal balapan dalam guyuran hujan itu.
Podium tunggal itu berpotensi ditambah Espargaro, akhir pekan ini, pada seri Styria di Red Bull Ring, Austria, yang akan digelar Minggu (23/8/2020) malam. Ia meraih pole position pertamanya dalam 110 kualifikasi MotoGP yang dia jalani, Sabtu (22/8/2020).
Ia menjadi yang tercepat pada kualifikasi kemarin setelah melakukan time attack dengan ban belakang berkompon lunak di akhir kualifikasi kedua. Dia membukukan waktu 1 menit 23,580 detik untuk meraih posisi start terdepan. Ia mengalahkan Takaaki Nakagami (LCR Honda) dan Johann Zarco (Esponsorama Racing) yang masing-masing mencatatkan waktu tercepat kedua dan ketiga pada kualifikasi.
Espargaro merayakan pencapaiannya itu dengan timnya di parc ferme. Ini adalah modal krusial bagi dirinya untuk meraih kemenangan pertamanya di ajang MotoGP yang menguap pekan lalu. Espargaro konsisten menunjukkan potensinya untuk bersaing di papan atas sejak sesi latihan bebas di mana dia menjadi salah satu pebalap tercepat. Performa itu dia pertahankan hingga sesi kualifikasi.
”Ya, sulit dipercaya. Saya merasa sangat senang dengan ini. Saya termotivasi meraih pole. Meraih baris pertama atau kedua akan sangat bagus bagi kami karena kami kesulitan sepanjang akhir pekan ini untuk melakukan satu putaran yang cepat. Dalam pace saya kuat, tetapi dalam satu putaran saya kehilangan sepersepuluh terakhir karena saya melakukan banyak kesalahan di lap-lap cepat, khususnya pagi ini pada FP3 (latihan bebas ketiga),” ujar Espargaro.
Baca juga: Dovizioso Waspadai Rins dan Espargaro
Ia pun mengungkapkan rahasianya mencuri pole position itu. ”Saya bisa melakukan lap yang bagus pada akhir kualifikasi dan berusaha menghindari zona hijau karena sangat mudah masuk ke sana. Super gembira dan super senang dengan ini,” ujar rekan setim Marc Marquez di Repsol Honda pada musim depan itu.
Espargaro sangat termotivasi menunjukkan kemampuannya guna menegaskan bahwa dirinya layak menjadi salah satu pesaing juara bersama Honda musim depan.
Espargaro sangat termotivasi menunjukkan kemampuannya guna menegaskan bahwa dirinya layak menjadi salah satu pesaing juara bersama Honda musim depan. Dia merasa, dengan Honda, mimpi besarnya meraih gelar juara akan lebih mudah dibandingkan dengan KTM.
Namun, musim ini, dia belum menunjukkan karakter kuat sebagai juara meskipun dia membalap dengan cepat dan agresif. Pencapaian terbaiknya musim ini adalah finis keenam pada seri pertama, kemudian finis ketujuh, dan dua kali gagal finis di seri Ceko dan Austria.
Justru rekan setimnya, pebalap muda Brad Binder, bisa meraih kemenangan di Ceko. Ini menjadi pukulan telak bagi Espargaro yang lebih berpengalaman dan lebih lama terlibat dalam pengembangan motor RC16. Pekan lalu, dia memiliki peluang besar untuk menang dengan memimpin balapan hingga ada bendera merah di awal lap ke-9. Momentumnya untuk finis di podium pun hilang setelah start kedua.
Konsisten
Akhir pekan ini menjadi peluang terbaik Espargaro untuk meraih kemenangan pertamanya di ajang MotoGP dengan start terdepan. Apalagi, dia salah satu pebalap dengan pace yang konsisten, yaitu pada rentang 1 menit 24,5 detik hingga 24,6 detik. Ini modal kuat, apalagi dia termasuk pebalap yang bisa tampil cepat dengan ban medium yang lebih awet dibandingkan ban lunak. Peluang mantan pebalap Yamaha itu meraih kemenangan sangat besar dengan dukungan motor RC16 yang sangat cepat serta stabil di atas ban medium.
