Anthony Davis Amunisi Terpenting Lakers, Bukan LeBron James
Aksi gemilang Anthony Davis membuat Lakers membalas kekalahan dari Blazers di gim kedua. Lebih dari itu, Davis membuktikan diri sebagai kepingan terpenting yang bisa membawa Lakers juara NBA.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
ORLANDO, JUMAT — Di tubuh Los Angeles Lakers, Anthony Davis bisa dikatakan sebagai kepingan terpenting, melebihi LeBron James. Ketika Davis tampil dominan, Lakers hampir pasti menang. Begitu pun sebaliknya. Hal itu kembali terbukti saat Davis menopang kemenangan Lakers atas Portland Trail Blazers.
Lakers bangkit dari keterpurukan lewat kemenangan atas Blazers, 111-88, pada gim kedua babak play off, Jumat (21/8/2020) WIB, di Orlando. Tim unggulan teratas Wilayah Barat itu hanya butuh tiga kuarter untuk membuat Blazers menyerah. Keunggulan yang terlalu jauh, hingga 30 poin, membuat Blazers menarik semua pemain intinya pada kuarter terakhir.
Dominasi Lakers dihasilkan lewat penampilan gemilang Davis yang mencatat double-double, 31 poin dan 11 rebound. Semua raihan itu dihasilkannya hanya dalam 29 menit di tiga kuarter.
”Davis mendominasi permainan hari ini. Davis mengangkat LeBron yang melakukan banyak turnover. Dia adalah pemain terbaik di lapangan. Portland tidak mampu menjaganya,” kata pengamat NBA, Skip Bayless.
Kandidat Defensive Player of The Year itu jauh lebih baik dari gim pertama saat Lakers kalah. Di gim ini, dia memasukkan 13 dari 21 lemparan. Sementara itu, saat gim sebelumnya, dia hanya memasukkan 8 dari 24 lemparan.
Tembakan tiga angkanya pun sangat akurat mencapai 75 persen, 3 dari 4 kali. Itu memperbaiki rekor di gim pertama yang tidak memasukkan satu pun lemparan dari lima kali percobaan.
Davis pun membuktikan diri sebagai pemain terpenting bagi Lakers untuk meraih gelar juara musim ini, melebihi James. Sebab, pemain bertubuh besar itu memainkan peran eksekutor atau mesin skor tim, sedangkan James yang sudah berusia 35 tahun lebih berperan sebagai fasilitator.
Tanggung jawab Davis lebih besar. Saat dia konsisten memasukkan bola, penembak Lakers bisa lebih tenang. Terbukti, shooting guard Lakers sangat efektif dari area luar, dengan akurasi mencapai 36,8 persen. Salah satunya Kentavious Caldwell-Pope yang menghasilkan 16 poin, melonjak dari gim sebelumnya hanya 1 poin.
Bukti lainnya, pada gim ini James hanya menyumbang 10 poin, 6 rebound, dan 7 asis, tetapi Lakers tetap menang. Sementara itu, di gim pertama, James memecahkan rekor triple double NBA dengan 23 poin, 17 rebound, dan 16 asis. Namun, Lakers justru kalah karena Davis kehilangan tajinya.
”Saya punya kemewahan untuk bisa bermain dengan pemain hebat. Salah satunya AD (Davis). Dia mengangkat permainan kami hari ini. Pemain lain jadi tidak punya beban,” ucap James selepas laga.
Meski begitu, Davis juga masih sangat bergantung kepada James dalam hal kepemimpinan. Menurut dia, penampilan apiknya di gim kedua tidak lepas dari motivasi James sebelum laga ini. Adapun mentalnya sempat jatuh karena bermain buruk di gim sebelumnya.
”Dia (James) ada untuk menyemangati saya dan membuat saya tidak hilang semangat. Dia mengatakan kekalahan kemarin hanyalah satu pertandingan,” kata Davis.
Lillard dislokasi
Hasil ini membuat seri Blazers vs Lakers imbang, 1-1. Harapan Lakers meraih gelar juara musim ini pun kembali terbuka lebar. Apalagi, Blazers seolah tidak punya jawaban untuk menjaga Davis ketika sang pemain sedang ”panas”.
”Pastinya, ini gim yang sangat penting bagi kami. Seharusnya kami bisa menampilkan performa seperti ini di semua pertandingan dalam seri ini. Saya menekankan kepada mereka untuk agresif dari awal. Itu membantu kami menang,” kata Pelatih Lakers Frank Vogel.
Skuad Blazers seperti terlelap dalam kemenangan gim pertama. Semua pemainnya tampil di bawah standar, termasuk sang bintang, Damian Lillard, yang hanya menghasilkan 18 poin dan 1 asis. Catatan itu merupakan yang terendah baginya selama di ”gelembung” Orlando.
Lemparan tiga angka yang biasa menjadi senjata Blazers pun tidak terlihat. Akurasi lemparan mereka hanya 27 persen (8 dari 29 kali). Lillard bahkan hanya memasukkan 1 dari 7 kali percobaan.
Pelatih Blazers Terry Stotts menilai, ini hanyalah satu gim. Mereka masih punya peluang memperbaikinya di gim selanjutnya. ”Saya mengenal tim ini. Kami akan bangkit. Kami tidak punya pilihan selain bangkit dari ini,” ucapnya.
Adapun kekhawatiran melanda Blazers jelang gim ketiga. Lillard berpotensi tidak tampil di gim selanjutnya karena cedera jari tangan. Di kuarter ketiga, Lillard keluar dari lapangan sambil memegangi jarinya. (AP)