Spezia Akhiri Penantian 114 Tahun untuk Berlaga di Serie A
Spezia memastikan diri promosi ke Serie A setelah menyingkirkan Frosinone di laga final ”play-off” promosi Serie A. Spezia akan mempersiapkan diri untuk membangun tim dan merenovasi stadion.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
LA SPEZIA, JUMAT — Sejak didirikan pada musim panas 1906, Spezia Calcio akhirnya akan memiliki kesempatan perdana untuk tampil di kompetisi kasta tertinggi Italia pada musim 2020-2021. Spezia menjadi tim ke-68 yang akan bermain di Serie A Italia yang telah diselenggarakan selama 90 tahun.
Kepastian Spezia mampu promosi ke Serie A didapatkan setelah menjalani dua laga final babak play-off promosi melawan Frosinone. Spezia memang kalah 0-1 dari Frosinone dalam menjalani pertandingan kedua di markas sendiri, Stadion Alberto Picco, Jumat (21/8/2020) dini hari WIB. Namun, hasil itu cukup untuk membawa ”Si Elang” terbang ke Serie A.
Pasalnya, agregat skor dari laga final babak play-off itu menjadi 1-1. Spezia unggul 1-0 dalam laga pertama di kandang Frosinone, Stadion Benito Stirpe, Sabtu lalu. Alhasil, Spezia berhak promosi ke Serie A karena memiliki posisi lebih baik di musim regular Serie B. Setelah menjalani 38 laga di Serie B, Spezia berada di posisi ketiga dengan raihan 61 poin, sedangkan Frosinone hanya berada di posisi kedelapan dengan 54 poin.
Sementara Benevento dan Crotone yang menduduki dua peringkat teratas Serie B langsung promosi ke Serie A. Satu tiket promosi tersisa diperebutkan dalam babak play-off yang melibatkan tim urutan ketiga hingga kedelapan dalam duel format gugur. Sebelum mengalahkan Frosinone, Spezia juga mampu mengubur mimpi Chievo Verona dengan keistimewaan memiliki posisi klasemen akhir lebih baik. Dalam dua laga melawan Chievo, kedua tim memiliki agregat skor akhir 3-3.
Keberhasilan Spezia itu disambut oleh sekitar 93.000 warga kota La Spezia yang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Liguria di Italia utara. Para warga kota pesisir itu menonton laga Spezia di layar-layar besar yang terpasang di sejumlah sudut kota karena laga play-off dilangsungkan tanpa penonton. Ketika laga berakhir, warga La Spezia turun ke jalan untuk merayakan keberhasilan tim kesayangan mereka bermain di Serie A untuk pertama kali.
”Saya senang dengan seluruh anggota skuad dan Gabriele Volpi (pemilik klub Spezia Calcio) yang telah melakukan banyak investasi untuk membuat tim ini pantas berada di Serie A. Kami sebagai bagian dari kota bangga dengan prestasi ini yang dapat menjadi bagian penting bagi citra Spezia di dunia,” ujar Wali Kota La Spezia Pierlugi Peracchini, dilansir Citta Della Spezia, Jumat.
Pelatih Spezia Vicenzo Italiano memuji penampilan para pemainnya yang berkomitmen kuat terus bekerja keras untuk meraih impian lolos ke Serie A di musim ini. ” Ini adalah musim yang panjang sekaligus luar biasa. Kami sangat berbahagia mampu menjadi bagian sejarah klub,” ujar Italiano.
Setelah meraih tiket promosi, Spezia langsung mempersiapkan diri untuk berlaga di Serie A. Persiapan itu perlu dilakukan secepat mungkin karena Spezia hanya memiliki waktu kurang dari satu bulan sebelum menjalani laga perdana di Serie A. Liga Italia musim 2020-2021 akan mulai bergulir pada 19 September.
”Pembelian pertama kami? Pelatih Italiano. Kami akan membangun tim sesuai kebutuhan pelatih,” ucap Presiden Spezia Stefano Chisoli.
Simone Scuffet, kiper Spezia, mengatakan, rekan setimnya akan melakukan perayaan sederhana atas raihan promosi Serie A. Scuffet pun berkomitmen untuk tetap membela Spezia pada musim depan meski ia hanya memiliki durasi masa peminjaman satu musim dari Udinese.
”Keinginanku adalah bertahan di La Spezia yang menjadi alasan saya mencintai klub ini. Saya yakin kedua klub akan menemukan solusi terbaik untuk saya,” kata Scuffet yang berusia 24 tahun itu.
Merenovasi stadion
Tidak hanya membangun skuad, Spezia juga harus merenovasi stadion agar bisa menyelenggarakan pertandingan Serie A. Markas Spezia, Stadion Alberto Picco, menjadi salah satu stadion tertua di Serie A musim depan. Sebab, stadion itu telah digunakan Spezia sejak 1919.
Renovasi dibutuhkan untuk membangun sejumlah fasilitas pendukung, seperti kursi VIP, pusat media, tempat parkir, dan menambah kursi penonton. Stadion Alberto Picco hanya memiliki 10.336 kursi penonton.
”Kami telah mengalami momen unik untuk bermain di Serie A sehingga sekarang kami harus bekerja untuk meningkatkan sistem di stadion. Kami akan bekerja keras untuk mempersiapkan stadion agar bisa menyelenggarakan pertandingan Serie A,” ujar Lorenzo Brogi, anggota dewan kota urusan olahraga.
Sebagai markas sementara, ”Si Elang” akan memainkan laga kandang di Stadion Dino Manuzzi milik Cesena atau Stadion Mario Rigamonti milik Brescia. Proses renovasi itu direncanakan berlangsung sekitar dua bulan.
Bangkrut
Pada periode 2002 hingga 2005, sebesar 30 persen saham Spezia dimiliki Inter Milan yang masih dipegang Massimo Moratti. Dalam kesepakatan itu, Spezia menjadi tempat para pemain muda Inter untuk menempa diri di kompetisi Serie B. Di akhir musim 2004-2005, Inter menjual kepemilikan saham di Spezia.
Kondisi itu memberikan dampak buruk bagi sisi finansial dan prestasi klub. Pada musim 2007-2008, Spezia mengalami kebangkrutan setelah terdegradasi ke Serie C dan mengalami kesulitan keuangan.
Akibat kebangkrutan itu, Gabriele Volpi menyelamatkan klub dengan mengambil alih kepemilikan klub. Namun, Volpi harus membangun Spezia dari awal karena Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) memutuskan Spezia untuk memainkan musim 2008-2009 di Serie D.
Pada musim 2011-2012, ”Si Elang” kembali mendapatkan tiket promosi ke Serie B. Dalam tiga musim terakhir di Serie B, Spezia selalu mampu lolos ke babak play-off promosi, tetapi gagal meraih satu tiket terakhir ke Serie A.
Spezia akan menjadi tim ketiga dari wilayah Liguria yang bermain di kompetisi kasta tertinggi Italia musim 2020-2021. Dua klub lain adalah Genoa dan Sampdoria. (AFP)