Jika Espargaro bisa memimpin setelah tikungan pertama, peluangnya finis terdepan akan terbuka lebar. Dia bisa leluasa memperlebar jarak sebelum menjaga ritme dengan pace yang dia asah selama sesi latihan bebas. Apalagi, tekanan pada dirinya akan sedikit berkurang dengan hasil kualifikasi para pebalap unggulan yang kurang bagus.
Para pebalap pabrikan Suzuki, Yamaha, dan Ducati akan start dari baris kedua dan ketiga. Bahkan, pemimpin klasemen sementara, Fabio Quartararo, start dari posisi ke-10 atau satu tingkat di bawah pebalap Ducati, Andrea Dovizioso. Adapun Valentino Rossi mencatatkan waktu terbaik ke-15 setelah terjatuh pada Q1 (kualifikasi sesi pertama).
Kejutan
Di baris terdepan, selain Espargaro ada Nakagami dan Zarco—yang membalap dalam kondisi pemulihan cedera scaphoid, salah satu tulang pada pergelangan tangan kanannya. Zarco menjadi kejutan karena dia menjalani Q2 (kualifikasi sesi kedua) setelah menjadi yang tercepat pada Q1.
”Ini sangat bagus dan saya sangat senang. Saya mengharapkan hujan untuk menambah keuntungan bagi saya. Akan tetapi, ternyata saya juga bisa bagus di trek kering. Pada Jumat, saya tidak membalap. Tetapi, menarik mengamati para pebalap lain di lintasan dan melihat beberapa perbedaan,” ujar Zarco.
Baca juga: Zarco : Sanksi Ini Solusi Terbaik
Namun, capaian bagusnya itu menjadi kurang berarti karena ia harus start dari pitlane pada balapan malam ini setelah mendapatkan hukuman dari Stewards FIM menyusul kecelakaan dengan Franco Morbidelli, pekan lalu.
”Hari ini saya fokus menjalani sedikit putaran, tetapi berkualitas. Sejak pagi saya menjalani dengan bagus. Saya menduga akan merasa sakit pada pergelangan tangan, tetapi saat itu tidak terasa terlalu sakit. Saya bisa menekan dalam beberapa putaran. Setelah banyak putaran, rasa sakitnya bertambah kuat. Akan tetapi, ini jauh lebih baik dari yang kami duga. Tidak akan ada drama karena saya akan start dari pitlane. Saya mengambil sisi baiknya dan saya pikir hari ini saya belajar banyak hal,” ujar Zarco.
Tumpuan Honda
Adapun Nakagami menjadi tumpuan Honda untuk meraih podium saat Marc Marquez absen. Musim ini, Honda belum meraih podium sekalipun seiring dengan cedera yang memaksa Marquez absen mulai seri kedua hingga seri kelima ini. Juara dunia enam kali itu bakal absen hingga dua atau tiga bulan ke depan. Tanpa Marquez, tidak ada pebalap Honda yang mampu bersaing meraih podium.
Nakagami menjadi pebalap dengan lompatan performa yang sangat besar musim ini. Dia beberapa kali menjadi pebalap tercepat atau masuk tiga besar dalam sesi latihan bebas. Namun, saat balapan, dia belum memiliki pace yang konsisten sehingga selalu gagal meraih podium. Saat kualifikasi, dia juga nyaris mengudeta Espargaro dari pole position, tetapi waktu putarannya dibatalkan karena ban motornya melintasi zona hijau.
”Kami cukup konsisten di sepanjang akhir pekan ini dan saya merasa bagus dengan motor. Saya berusaha melakukan yang terbaik saat kualifikasi. Pada lap serta tikungan terakhir, saya berusaha memberikan yang terbaik. Akan tetapi, saya sedikit terlalu berlebihan dan menyentuh zona hijau sehingga (catatan waktu lap) dibatalkan,” ujar Nakagami.
Meskipun gagal merebut pole, ia optimistis bakal memberikan hasil terbaik pada balapan. ”Tentu besok (Minggu) akan sangat berbeda karena antara kualifikasi dan balapan tidak sama. Akan tetapi, kami akan berjuang dan berusaha melakukan start dengan baik. Jika ada kesempatan masuk tiga besar, tentu saja saya akan melakukan yang terbaik. Saya berusaha menikmati balapan,” ujar pebalap asal Jepang berusia 29 tahun itu.