Naturalisasi Pemain Muda Brasil untuk Investasi Jangka Panjang
Arema FC berencana melakukan naturalisasi dua pemain muda Brasil. Sementara itu, Persija Jakarta dan Madura United menyiapkan pemain belia dari ”Negeri Samba” untuk memperkuat tim di Liga 1 2020.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tiga klub Liga 1 Indonesia memastikan lima pemain muda asal Brasil dikontrak untuk mengarungi sisa kompetisi Liga 1 2020 yang akan bergulir kembali, 1 Oktober mendatang. Selain itu, klub menganggap para pemain belia asal ”Negeri Samba” tersebut sebagai proyek investasi jangka panjang yang diharapkan mampu meningkatkan level pemain tim nasional U-19 jelang Piala Dunia U-20 2021.
Kelima pemain Brasil berusia antara 18 dan 19 tahun yang telah dikontrak klub Liga 1 adalah Robert Santos yang telah diperkenalkan Madura United, Pedro Jardim dan Hugo Grillo yang bergabung dengan Arema FC, serta Thiago Apalinario dan Maike Henrique Irine de Lima yang akan membela Persija Jakarta.
Manajer Arema FC Ruddy Widodo menjadikan Jardim dan Grillo sebagai proyek jangka panjang klub. Ia menargetkan untuk menaturalisasi keduanya demi bisa membantu pengembangan sepak bola usia muda di Indonesia.
Oleh karena itu, Ruddy berharap keputusan ”Singo Edan” mendatangkan dua pemain muda belia diapresiasi oleh PSSI dan pemerintah. PSSI, lanjutnya, perlu mengakomodasi keberadaan pemain U-20 untuk menyusun regulasi Liga 1 yang mendukung perkembangan pemain muda.
Ruddy pun berharap pemerintah bersedia membantu keadministrasian status kewarganegaraan pemain asing itu.
”Bagi kami, akademi Arema FC dapat menimba ilmu dari kedua pemain itu karena mereka adalah potret Brasil yang mampu memproduksi pemain muda berkualitas dan diminati banyak negara. Bahkan, sebagian besar dari pemain muda itu bersedia dinaturalisasi di negara tertentu,” kata Ruddy dalam keterangan resmi, Sabtu (22/8/2020).
Ruddy menilai, kehadiran pemain muda asal Brasil itu dapat menciptakan iklim persaingan yang berkualitas bagi pemain muda Indonesia jelang Piala Dunia U-20 2021.
Kedatangan dua pemain itu akan mengisi dua jatah pemain asing Arema FC yang lowong setelah Jonathan Bauman dan Oh In-kyun memilih hengkang jelang Liga 1 2020, Oktober nanti. Dua pemain asing yang masih terdaftar sebagai bagian skuad Singo Edan adalah Elias Alderete (Argentina) dan Matias Malvino (Uruguay). Di Liga 1 2020, setiap klub memiliki jatah memiliki lima pemain asing.
Sementara itu, Pelatih Persija Jakarta asal Brasil, Sergio Farias, mengakui, Apalinario dan Henrique merupakan pemain muda yang menjadi bagi proyek jangka panjang PSSI. Ia mengungkapkan, kedua pemain itu berasal dari tim muda klub Liga Brasil, Corinthias.
”Mereka berasal dari klub yang sama dengan anak saya yang berlatih di Brasil. Saya perlu waktu untuk memahami gaya permainan mereka,” kata Farias, Kamis lalu, dalam latihan perdana Persija Jakarta.
Presiden Persija Mohamad Prapanca mengatakan, kedatangan dua pemain muda Brasil itu untuk menyesuaikan aturan PT Liga Indonesia Baru yang mengharuskan setiap tim Liga 1 2020 memasukkan pemain di bawah usia 20 tahun. ”Kami akan menyesuaikan dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan tim untuk menggunakan tenaga keduanya atau salah satu dari mereka di kompetisi nanti,” ucap Prapanca.
Persija telah memiliki empat pemain asing, yakni Marko Simic (Kroasia), Marco Motta (Italia), Rohit Chand (Nepal), dan Marc Klok (Belanda). Namun, jatah pemain asing Persija berpeluang lowong dua karena Klok tengah menunggu persetujuan DPR dalam proses menjadi warga negara Indonesia.
Presiden Madura United Achsanul Qosasi menjelaskan, keputusan untuk mengontrak Santos yang baru berusia 19 tahun merupakan proyek investasi tim. Menurut Achsanul, pihaknya tidak terlalu memedulikan sentimen negatif dari sejumlah pihak yang mempertanyakan keputusan ”Laskar Sape Kerrab” mendatangkan pemain asing di usia belia.
”Kami pernah pula dipertanyakan ketika mendatangkan Emmanuel Oti Essigba, awal tahun ini, saat berusia 23 tahun. Jadi mendatangkan pemain asing muda adalah proyek jangka panjang Madura United,” ujar Achsanul.
Direktur Madura United Haruna Soemitro menilai rencana naturalisasi untuk pemain muda asal Brasil merupakan hal yang tidak berdasar. Madura United, tambahnya, tidak memikirkan kedatangan Santos untuk dinaturalisasi di masa mendatang.
Lebih lanjut Haruna mengatakan, kedatangan Santos akan mengantisipasi pemain asing yang tidak bersedia menjalani renegosiasi kontrak baru jelang lanjutan Liga 1 2020. ”Barangkali ada pemain asing yang tidak setuju dengan renegosiasi kontrak yang kami tawarkan, maka Santos akan mengisi slot pemain asing itu,” kata Haruna yang merupakan anggota Komite Eksekutif PSSI periode 2019-2023.
Di awal musim 2020, Laskar Sape Kerrab telah memenuhi jatah lima pemain asing, yaitu Emannuel Oti (Ghana), Jaimerson Xavier (Brasil), Vanderlei Francisco (Brasil), Bruno Matos (Brasil), dan Jacob Pepper (Australia).